Friday, October 23, 2015

Chevrolet Spin Makin Langka Makin Diburu

Penutupan Pabrik Chevrolet Spin di Indonesia membuat terhentinya produksi spin dalam negri, sampai saat ini chevrolet spin yang dijual oleh General Motors Indonesia adalah sisa-sisa produksi tahun lalu. 
Rencananya mesin-mesin produksi akan dipindahkan ke brazil untuk selanjutnya produksi Spin di dunia akan terpusat di Brazil, seperti diketahui sebelumnya bahwa sebelumnya ada 2 negara produsen chevrolet spin yakni Indonesia dan Brazil akan tetapi karena minimnya permintaan konsumen terhadap produk Spin maka pihak General Motors memutuskan untuk menutup pabrik dan akan direlokasi ke India.
Pihak General Motor Indonesia masih berkeinginan untuk menjual Spin di Indonesia akan tetapi mobil ini akan didatangkan secara utuh dari India atau Brazil.
Seiring penutupan pabrik dan langkanya Chevrolet Spin ternyata penjualan moil ini malah semakin naik, semakin langka justru semakin dicari oleh konsumen ujar yuniadhi hartono Manager GMI. Menjadi calon model langka di pasar membuat konsumen yang menyukai eksklusifitas semakin memburunya.
Menurut data GAKINDO Chevrolet spin terjual sebanyak 2932 mulai Januari sapai Sepember 2015, sedangkan penjualan Bulan Juli mencapai 365 unit dimana lebih besar dari bulan sebelumnya (Juni) yang hanya 194 unit. "Saat ini stock chevrolet spin makin menipis, sudah tak banyak lagi di pasar" ucap Yuniadhi, saat ini kita hanya memasarkan 2 varian saja yakni Spin Active 1,5 AT dan 1,5 LTV MT dimana varian lainnya sudah tak lagi dipasarkan, sebelumnya Spin memiliki 10 varian.
Pemindahan Pabrik ke India
Chevrolet Spin di Indonesia memang tidak begitu bagus penjualannya (bisa dikatakan gagal), meskipun mobil ini cukup bisa diadu dengan MPV sejenis misalnya avanza/ xenia/ ertiga/ mobilio akan tetapi faktor nama perusahaan yang kurang akrab ditelinga masyarakat membuat konsumen ragu untuk membelinya. Merk Chevrolet bagi masyarakat Indonesia memang termasuk asing jika dibandingkan dengan  merk-merk seperti Honda/ Toyota/ Suzuki/ Nissan/ Isuzu/ Mitsubishi, jaringan service mobil chevroletpun juga terbilang sangat minim dimana hanya kota-kota besar (ibukota propinsi saja yang memiliki jaringan penjualan dan perbaikan. Minimnya jaringan service ini juga menyebabkan rasa khawatir konsumen andaikata mobil ini rusak dan berimbas pada kurangnya minat beli konsumen.
Dikabarkan Chevrolet Indonesia mengalami kerugian sampai bertrilyun-trilyun di Indonesia atas pembangunan pabrik dan kurangnya antusias pasar tanah air, keputusan untuk menghentikan produksi mobil ini adalah langkah untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Santer beredar kabar bahwa saat ini pabrik akan dipindahkan/ direlokasi ke India, menurut tipsmobilbaru.blogspot.com hal ini adalah langkah yang cukup brilian dari General Motors karena potensi penjualan mobil di India jauh lebih besar daripada di Indonesia.
Pangsa pasar mobil di India bahkan sampai 8 kali lebih besar daripada pasar mobil di Indonesia, jika tiap tahun mobil terjual di Indonesia sekitar 1,2 juta unit maka di India tiap tahun terjual sebanyak 8-10 juta unit. Nah dari besarnya pangsa pasar ini diharapkan Chevrolet dapat kecipratan (kebagian) sedikit

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...