Sunday, October 25, 2015

Memilih dan Mengganti Sokbreker Motor yang Benar

Penyebab Kerusakan Sokbreker
Sokbreker (Shockbreaker) atau sistem suspensi pada motor merupakan komponen yang kerap aus ketika kita kerap membebani motor kita dengan muatan yang ekstrim misalnya berbonceng tiga, memuat banyak barang (misalnya barang dagangan seperti bawang merah, pisang, dll).
Kerusakan sokbreker juga disebabkan seringnya melewati jalanan rusak misalnya jalan bersebu, jalan berbatu-atu (makadam), jalan bergelombang/ berlubang atau kondisi jalan lain. Meskipun tidak selamanya kelebihan menjadi alasan utama kerusakan sokbreker karena masih ada alasan lain yang juga kerap terjadi yakni kotornya sil pada sokbreker (sokbreker kotor karena banyak debu yang menempel), nah adanya debu/ kotoran yang mengering pada bagian batang shockbreaker bisa menggores sil sokbreker ketika aktif (melakukan suspensi), bocornya sill inilah yang menyebabkan keluarnya oli shock dan merusak sok.
Tanda-tanda Kerusakan Sokbreker
Tada-tanda kerusakan sokbreker pada motor sangat bisa dikenali antara lain:
* Motor sering membuang baik ke kiri atau kekanan saat elewati jalanan tidak rata apa lagi menghantam lubang
* Motor terasa keras saat digunakan, terlebih saat menghantam lubang seolah-olah tidak melakukan suspensi
* Ada rembesan oli yang menetes, untuk kasus rembesan ini jika sudah terlalu banyak oli yang keluar maka rembesan akan berhenti. Akan tetapi bukan berarti masalah telah selesai melihat rembesan berhenti, melainkan rembesan berhenti karena oli sudah habis dan harus segera diperbaiki atau diganti
* Terasa kurang nyaman dipakai, sering kehilangan keseimbangan, motor terasa keras, dll.
Pilih Memperbaiki atau Mengganti Sokbreker Baru
Jika terjadi kerusakan sokbreker ada 2 sebagai penyelesaiannya yakni:
1. Dengan membawanya ke ahli reparasi sokbreker motor, siapa tahu masih bisa dibenahi. Cara ini sebenarnya bukan cara yang direkomendasikan pabrikan karena pabrikan beranggapan jika sokbreker sudah rusak maka harus diganti degan yang baru, perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara.
Pengalaman penulis memperbaiki sokbreker sebenarnya bisa tergantung keahlian tukang sok tersebut, keahlian memperbaiki sokbreker sebenarnya tak ada ilmu yang pakem untuk memperbaikinya, kebanyakan mereka belajar secara otodidak atau coba-coba.
Perbaikan sokbreker yang pernah penulis lakukan mampu membuat sok bertahan sampai 6 bulan dan emudian rusak lagi (lumayan ngirit)
2. Mengganti dengan sokbreker yang baru, ini adalah solusi yang memang dirasa paling jitu karena sebenarnya harga sokbreker baru tidaklah mahal. Sepasang sokbreker belakang Supra X misalnya dijual dengan harga 200 ribuan. Semantara jika melakukan service biaya service 1 sok antara 30 ribu sampai 50 ribu tergantung kerusakan, jika melakukan penggantian komponen bisa lebih bahkan sampai 80 ribu untuk 1 sokbreker. Nah mendekati harga baru bukan? harga barunya 100 ribu 1 sok
Biasanya hasil service juga tak sebaik barang baru dalam hal performa, kadang kurang empuk, kurang imbang, dll. Selain itu daya tahanpun juga jauh dibandingkan sokbreker baru
Memilih atau Mengganti Sokbreker
Mengganti sokbreker usahakan dengan mengganti yang baru, jangan memakai yang bekas karena kita tidak tahu apakah sebelumnya pernah rusak atau tidak (kecuali ahli reparasi yang bisa melihatnya). Nah di pasaran terdapat sokbreker original/ orisinal (asli dari produsen kendaraan) dan sokbreker aftermarket (diproduksi oleh perusahaan lain, produsen sok).
Yang paling baik adalah menggantinya dengan yang orisinal, karena pada dasarnya sokbreker orisinal motor telah disesuaikan dengan karakter motor. Misalnya sokbreker untuk Honda Tiger berbeda dengan sokbreker Honda Supra dalam hal ukuran (ketinggian, dll), daya tahan, kelenturan, material, dll. Pada dasarnya sokbreker orisinal telah diperhitungkan dan disesuaikan untuk mendapatkan performa pengendaraan yang optimal.
Akan tetapi selera konsumen yang berbeda-beda juga membuat banyak pecinta otomotif memakai sokbreker aftermarket meskipun secara harga bisa dikatakan tidak selisih banyak, nah jika pecinta otomotif berniat membeli dan menggantinya dengan sokbreker aftermarket, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar nantinya pengendaraan tidak buruk-buruk amat:
1. Membeli sokbreker yang sesuai ukurannya (terutama panjang) aslinya, ukuran yang sesuai akan mempermudah pemasangan, panjang sokbreker yang sama juga lebih memudahkan pengendalian motor (tidak kehilangan keseimbangan). Meskipun pecinta otomotif juga bisa mengorbankan sisi ini, misalnya menggati sokbreker yang lebih panjang dengan harapan tinggi motor akan naik dan mudah dipakai blusukan ke hutan seperti trail (boleh-boleh saja), asalkan juga mempertimbangkan aspek keseimbangan berkendara (tidak terlalu ekstrim).
2. Jika terpaksa membeli sokbreker bekas karena mungkin ada teman yang menawari dengan harga yang sangat murah maka yang perlu di cek adalah: periksa apakah ada bekas pengelasan ulang, periksa apakah ada bekas pengecatan ulang, apakah ada pengelupasan baut bawah, coba takit dan tekan apakah fungsinya normal (jika terlalu keras atau terlalu empuk bisa jadi ada yang tidak beres)
3. Untuk sokbreker skutik/ matic memiliki syarat yang lebih ribet, mengganti sokbreker matic harus memiliki ukuran yang sama persi dengan sokbreker orisinalnya, perbedaan ukuran menyebabkan oleng saat berkendara apalagi jika dibuat berboncengan atau melewati jalan berkerikil atau jalan bergelombang. Toleransi ukuran (panjang) untuk sokbreker matic ini banyak kalangan menyatakan hanya 1 cm saja, selebihnya tidak direkomendasikan
4. Coba tes sokbreker setelah dipasang, jika terjadi gejala aneh seperti membuang ke satu sisi atau tidak seimbang berarti ukuran sok kurang pas, cobalah minta diganti untuk memperoleh sokbreker yang lebih pas. kita sudah membayar harusnya dapat yang baik, benar bukan?

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...