Produsen mobil dari Amerika saat ini memang sedang mengalami tekanan dimana penjualan mereka secara global menurun, beberapa waktu lalu Ford keluar dari Indonesia dan beberapa negara lain. Chevrolet juga pernah diisukan bakal keluar dari Indonesia karena minimnya penjualan mobil.
Kali ini di negara besar seperti India pabrikan mobil General Motors melalui merk Chevrolet juga akan keluar (pergi) dari India, istilah keluar ini adalah benar-benar keluar tidak lagi menjual mobilnya di India dan membawa seluruh fasilitas produksinya keluar dari India..
Intinya menghentikan semua operasi Chevrolet di negara tersebut, persis seperti hengkangnya Ford dari Indonesia.
Bisa dibayangkan negara denga populasi terbesar di dunia mencapai 1 Milyar lebih penduduk dengan penjualan mobil per tahunnya lebih dari 10 juta unit (total mobil terjual semua pabrikan dalam setahun). Jika di Indonesia dalam setahun bisa menjual mobil 1 juta unit tetapi di India mencapai 10 juta unit tentunya India adalah pasar yang sangat besar, tapi mereka kalah penjualan sampai tidak menutupi lagi cost produksi.
mungkin pembaca sedikit lupa kalau beberapa tahun lalu Chevrolet pernah punya pabrik di Indonesia, ya sekitar 3 tahun lalu Chevrolet memiliki pabrik chevrolet yang memproduksi Chevrolet Spin.
Pabrik Chevrolet di Indonesia tersebut tidak bertahan lama (hanya bertahan setahun) karena Spin tidak sukses menggeser penjualan avanza dan akhirnya memaksa Chevrolet harus memindahkan pabrik di Indonesia keluar ke negara yang penjualannya lebih banyak yakni Amerika Selatan (Brazil).
Chevrolet akan pindah ke afrika selatan
General Motors akan memindahkan fasilitas produksi Chevrolet India ke Afrika Selatan tahun depan, sedangkan penghentian aktifitas chevrolet di India mulai akhir tahun ini. Pemindahan pabrik ini diklaim akan dapat melakukan penghematan sebesar 100 juta dollar (Rp. 1,32 Triliun) per tahun di tubuh General Motor secara global.
Pihak General Motors sendiri telah menyiapkan dana sebesar 500 juta dolar untuk merealisasikan pemindahan pabrik ini, termasuk merekstrukturisasi bisnis di Singapura, Afrika dan India sendiri.
General Motors melalui merk Chevrolet mengatakan sangat mahal menjalankan bisnisnya di negara berkembang selain di China.
Dampak keluarnya Chevrolet pada Indonesia
Bisa saja berdampak ke Indonesia karena semua produk chevrolet yang ada di Indonesia adalah diimpor dari luar negeri. Secara umum dampaknya belum diketahui, andaikata prediksi General Motor benar akan menghemat 1,32 Triliun setahun maka bisa jadi harga Chevrolet di Indonesia akan lebih murah lagi.
Akan tetapi jika ketidakstabilan penjualan GM ini terus berlangsung maka bisa jadi chevrolet akan angkat kaki juga dari Indonesia sebagai negara berkembang yang mayoritas penduduknya sangat sensitif terhadap harga dan tidak sensitif terhadap kualitas produk.
Pabrik di India tidak sehat bagi Chevrolet
Chevrolet yang memakai kualitas tinggi (berstandar Eropa dan Amerika) pada setiap produknya membuat harga jual mobil mereka lebih mahal dari mobil-mobil produksi negara jepang, masalah harga inilah yang membuat mobil mereka tak laku sehingga pabrik merugi. Jika kapasitas produksi pabrik 100 ribu unit/ bulan tetapi penjualan mereka hanya 15 ribu/ bulan tentunya mereka akan merugi dan membuat harga mobilnya jauh lebih mahal, karena fixed cost yang dikeluarkan akan tetap sama (pabrik produksi 100 ribu atau 15 ribu, fixed costnya sama), sehingga jatuhnya fixed cost tersebut hanya dibebankan pada sedikit mobil saja alhasil cost produksinya sangat mahal dan tidak mampu bersaing dengan produsen lain yang memiliki keseimbangan dalam fasilitas produksinya.
Istilahnya seperti ini: membuat satu laptop membutuhkan biaya sampai Rp. 25 juta, akan tetapi membuat 1000 laptop membutuhkan biaya 4 milyar, akan tetapi jika 4 milyar dibagi 1000 maka ketemunya adalah Rp. 4 juta, sehingga cost produksi per produk jauh lebih kecil jika memproduksi dalam jumlah banyak. mengapa demikian? karena fixed cost dibagi rata ke 1000 laptop, sementara jika hanya memproduksi 1 laptop saja maka fixed cost semuanya dibebankan pada 1 laptop itu saja.
Fixed cost itu antara lain: penyusutan fasilitas, biaya tenaga kerja tetap, biaya administrasi, sewa gedung dll.
misalnya Chevrolet sewa gedung 1 Milyar/ bulan, dipakai atau gak dipakai ya tetep bayar 1 M/ bulan, dibuat untuk produksi 1 mboil atau 100 mobil/ bulan ya tetap bayarnya 1 Milyar/ bulan.
Mobil Chevrolet berkualitas bagus
Mobil keluaran Chevrolet memang berkualitas bagus seperti plat bodinya yang tebal, mesinnya terbuat dari material berkualitas, fiturnya termasuk paling modern dan juga safetynya dirancang sangat aman. Akan tetapi hal ini membuat harganya lebih tinggi, parahnya lagi karena yang laku cuma sedikit membuat harga produksi mobil jauh lebih mahal dibandingkan saat pabrik ideal (produksi sehat sesuai dengan estimasi).
Berbeda halnya saat general motors di negara maju yang mana penduduknya berpendapatan tinggi yang tidak sensitif terhadap harga, melainkan sensitif terhadap kualitas/ keselamatan. Negara maju seperti Amerika tidak suka mobil yang sistem safetynya (keselamatan) rendah, mereka akan memilih mobil yang menjamin keselatan mereka dan kenyamanan mereka meskipun harganya lebih mahal (memilih kualitas). Mereka takut dengan mobil kaleng kerupuk dan menilai nyawa mereka lebih berharga daripada mobil yang harganya Rp. 200 jutaan.
Beda dengan di Indonesia, safety seadanya aja (gak perlu safety) asalkan murah, mampu beli, pokoknya bisa jalan oke sajalah... :-D yang terakhir just kidding
No comments:
Post a Comment