Menjelang mudik lebaran biasanya pecinta otomotif sudah mulai persiapan dengan melakukan service pada mobil, hal yang umum diservice oleh pemilik mobil adalah tune up mesin (penyetelan mesin) dan ganti oli. Nah tahukah pembaca tipsmobilbaru.blogspot.com bahwa yang paling penting untuk diservice bukanlah pada mesin, akan tetapi justru pada kaki-kaki mobil (ban, shockbreaker, dll) dan Rem.
Rem menjadi prioritas paling utama yang harus kita service karena letak nyawa kita saat perjalanan jauh adalah di rem, jangan sampai rem kita blong atau gagal mengerem karena akibatnya bisa tebrakan atau masuk jurang.
Lakukan Service rem
Pastiken rem sudah diservice, berikut yang biasa dilakukan saat service rem:
1. Periksa kampas rem apakah masih tebal/ layak pakai atau sudah habis (jika sudah tipis: ganti)
2. Periksa minyak rem apakah masih bagus (berwarna merah/ kuning), jika sudah berwarna hitam sebaiknya kuras minyak rem diganti yang baru
3. Bersihkan kotoran debu/ sisa-sisa karbon yang ada pada tromol maupun cakram, bersihkan pula kampas rem dengan kertas gosok
4. Bersihkan sistem hidrolis pada rem: piston caliper, pen caliper, seal piston, master cylinder).
Jika pecinta otomotif merasa kesulitan bisa ke bengkel dekat rumah untuk melakukan service rem, biasa service rem di bengkel ini tidak mahal yakni 100-200 ribu saja (kemarin admin service habis segitu), tentunya itu biaya jasanya saja belum termasuk minyak rem (beli sendiri).Pastikan Ban dalam keadaan Prima
Pecinta otomotif juga harus memeriksa ban, apakah ban masih layak pakai (ketebalan ban, usia atau kadaluarsa ban, cacad fisik ban, dll). Jika ban sudah berusia diatas 4 tahun bahkan sampai 7 tahun maka sebaiknya diganti meskipun terlihat masih tebal, karena usia ideal ban adalah dibawah 4 tahun dari waktu produksi.
Jika ban botak dengan kedalaman corak/ ulir ban dibawah 1,7 mm lebih baik segera diganti karena idealnya kedalaman kembang ban adalah lebih besar dari 1,8 mm agar dia bisa membuang genangan air di jalan. Begitu pula jika ban sudah cacad fisik misalnya ban melembung, ban sobek, ban cuil, dsb.
Tekanan udara ban ideal
Saat melakukan perjalanan jauh usahakan tekanan udara yang direkomendasikan pabrikan, biasanya untuk MPV antara 31 sampai 33 Psi, sedan atau city car 29 sampai 31 Psi, SUV hampir sama dengan MPV.
Ban yang terlalu kirang angin dampaknya bisa berbahaya karena terlalu lentur dan kehilangan keseimangan saat mengemudi ketika bermanuver, ban terlalu keras juga menyebabkan daya cengkeram ke aspal terlali kecil sehingga mudah terpeleset. Tekanan ideal ban bisa dilihat di buku manual mobil atau biasanya pada bagian dashboard sudah ada stiker tentang ban standar yang dipakai dan berapa tekanan idealnya.
Kecelakaan yang mungkin terjadi
Jika perlu lakukan spooring dan balancing agar ban lurus dan enak digunakan, biaya spooring balancing ini sekitar 100 ribu/ roda (kelas suzuki carry atau angkot), untuk mobil-mobil dengan roda besar harganya bisa lebih dari itu. Idealnya memang spooring balancing dilakukan tiap 10 ribu km.
Untuk shockbreaker juga pecinta otomotif bisa sekaligus membersihkannya, jika saat membersihkan terdapat rembesan oli itu artinya shock bermasalah. Cek juga apakah masih bagus atau sudah tidak seimbang (dilihat dari kejauhan sebenarnya sudah kelihatan apakah mobil berdiri miring ke salah satu sisi apa seimbang).
Begitu pentingnya kaki-kaki ini untuk perjalanan jauh karena jika ada masalah sedangkan kita diposisi melaju cepat di jalan bebas hambatan maka kita akan sulit sekali mengendalikan mobil. Hal yang sering terjadi antara lain:
1. Ban meletus (beberapa kasus)
2. As roda patah (pernah dialami admin tipsmobilbaru.blogspot.com)
3. Rem Blong (banyak kasus)
4. Mobil oleng karena shock ada yang mati
5. Gardan dan join patah (pernah kasus barusan 13 mobil kena tabrak akibat rem blong dan gardan jebol)
Dari sekian service, yang paling penting adalah service rem, kedua adalah ban, ketiga shockbreaker, keempat kalau punya uang lakukan spooring balancing.
Kalau kerusakan pada mesin paling-paling mobil cuma mogok saja, tapi kalau kerusakan rem atau ban (bagian kaki-kaki), maka nyawa kita yang melayang.
Spesifikasi | mobil | motor | mesin | interior | eksterior | fitur | tenaga | Hp | akselerasi | kelebihan | kekurangan | Harga | konsumsi | BBM | cara | tips | merawat | mengatasi | rem | mogok | Toyota | Honda | Suzuki | Mitsubishi | Daihatsu | Nissan | Isuzu | wuling | Panther | Jimny | Kijang | pajero | fortuner | HR-V | Rush | Terios | Taruna | Avanza | xenia | Ayla | agya | Xpander | Calya | Sigra | Ertiga | Carry | Espass | Escudo | APV | Brio | L300 | irit | offroad | Innova | pickup |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi
Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...
-
Mazda 323 Interplay adalah mobil jenis sedan yang keluar tahun 90an secara resmi tahun 1989 sampai 1997, mobil ini banyak dijumpai di Indon...
-
Daihatsu Classy dan Daihatsu Winner merupakan varian dari Daihatsu Charade , perbedaan antara classy dan winner adalah pada tipe mobil y...
-
Isuzu D-Max mesin turbo diesel semakin dicari para penikmat off road indonesia, semakin ramainya mobil double cabin yang dikeluarkan ma...
No comments:
Post a Comment