Salah satu persiapan sebelum melakukan perjalanan jauh seperti mudik lebaran adalah melakukan cek ulang secara keseluruhan terhadap kondisi mobil, tidak terkecuali dengan melakukan pergantian oli mesin jika perlu.
Mengganti oli mesin ini idealnya dilakukan tiap 7 ribu kilometer sedangkan maksimal adalah 10 ribu km, saat mendekati maksimal pemakaian oli misalnya 8-9 ribu km maka suara mesin akan lebih kasar dan sudah banyak kotoran sehinga perlu diganti.
Nah saat mudik lebaran kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli mesin? biasanya orang-orang mengganti oli mesin saat sebelum mudik, jika mudik di H-4 maka seharusnya pada H-7 sudah diganti oli karena juga mempertimbangkan benyak bengkel tutup saat H-3 sampai H+3 lebaran.
Akan tetapi jika kita barusaja mengganti oli misalnya baru 1-2 dua bulan ganti oli, jarak tempuh dari mengganti oli masih dibawah 2500 km maka oli masih dalam keadaan bagus dan tidak perlu diganti (bisa diganti setelah mudik lebaran).
Jadi istilahnya penggantian oli di waktu lebaran/ saat mudik tidak wajib melainkan melihat kondisi oli terlebih dahulu, jika oli sudah 5000 km lebih baik memang diganti sebelum perjalanan mudik, jika oli masih menempuh 2500 sampai 3000 km atau dibawahnya lebih aik diganti setelah pulang dari mudik.
KM maksimum ganti oli
Oli mesin saat ini rata-rata bisa dipakai hingga 10 ribu km, dengan catatan mesin mobil tidak masalah (tidak ada rembesan/ kebocoran oli), catatan lain adalah medan tempuh mobil normal (bukan jalan ekstrem dan jalanan macet). Akan tetapi banyak orang mengganti oli di angka 7000 km karena berbagai pertimbangan, misalnya terkena macet: maka patokan kilometer harus diperpendek karena saat macet mesin tetap berputar sementara odometer (speedometer) berhenti.
Pada jalanan ekstrim misalnya sering menanjak atau membawa beban berat juga berpengaruh, saat kerja mesin ekstra tapi kilometer sedikit (di tanjakan), maka patokan kilometer juga harus diperpendek.
Tak hanya itu adanya rembesan oli pada mesin akan membuat oli cepat kotor karena menyedot kotoran dari rembesan oli tersebut, jika ada pemilik mobil yang olinya rembes harus memperpendek interval penggantian oli.
Persiapan sebelum mudik lebaran
Banyak persiapan yang harus dilakukan saat akan mudik dengan mobil pribadi, antara lain persiapan kesehatan mobil, persiapan barang bawaan, persiapan fisik driver, persiapan makanan ringan yang dibawa, persiapan hiburan dalam mobil, persiapan jalur yang ditempuh, persiapan sistem komunikasi termasuk GPS, dll.
Selengkapnya bisa dibaca pada artikel: Persiapan yang dilakukan saat akan mudik lebaran
Persiapan Penumpang dan Pengemudi
Pastikan seluruh penumpang fit saat melakukan perjalanan jauh, terlebih lagi driver...minimal driver harus istirahat tidur selama 8 jam sebelum mulai perjalanan. Misalnya besok berangkat, maka nanti malam dipastikan harus tidur selama 8 jam.
Bawa obat-obatan yang diperlukan (minyak kayu putih, plester, obat merah, obat anti mabuk, dll) terutama jika ada penumpang yang memiliki riwayat penyakit tertentu misalnya asma dll harus bawa obatnya.
Selama perjalanan idealnya pengemudi beristirahat tiap 3 jam sekali untuk menjaga konsentrasi (tidak mengantuk, tidak jenuh, tidak lelah). waktu istirahat biasanya antara 30 menit sampai 1 jam bisa diisi dengan peregangan otot-otot punggung, leher, tangan dan kaki.
