Di Indonesia jenis BBM yang dijual ke masyarakat yang berjenis bensin (petrol) adalah BBM beroktan 88 (premium), oktan 90 (pertalite), oktan 92 (pertamax), oktan 95 (pertamax plus), dan oktan 100 (pertamax Racing).
Di Malaysia BBM yang dijual adalah dengan oktan 95 (Ron 95) dan oktan 97 (Ron 97), akan tetapi yang dijual ke penduduk/ masyaralat sipil adalah BBM RON97.... ini yang perlu dipahami dulu bahwa secara kualitas BBM yang dijual di Indonesia sangat jelek, sangat jauh dari standar internasional
Di malaysia BBM dengan nilai oktan 92 (pertamax) sudah tak lagi ada dipasaran, BBM paling jelek di Malaysia adalah beroktan 95 (Pertamax plus) dan harganya pun terjangkau yakni hanya sekitar 6500/ liter (update oktober 2015) dan BBM oktan 97 hanya 7800/ liter (bandingkan dengan harga pertamax plus ron 95 indonesia yang mencapai 10.300 dan Ron 97 tidak dijual). Sedangkan kedua negara ini sama-sama menerapkan harga international (tanpa subsidi)
Kualitas BBM
Kualitas BBM di Indonesia dengan di malaysia bagaikan bumi dan langit, bayangkan saja jika kualitas BBM kita adalah RON 88, sedangkan di malaysia BBM yang dijual adalah RON 97..
* RON 88 dipakai untuk mobil dengan rasio kompresi antara 7:1 sampai 9:1 , karena hanya mobil keluaran tahun 90 kebawah yang masih bisa memakai BBM jenis ini, misalnya: Suzuki Carry tahun 90, Kijang super, kijang tepak, hijet, Jimny katana keluaran 90 atau yang lebih tua, Honda Civic generasi 80an, dll.
Jadi sangat tak layak kita memakai BBM jenis ini
* Ron 92 atau Pertamax adalah BBM yang cocok digunakan untuk mobil dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1, lalu mobil-mobil apakah yang memiliki rasio kompresi 9:1 sampai 10:1 yakni mobil-mobil yang keluar mulai tahun pertengahan 90an sampai 2010 (lebih tepatnya lihat di buku manual mobil pasti ada berapa rasio kompresi mobil). Berikut adalah contoh mobil-mobil yang berada pada range rasio kompresi 9:1 sampai 10:1 yakni escudo, baleno, swift, APV, Nissan Terrano, X trail, Teana, Kijang innova, kijang kapsul, kijang kotak
* RON 95 atau pertamax plus, ini adalah BBM yang seharusnya dipakai untuk mobil-mobil jaman sekarang seperti Avanza, Jazz, Brio, dll yang memiliki rasio kompresi diatas 10:1.
Sebut saja rasio kompresi Avanza dan Xenia yang mencapai 11:1, Toyota Yariz rasio kompresi 10,5 :1, Honda Jazz IDSI 10,5 :1, Jazz I-VITEC rasio kompresi 11:1.
Nah jika pecinta otomotif memiliki mobil ini maka sudah harus berpindah dari BBM lama ke jenis yang lebih baru dan sesuai mesin yakni Pertamax plus RON 95
* RON 97, ini adalah BBM yang sangat berkualitas cocok dipakai untuk mobil-mobil keluaran terbaru sayangnya BBM ini tidak dijual di Indonesia. BBM RON 97 ini adalah standar BBM negara tetangga kita Malaysia
Lantas jika kita sudah mengetahui jenis-jenis BBM dan peruntukannya, kita akan tinjau harga BBM tersebut:
Perbandingan Harga BBM di Indonesia dan Malaysia
Menurut data terbaru berikut adalah harga BBM di indonesia
Sedangkan Harga BBM di Malaysia yang kami dapatkan
Nah kita bandingkan saja antara Harga Pertamax Plus RON 95 (pertamina) dengan Harga RON95 (Petronas)
Perbandingan 1
Harga RON 95 (Indonesia): Rp 10.550
Harga RON 95 (Malaysia): Rp. 6.560
Ini berati untuk kualitas yang sama, BBM di Indonesia jauh lebih mahal daripada di malaysia, padahal malaysia juga sama menerapkan kebijakan tanpa subsidu untuk BBM. Lantas selisih sebesar ini uangnya kemana??
Perbandingan 2
Harga Ron 88 (Indonesia): Rp. 7400
Harga Ron 95 (malaysia) : Rp. 6560
Harga Ron 88 (indonesia) lebih mahal daripada Ron 95 malaysia, hal ini sepertinya tak mungkin tapi kenyataannya inilah yang terjadi.
perhitungan ini dilakukan dengan kurs Ringgit : Rupiah (oktober 2015), dimana 1 ringgit = 3203 Rupiah.
Kesimpulan:
BBM di Indonesia sangat mahal, jika malaysia dan indonesia sama-sama menerapkan kebijakan tanpa subsidi dan menerapkan harga internasional mengapa jatuhnya sangat berbeda?
Harusnya kita konsumen otomotif juga mendapatkan bbm yang berkualitas karena kita membeli sudah sangat mahal, tapi kualitas BBMnya merusak mobil....hhhhh
Selisihnya lari ke mafia minyak boss. Yg sampe sekarang belum bisa diselesaikan solusinya.
ReplyDeleteyang tinggal di ibukota mah bisa beralih ke spbu asing macam shell, nasib yang di daerah minum bbm busuk perta *** mina
ReplyDeleteKlo bnr2 persaingan pasar... Seharusnya petronas yg jualan di Indonesia bisa lebih murah... Atau shell bisa menjual dgn harga lebih murah...
ReplyDeletePembubaran petral ga ngaruh apa2...