Busi termasuk komponen vital dalam pembakaran (mesin mobil), tugasnya adalah memercikkan api pada ruang bakar sehingga pembakaran BBM bisa terjadi di ruang bakar, busi yang kotor menyebabkan percikan api terhambat sehingga mengganggu pembakaran.
Pembakaran yang terganggu sering menyebabkan mesin sulit hidup saat di starter, mobil kadang tersendat saat berjalan, lebih boros BBM dan tenaga mobil jadi berkurang.
Kotoran pada busi bisa berupa jelaga sampai kerak kotoran yang mengering, pecinta otomotif bisa membersihkannya menggunakan sikat tembaga, kain dan juga ampelas (jika perlu). Gunakan pula alat-alat seperti batang korek api untuk membersihkan kotoran di sudut-sudut busi, cairan pembersih seperti alkohol 90 atau bensin dan juga feeler gauge ukur untuk menyetel kerenggangan celah antara elektroda negatif dan elektroda tengah
Berapa umur pakai busi?
Pada rata-rata mobil, umur pakai busi standar adalah 24 ribu km, sedangkan yang memakai busi iridium usia pakai bisa mencapai 4 kali umur pakai busi standar yakni 80 ribu sampai 100 ribu km. Jarang sekali yang menggunakan busi iridium karena harganya mahal dan pabrikan sepertinya belum merekomendasikan busi jenis ini.
Tiap berapa km membersihkan busi?
Meskipun umur pakai busi mobil bisa mencapai 24 ribu km akan tetapi pecinta tipsmobilbaru.blogspot.com juga harus melakukan perawatan berkala pada busi mobil, paling tidak lakukan pembersihan tiap 4-5 ribu kilometer atau pada saat service rutin ke bengkel (tiap 5 ribu km), pesankan pada pihak mekanik untuk membersihkan busi sekalian. Jadi sepanjang pemakaiannya busi mobil akan dibersihkan sebanyak 6 kali jika umur pakainya 24 ribu km
Membersihkan busi sendiri di rumah
Pecinta otomotif bisa menbersihkan sendiri busi tiap 4 ribu km, caranya adalah sebagai berikut:
1. Dinginkan mobil kira-kira 2 jam jika habis dipakai, lalu lepaskan kabel aki
2. Lepaskan masing-masing kabel busi dan keluarkan busi dari rumah busi memakai kunci busi
3. Bersihkan busi dengan sikat tembaga
4. Semprot dengan kompresor udara agar kotoran hilang
5. Ukur kerenggangan ground elektroda dan center elektroda memakai feeler gauge, biasanya kerenggangannya 0,7 sampai 0,8 milimeter
6. pasang kembali beserta kabel busi, pasang aki dan mobil sudah siap digunakan dengan performa yang lebih bagus
Cara kedua untuk membersihkan busi, cara ini digunakan jika tidak memiliki kompresor
1. Lepas busi dari silinder (sama seperti langkah 1-2 cara pertama)
2. bersihkan dengan sikat tembaga dan gunakan bensin (cukup dipercikkan, tidak perlu direndam)
3. Gunakan lap kering untuk membersihkan kotoran yang tersisa sampai bersih
4. Biasanya pada sudut-sudut busi terdapat kotoran berupa jelaga (bekas oli), gunakan batang korek api untuk mengeluarkannya (membersihkannya), jika terpaksa ada kotoran yang mengeras/ kerak juga bisa memakai ampelas akan tetapi hal ini dilakukan jika benar-benar terpaksa, jika dengan sikat tembaga sudah bersih tidak perlu lagi ampelas (karena ampelas bisa merusak busi, ketyebalan elektroda berkurang sehingga api tidak presisi)
5. Sikat kembali dengan sikat tembaga disertai sedikit percikan bensin. lalu lap dengan kain kering sekalian membersihkan juga mengeringkan dari bensin
6. Ukur ketebalan elektroda kira-kira 0,7 mm (kurang dari 1 mm) jika tidak punya alat ukur (feeler gauge) dikira-kira saja juga bisa, setelah dirasa cukup pasang kembali busi
Biasanya setelah busi dibersihkan maka pembakaran akan lebih bagus (tidak tersendat), konsumsi BBM juga lebih irit, performa mobil (tenaga) lebih cepat akselerasinya dan jika ada permasalahan seperti ngelitik bisa hilang dengan membersihkan busi ini.
Makanya tidak heran kalau tiap 4000 km atau 5000 km kita harus membawa mobil kita ke bengkel untuk di service, salah satunya membersihkan busi ini selain membersihkan karurator/ injeksi, filter udara, dan lain sebagainya
No comments:
Post a Comment