Friday, March 11, 2016

4 Hal yang harus dihindari saat Mengemudikan Mobil Matic

Mengendarai mobil matic saat ini memang menjadi trend, selain mudah mengemudikannya juga praktis (tidak perlu ribet) seperti menginjak kopling atau memikirkan gigi transmisi, saking mudahnya mengendarai mobil matic ini bahkan sebagian besar orang terlena sehingga kerap memperlakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang. 
Kebiasaan seperti merubah gigi transmisi mundur sebelum mobil berhenti atau memindahkan tus transmisi ke posisi Netral (N) saat di turunan dan lain sebagainya yang sebenarnya ingin menghemat BBM akan tetapi justru membahayakan pengemudi...nah berikut 4 hal yang sering dilakukan driver mobil matic yang seharusnya tidak dilakukan (dihindari):
I. Memindahkan Transmisi ke Posisi Netral saat di Turunan
Pengemudi mobil matic sering melakukan hal ini dengan tujuan untuk menghemat BBM, padahal mesin mobil matic harus tetap hidup saat roda berputar (bahkan ada perlakuan khusus saat mendorong mobil matic), dengan memindahkan tuas transmisi ke Netral maka kemungkinan mesin mati semakin besar dan beresiko kerusakan sistem transmisi seandainya itu terjadi.
Sementara hal yang pasti terjadi saat menaruh tuas transmisi pada posisi N (netral) di jalan turunan adalah:
- BBM tidak cukup dikatakan hemat karena mesin masih berputar
- Mobil menjadi lebih sulit dikendalikan (hilang kendali): tidak bisa menambah speed dan mengatur mesin
- Perlu daya yang lebih untuk mengurangi laju kendaraan/ membutuhkan tenaga yang ekstra untuk mengerem
Nah khusus pengguna mobil matic hindari kebiasaan ingin menghemat BBM dengan cara ini ya
II. Memindahkan transmisi dari posisi maju (D) langsung ke mundur (R) sebelum mobil berhenti
Kebiasaan ini sangat sering dilakukan entah karena malas menunggu mobil sampai benar-benar berhenti atau karena terburu-buru, yang jelas kebiasaan memindahkan gigi ke posisi mundur (R) seharusnya dilakukan saat mobil sudah berhenti. Dampak buruk saat sering melakukan hal ini adalah kerusakan sistem transmisi dimana di dalam sistem transmisi ada semacam lempeng besi tipis yang akan aus dan lama-lama harus diganti, meskipun harganya tidak selangit akan tetapi membongkar sistem transmisi juga akan menelan biaya yang tidak murah dan pastinya butuh waktu
Nah pecinta otomotif lebih baik menunggu mobil sampai berhenti dulu sebelum memindahkan gigi (tuas transmisi) ke posisi (R) atau mundur
III. Memindahkan transmisi dari Netral (N) ke maju (D) disertai injakan gas
Ini sering dilakukan oleh pengemudi hanya untuk mendapatkan tarikan yang cepat/ akselerasi yang cepat, biasanya saat berhenti di lampu merah (lampu lalu lintas) saat akan melaju pecinta otomotif terlebih dahulu menginjak gas sampai mesin pada rpm tinggi baru memasukkan ke transmisi D (maju) untuk mendapatkan akselerasi. Hal ini bisa merusak didtem transmisi seperti kasus memindahkan dari maju ke mudur tanpa berhenti.
Sebaiknya pecinta otomotif memindahkan dulu tuas transmisi dari posisi N ke D dengan tanpa menginjak pedal gas, atau jika diperlukan injak gas sedikit saja agar tidak terjadi kerusakan transmisi
IV. Saat parkir pengemudi memindahkan gigi ke posisi P (parkir) sebelum mobil berhenti sepenuhnya
Nah kebiasaan terburu-buru memindahkan tuas transmisi ke P sebelum mobil benar-benar berhenti ini akan menyebabkan mekanisme pengunci sistem transmisi akan patah, seperti diketahui jika tuas transmisi berada di P (parkir) maka sistem transmisi berada di posisi terkunci dan akan dilepaskan secara otomatis saat pecinta otomotif menginjak pedal rem. Jika pengunci transmisi patah maka fungsi dari transmisi P ini menjadi tidak berguna.
Nah sebaiknya pecinta otomotif menunggu sampai mobil benar-benar berhenti baru memasukkan gigi trasmisi ke posisi P (Parkir)

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...