Thursday, May 10, 2018

Cara Mengetahui Busi masih Baik atau sudah Jelek (Waktunya Diganti)

Busi pada mobil memiliki peran yang cukup penting pada sistem pembakaran BBM dimana busi akan memercikkan api yang dipakai untuk membakar bahan bakar di ruang bakar, menghasilkan tenaga. 
Jika busi dalam keadaan tidak baik maka pembakaran BBM bisa terhambat dan mengakibatkan mesin brebet, bahkan mobil bisa mogok/ tidak mau dihidupkan jika percikan api dari busi tidak cukup (kecil) atau sudah tidak ada sama sekali.
Umur Busi MobilLantas berapa lama seharusnya kita mengganti busi mobil kita? busi mobil bisa dipakai sampai 20 ribu km sampai 25 ribu km, selebihnya busi sudah tidak bisa dipakai lagi karena tidak akan mendapatkan performa yang baik.
Lantas apakah selama 20 ribu km busi tidak perlu dirawat? pada umumnya pemilik mobil merawat busi tiap kali service atau sekitar jarak tempuh 4 ribu kilometer, Busi di cek bagaimana keadaannya dan dibersihkan jika penuh kotoran/ jelaga, jika jarak antara elektroda (ground dan center) menjadi lebih lebar dari standartnya (standartnya 0,7 mm) maka mekanik akan menyempitkan jarak antar elektroda tersebut agar memberikan percikan api yang optimal
Baca: cara merawat dan membersihkan busi sendiri
Cara mengetahui busi masih baik atau sudah jelek "waktunya ganti"
Selain berpedoman terhadap umur pakai busi 20 ribu km dan perawatan tiap 4000 kilometer, pecinta otomotif sebenarnya juga bisa mengetahui apakah busi masih dalam keadaan baik atau sudah waktunya ganti dengan melihat secara langsung kondisi fisik busi dan juga merasakan tanda-tandanya, berikut adalah tanda busi sudah waktunya diganti:
1. Mesin sulit hidup
Gejala pertama yang menandakan busi sudah jelek/ aus dan waktunya mengganti adalah mesin mobil sulit dihidupkan daripada biasanya. Memang tidak selalu mesin yang sulit hidup disebabkan oleh busi yang kurang baik, bisa saja karena karburator yang bermasalah atau pompa bensin yang bermasalah atau yang lain. Akan tetapi ada baiknya pecinta otomotif mengecek hal yang sepele dulu yakni kondisi busi, karena busi yang sudah lemah tidak akan memberikan percikan api yang baik dan cukup untuk membakar BBM dalam ruang bakar, solusinya buka busi lihat warna busi... jika masih bisa coba dibersihkan, baca: cara membersihkan busi dan melihat kondisi busi
2. Mesin brebet saat akselerasi atau deselerasi
Salah satu gejala paling umum dari busi sudah waktunya diganti adalah terjadinya brebet saat melakukan akselerasi (menambah kecepatan mobil) maupun saat deselerasi (mengurangi kecepatan mobil). Yang perlu diketahui bahwa nyala api pada busi bisa membesar dan mengecil sesuai kebutuhan, pada busi yang sudah berumur/ lemah memiliki tingkat respon yang lebih lambat dalam merespon perubahan Rpm mesin sehingga pembakarannyapun juga tidak sesuai dengan kebutuhan dan mengakibatkan brebet saat terjadi perubahan Rpm mesin.
Jika hal ini terjadi coba ganti busi dengan yang baru, karena busi sudah lemah.
3. Secara fisik terdapat tanda keausan (elektroda yang menipis), terdapat endapan karbon, terdapat endapan (kerak), busi meleleh, busi kecoklatan, busi kecoklatan, busi gosong, dll. baca: warna busi menunjukkan masih baik atau sudah waktunya ganti

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...