Mobil eropa sebenarnya memiliki kualitas yang bagus mulai dari desain, fitur, material, mesin dan lain-lain. Akan tetapi di Indonesia harga jual mobil bekas besutan negara eropa/ amerika sangat turun jauh dari harga beli saat masih baru.
Salah satu pertimbangan membeli mobil adalah harga jual kembali yang relatif stabil (tidak turun terlalu banyak), sehingga saat membutuhkan uang mobil tersebut bisa dijual lagi dengan harga yang tidak begitu jauh dari harga beli.
Salah satu pimpinan mobil88 yang merupakan dealer jual beli mobil bekas terbesar di Indonesia mengungkapkan beberapa penyebab turunnya harga jual kembali disinyalir antara lain perawatan yang relatif mahal, service tidak boleh sembarangan, lebih boros BBM
Konsumsi BBM
Mobil keluaran eropa rata-rata memiliki konsumsi BBM yang lebih boros daripada mobil buatan jepang/ asia, meskipun lebh boros akan tetapi mobil keluaran eropa sebenarnya sangat baik dalam hal tenaga dan torsi mobil eropa (lebih unggul daripada mobil asia).
Harga Mobil yang Tinggi
Harga mobil eropa cenderung lebih mahal sebut saja mercedes atau BMW atau yang lain (ibaratnya 1 mobil BMW harganya sama dengan 2 mobil Toyota, meskipun secara spek gak bisa diadu), sebenarnya tingginya harga mobil eropa ini wajar karena karakteristik mobil memang memiliki kualitas bagus. Mahalnya harga mobil baru keluaran eropa membuat pangsa pasar mobil eropa juga sangat kecil, pangsa pasar yang kecil menyebabkan tingginya biaya maintenance (perawatan) sehingga kurang diminati.
Sparepart Mahal
Kebanyakan sparepart mobil BMW atau Mercedes memang didatangkan langsung dari eropa, tidak ada istilah KW intuk sparepart karena semua orisinal, Ini yang membuat harga sparepart mahal. Meskipun mahal tapi sparepart mobil eropa ini mampu bertahan hingga rata-rata 6 sampai 7 tahun
Jaringan Servise yang Terbatas
Tidak seperti mobil jepang yang memiliki jaraingan penjualan dan service merata di kota-kota di Indonesia, mobil eropa memiliki jaringan yang tidak cukup merata ambil contoh dealer BMW di jawa timur hanya ada di Surabaya. Berbeda dengan Toyota atau Honda bahkan sampai kota-kota kecil seperti kediri, madiun, blitar dan lain-lain.
Dealer yang biasanya juga berfungsi sebagai bengkel ini sangat urgen fungsinya, semakin luas jaringan service maka akan memudahkan masyarakat merawat mobilnya dan konsumen tidak was-was jika membeli mobil karena tempat service yang tersedia. Jaringan service yang terbatas ini juga menjadi penyebab harga mobil bekas turun.
Tidak semua teknisi bisa menyervise
Karena uniknya mesin dan tingkat kerumitannya sehingga untuk memperbaiki kerusakan mobil eropa cukup repot dimana tidak semua teknisi memahami mesin mobil eropa, hanya bengkel-bengkel tertentu saja yang memahami mesin mobil ini. Biasanya di kota yang tidak terlalu besar ada salah satu bengkel mobil eropa meskipun tidak resmi, misalnya di malang ada beberapa bengkel yang pasiennya mobil-mobil eropa seperti fiat, VW, Mercedes, dll. Biasanya bengkel-bengkel ini juga memiliki jaringan untuk mendapatkan sparepartnya. Pengalaman penulis dulu saat memakai mobil fiat lampu sein pecah, nah hanya untuk mengganti mika lampu sein ini harus pesan dulu (inden beberapa bulan). Mungkin untuk mobil-mobil eropa yang baru sudah mudah ya cari sparepartnya meskipun tak semudah mobil jepang.
Beberapa permasalahan diatas rupanya menjadi pertimbangan dalam membeli mobil eropa, peminat mobil bekas eropa sedikit sekali sehingga menurunkan harganya. minimnya peminat ya karena faktor-faktor seperti mahalnya sparepart dll.
Sebagai gambaran mobil sedan BMW 318-i tahun 2003 hanya dijual 108 juta rupiah, sama dengan honda jazz 2003 bukan, padahal harga barunya BMW 318-i ini bisa 3 kali harga Jazz
No comments:
Post a Comment