Wednesday, June 21, 2017

Awas Daun Berpaku, Modus Merampok

Ranjau paku sudah tidak asing bagi pecinta otomotif, jika dulu banyak tukang tambal ban yang menyebar paku sebelum lokasi tambal ban mereka, kini modus ranjau paku sudah berbeda dan dilakukan oleh perampok.
Di media sosial saat sedang ramai adanya ranjau paku berupa daun yang diberi paku, daun tersebut di bagian bawahnya diikat dengan gabus yang ditancapi paku-paku. Daun berpaku ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan dari mobil sampai pejalan kaki
Modus Daun Berpaku
Modus daun berpaku ini adalah menginginkan ban mobil bocor, saat ban mobil bocor maka otomatis pengemudi akan meminggirkan mobil untuk mengganti ban yang terkena ranjau ini, nah saat driver mengganti ban inilah si penebar ranjau paku beroperasi dengan mencuri barang berharga yang ada di mobil.
Biasanya saat mengganti ban, pemilik mobil tidak terlalu memperhatikan pintu mobil dan benda-benda dalam mobil, saat itulah pencuri akan mengambil Tas atau HP atau Laptop atau barang berharga lain. Nah untuk mencegah hal ini saat mengganti ban maka kuncilah seluruh pintu.
Modus perampokan
Jika tahun 2016 banyak modus pencurian bisa saja sekarang berkembang ke perampokan. Saat driver meminggirkan mobil di lokasi yang sepi, sangat mungkin perampokan dilakukan misalnya penodongan dengan senjata tajam.
Nah musim liburan seperti ini pecinta otomotif harus waspada dengan hal-hal semacam ini, lokasi menebar daun berpaku ini bisa di jalan raya maupun jalan di pedesaan atau pinggiran hutan.
Ketahui titik-titik rawan
Modus perampokan seperti daun berpaku ini sebenarnya mirip dengan modus menghentikan mobil dengan batang pohon atau gangguan lain, dulu sering mobil dihentikan oleh beberapa orang dengan merobohkan batang kayu di jalan, kemudian dibelakang juga dirobohkan batang kayu yang menghalangio adanya bantuan. Jika pecinta otomotif menjumpai batang pohon yang melintang dijalan, sebaiknya cepat-cepat balik arah saja.
Kejahatan seperti ini biasanya dilakukan di titik-titik rawan, oleh karena itu pecinta otomotif harus mengetahui titik-titik rawan jalur yang dilalui sehingga bisa waspada. Untuk mengetahui titk-titik rawan ini pecinta otomotif bisa belajar dari titik rawan tahun lalu atau bertanya pada orang yang tahu jalur yang akan dilalui atau mengikuti perkembangan mudik via media sosial seperti Waze, FB, dan Twitter.
Berjalan Rombongan
Ada baiknya pecinta otomotif saat liburan tidak berjalan sendiri, melainkan mencari teman mobil lain sebelum melewati titik rawan. Hal ini pernah dialami admin tipsmobilbaru.blogspot.com saat akan melewati hutan malam hari, saya berhenti sejenak untuk mencari teman melewati hutan, eh ternyata orang lain juga melakukan hal yang sama dan akhirnya kami sepakat berjalan bersama. 
Akhirnya selamat sampai melewati titik rawan, tapi jika ragu lebih baik menunggu sampai situasi aman (pagi atau siang)

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...