Rem blong adalah momok bagi sebagian besar pengemudi karena banyak kecelakaan disebabkan oleh rem blong ini, secara umum rem blog disebabkan oleh kurang baiknya keadaan rem misalnya minyak rem kotor, kampas rem tidak berkualitas, kebocoran cairan, sampai perlakuan yang kurang baik dengan mengerem secara terus menerus padahal suhu di rem sudah sangat tinggi (panas).
1. Pan fade atau bahan rem yang tidak sesuai dengan spesifikasi (seperti: kampas, tromol ataupun cakram), penggunaan kampas rem aftermarket yang murah sering menggunakan bahan yang berkualitas rendah sehingga saat di rem secara terus-menerus kampas rem akan mencapai suhu tinggi. Nah saat suhu tinggi ini kampas rem berkualitas rendah akan kehilangan daya cengkramnya yang ujungnya terjadi blong.
Kampas rem yang orisinal lebih berkualitas karena terbuat dari bahan-bahan tahan panas sampai diatas 200 derajat celsius, begitu pula dengan cakram/ tromol jangan gunakan yang berkualitas rendah
2. Green fade yakni tidak menempelnya kampas rem pada piringan cakram/ tromol secara sempurna, hal ini akibat pengereman secara keras (hard brake) pada kampas rem yang baru diganti. Saran sesaat setelah mengganti kampas rem usahakan jangan mengerem secara keras, biarkan kampas rem menyesuaikan dengan tromol/ cakram yang biasanya sedikit bergelombang
3. Fluid fade atau berkurangnya daya pengereman akibat ketidakberesan pada fluida atau cairan minyak rem, fluid fade ini banyak disebabkan karena kotornya minyak rem ataupun minyak rem kemasukan udara. Kotornya minyak rem ini akibat seringnya membuka tutup minyak rem (kemasukan kotoran) dan juga bisa karena terlalu lama tidak diganti, bisa juga akibat adanya kebocoran yang menarik debu ke dalam slang minyak rem. Kotoran ini bisa menyumbat aliran (tekanan) minyak rem saat kita menginjak pedal gas sehingga injakan terasa keras tapi mobil tidak mengerem.
Berbeda dengan minyak rem yang kemasukan udara biasanya meskipun diinjak sampai dalam tapi seolah-olah ngempos (tanpa tekanan), solusi bisa dikocok (diinjak/ dipompa) secara berulang-ulang sampai tidak terasa ngempos.
Fluid fade juga bisa disebabkan karena panasnya suhu pengereman akan tetapi tidak didukung kualitas minyak rem yang bagus sehingga blong, kegagalan pengereman akibat peningkatan suhu pada minyak rem ini diakibatkan pengereman yang terus-menerus yang meningkatkan suhu kampas dan minyak rem.
Permasalahan fluid fade ini bisa diatasi dengan memeriksa apakah ada kebocoran minyak rem lalu jika semua normal maka kuras dan isi kembali dengan minyak rem yang baru dan berkualitas.
Pengereman terus menerus menyebabkan blong
secara umum memang seperti itu, artinya meskipun semua sistem rem sudah bagus akan tetapi kita menggunakannya tanpa dikukur juga sama saja, misalnya di rem terus menerus dari puncak gunung sampai bawah (mobil dipaksa jalan terus padahal mengerem tanpa henti). Cakram dan kampas bisa memuai saat kita memaksakan untuk bekerja terus menerus, pemuaian ini bisa menyebabkan tidak sempurnanya gesekan kampas dan cakram (pengereman tidak optimal) dan yang lebih fatal kita tidak bisa mengendalikan sistem rem kita jika ada sesuatu yang pecah (misalnya slang, kampas rem)
Pada prinsipnya semakin tinggi suhu maka kemampuan mengerem (baik cakram, kampas, minyak, dll) akan berkurang meskipun kualitas rem sudah bagus, itu artinya pengemudi juga harus melihat apakah rem kita bisa bertahan atau tidak. Banyak kasus blong terjadi karena beban mobil yang dipaksakan (truck mengangkut hasil panen dengan bobot melebihi kemampuan mobil) akan tetapi rem kurang berkualitas yah ujung-ujungnya blong.
Ada baiknya jika sudah terasa adanya pengurangan kualitas pada sistem rem kita saat menuruni jalan curam sebaiknya kita pinggirkan mobil untuk memberikan kesempatan istirahat pada mobil dan sistem rem kita agar mesin menjadi dingin dan sistem rem juga istirahat.
Berikan waktu istirahat kira-kira 30 menit sambil kita makan atau melepas lelah, dan jangan sekali-kali membawa beban/ barang melebihi kemampuan mobil, pastikan kampas rem sesuai spesifikasi dan tidak aus, minyak rem bersih dan tidak ada kebocoran minyak.
No comments:
Post a Comment