Pernahkah pecinta otomotif melihat sebuah bantal kecil yang biasa dipasang di sebelah depan headrest (agak kebawah), benda tersebut adalah bantal headrest atau juga disebut bantal leher. Pemilik mobil/ driver biasanya memasang bantal leher ini untuk meningkatkan kenyamanan berkendara terutama untuk perjalanan jauh, tapi ternyata menambah aksesori ini berbahaya saat terjadi kecelakaan.
Pada dasarnya produsen otomotif menciptakan headrest tujuannya bukanlah untuk istirhat kepala, melainkan untuk safety atau keselamatan saat berkendara. Ada beberapa pemilik mobil justru mencopot headrest ini, padahal jika terjadi tabrakan (ditabrak dari belakang) headrest akan mencegah kepala tertekan ke belakang yang menimbulkan patah leher. Begitu pula ketika tabrakan dari depan, headrest akan menahan pantulan kepala agar tidak terbanting ke belakang.
Nah setelah mengetahui pentingnya headrest sebagai fitur safety, jangan dicopot lagi bro
Bantal Headrest Beresiko
Headrest telah didesain sedemikian rupa, dan penambahan aksesoris apalagi yang bukan standar pabrikan kebanyakan malah merugikan.
Bantal headrest ini saat terjadi kecelakaan akan menjadi tumpuan beban kepala yang beresiko memperparah cidera leher (patah leher) saat ditabrak dari belakang, saat ditabrak dari depan bantal leher ini juga menjadi penghalang kepala + leher untuk menemukan tempat ideal seperti yang diinginkan pabrikan.
Nah intinya, sepanjang tidak terjadi kecelakaan memakai bantal headrest/ bantal leher tidak masalah, akan tetapi saat terjadi kecelakaan justru bantal ini akan memperparah cidera yang mungkin terjadi
Memilih bantal headrest/ bantal leher
Bantal leher ini bermacam-macam dipasaran mulai: bentuknya, bahannya, ukurannya, harganya, empuk/ kerasnya, dll.
Nah dalam memilih bantal leher sebaiknya pilihlah yang:
1. Ukurannya tidak terlalu besar, sehingga tidak terlalu berpengaruh jika terjadi kecelakaan
2. Empuk, pilihlah dari bahan silikon berkualitas sehingga sangat empuk seperti spons
3. Sarung bantal pilihlah yang lembut, hindari dari bahan kulit yang kaku (keras)
Nah sebaiknya memang pecinta otomotif tidak memasang bantal headrest ini pada mobil, akan tetapi jika dirasa sangat terpaksa menggunakannya maka pilihlah yang terbaik dan aman (paling tidak seperti ke 3 poin diatas)
Spesifikasi | mobil | motor | mesin | interior | eksterior | fitur | tenaga | Hp | akselerasi | kelebihan | kekurangan | Harga | konsumsi | BBM | cara | tips | merawat | mengatasi | rem | mogok | Toyota | Honda | Suzuki | Mitsubishi | Daihatsu | Nissan | Isuzu | wuling | Panther | Jimny | Kijang | pajero | fortuner | HR-V | Rush | Terios | Taruna | Avanza | xenia | Ayla | agya | Xpander | Calya | Sigra | Ertiga | Carry | Espass | Escudo | APV | Brio | L300 | irit | offroad | Innova | pickup |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi
Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...
-
Mazda 323 Interplay adalah mobil jenis sedan yang keluar tahun 90an secara resmi tahun 1989 sampai 1997, mobil ini banyak dijumpai di Indon...
-
Daihatsu Classy dan Daihatsu Winner merupakan varian dari Daihatsu Charade , perbedaan antara classy dan winner adalah pada tipe mobil y...
-
Isuzu D-Max mesin turbo diesel semakin dicari para penikmat off road indonesia, semakin ramainya mobil double cabin yang dikeluarkan ma...
No comments:
Post a Comment