Fungsi oli pada mobil/ motor yakni sebagai pelumas (lumbrikasi) melindungi komponen saat bergesekan, (pembersih) mambersihkan kotoran yang ada pada mesin, pendingin mesin dan juga pelindung mesin dari karat dan reaksi kimiawi akibat panas.
Mesin terbuat dari logam tertentu dengan tingkat porositas, berat dan kekuatan tertentu sehingga pada mesin biasanya sudah memiliki patokan tentang spesifikasi oli yang sesuai (direkomendasikan pabrikan).
Mesin mobil jaman tahun 90 an kebanyakan memiliki tingkat kekentalan yang tinggi sehingga untuk mesin mobil generasi 90an mungkin kurang cocok dengan oli yang banyak beredar sekarang yang kebanyakan lebih encer, hal ini karena logam yang dipakai untuk membuat mesin tahun 90an berbeda dengan jaman sekarang, selain logam (material) teknnologi pembuatan mesin mobil juga terus berkembang sehingga menghasilkan komponen yang lebih presisi dengan celah antar komponen menjadi lebih sempit. Celah sempit ini kalau diisi oli kental malah oli tidak bisa masuk ke bagian yang seharusnya dilumasi oleh oli.
Nah ada pertanyaan yang sangat sering diungkapkan bahwa apakah berbahaya jika sering gonta-ganti oli (merk oli) ? pertanyaan ini dijawab oleh salah satu mekanik di bengkel aneka mitra, bahwa sering berganti merk oli sebenarnya tidak berbahaya asalkan tepat dan bukan oli palsu.
Asalkan mengganti dengan merk dan spesifikasi yang tepat rasanya tidak masalah, maksudnya tepat disini seperti tingkat kekentalannya SAE berapa, material yang digunakan untuk oli, jangan sampai salah memakai oli mobil matic untuk mobil manual atau sebaliknya. baca tentang mengetahui spesifikasi oli anda
Yang terpenting adalah mengganti oli sesuai dengan kilometer yang sudah ditempuh mobil misalnya tiap antara 5000 sampai 10.000 km, jangan memakai oli palsu dan juga perhatikan kode yang tertera pada kemasan (kode SAE dan kode API).
Nah untuk membedakan oli palsu dan asli begini caranya: tips membedakan oli asli dan palsu tipsmobilbaru.blogspot.com
No comments:
Post a Comment