Untuk driver selama perjalanan hindari makan yang berat karena perut yang kenyang menyebabkan kantuk, jika makan nasi maka istirahatlah terlebih dahulu dengan tidur setelah makan agar tidak mengalami kantuk saat mengemudi.
Makanan & Minuman ringan atau Snack yang dibawa
Makanan dan minuman ringan ini sangat penting dibawa, karena saat di jalan dan terjebak macet di jalan tol misalnya maka tak mungkin lagi kita keluar membeli makanan jika ada salah satu keluarga yang lapar, tak mungkin juga keluar untuk membeli minum saat kita kehausan,,, Nah oleh karena itu wajib mambawa makanan dan minuman ringan.
Pertama-tama siapkanlah minuman yang cukup untuk satu keluarga dan cukup untuk satu hari, jika mudik dengan 7 orang pecinta otomotif paling tidak membawa 4 botol air kemasan ukuran 1600 ml atau 4 botol aqua besar.
Untuk makanan ringan bawalah roti dan keripik atau makanan yang banyak mengandung karbohidrat, yang akan sangat berguna jika ada salah seorang yang lapar.
Bawalah buah-buahan yang menyegarkan tidak perlu dikupas dengan pisau, misalnya jeruk atau apel. Jeruk sangat efektif mengembalikan kesegaran tubuh (asupan vitamin sangat banyak)..hindarilah membawa buah-buahan yang besar harus diiris seperti semangka, pepaya, melon, dll karena berbahaya saat mengiris buah dalam kondisi mobil bergoyang-goyang.
Selengkapnya tentang makanan dan minuman yang harus dibawa baca di artikel: makanan ringan ideal utuk perjalanan jauh
Untuk minuman, menurut dokter seharusnya membawa 9 botol aqua,,,akan tetapi itu akan menyita ruangan dan menambah berat mobil...kami rasa 4 botol sudah cukup.
Persiapan mobil
Sebelum melakukan perjalanan panjang lakukan cek total atas kondisi mobil, hal ini bisa dilakukan di rumah dan bisa dilakukan di bengkel... bisa dibaca pada artikel cheklist mobil sebelum perjalanan jauh
biasanya yang di cek:
- Busi sudah lemah/ waktunya ganti maka lakukan pergantian (biasanya tiap 20 ribu km)
- Busi kotor ya dibersihkan (tiap 3000 km)
- Karburator kotor maka segera perbaiki (jika ada gejala brebet/ nyendat)
- filter udara sudah kotor: ganti
- Ban sudah waktunya ganti, segera ganti (umurban kira-kira maksimum 5 tahun)
- Ban kurang angin : ditambah angin, umumnya untuk mobil MPV antara 30-34 Psi, mobil sedan 28-31 Psi
- Penyetelan mesin termasuk pengapian, suplai BBM, kedalaman kopling, rem dan lain-lain juga dilakukan... umumnya hal ini bisa dilakukan di bengkel
Persiapan rute dan waktu perjalanan
Carilah rute yang paling aman dan cepat, persiapkan dengan matang sehari sebelum perjalanan, kalkulasikan jarak dengan GPS terlebih dahulu lalu pertimbangkan beberapa fasilitas yang disediakan untuk pemudik di jalur tersebut.
Lebih baik melintasi jalan yang aman misalnya tidak melewati hutan, jalan tidak menanjak, tidak lewat pinggir jurang, jalanan aman dari begal dan juga minim resiko kecelakaan.
Jika ada beberapa pilihan rute maka carilah yang paling cepat dengan rute terpendek dan mempertimbangkan kemunkinan kemacetan, karena makin cepat kita sampai maka meminimalkan resiko di jalan.
Pilih waktu yang tepat misalnya berangkat pagi hari atau siang hari atau bahkan malam hari, jika malam hari cuaca tidak panas tapi sering kita silau oleh lampu sorot dari kendaraan di jalur berlawanan. Berangkat pagi hari harus mempersiapkan AC untuk antisipasi terjebak macet saat terik matahari.
No comments:
Post a Comment