Merawat Shockbreaker bisa membuat usia pakai Shock lebih lama, shockbreaker ini berfungsi sebagai peredam kejut saat mobil melibas jalanan berlubang/ jalan bergelombang/ jalan berbatu/ jalan tidak rata/ gundukan/ kondisi jalan lain.
Shockbreaker juga sangat erat kaitannya dengan kenyamanan mengemudi (penumpang maupun driver), bisa shockbreaker rusak maka dia tidak enak lagi digunakan melibas jalanan tidak rata dan rasanya sangat kasar di jalanan tidak rata. Jangankan jalanan tidak rata, di jalanan rata saja bisa jadi mobil oleng/ miring ke satu sisi saat berjalan.
Cara kerja Shockbreaker
Sebagai peredam kejut shockbreaker ini akan menahan atau mengurangi gerakan suspensi yang berlebih (ayunan kebawah dan pentalan ke atas). Dia bersama pegas (tipe spiral atau daun) meredam getaran/ kejutan dari jalanan, semakin shockbreaker menerima banyak getaran maka daya tahannya juga makin berkurang.
Shockbreaker yang sudah lemah/ kehilangan fungsi peredamannya kadangkala membuat body mobil seperti melayang saat melaju di kecepatan tinggi, seperti terpental saat melewati gundukan atau lubang.
Jenis Shockbreaker
Ada 3 macam jenis peredam kejut yakni:
* Jenis Hidrolis; model ini termasuk yang konvensional (lawas) memakai oli dengan sistem hidrolis. Ini sekarang masih umum dipakai
* Shockbreaker Gas: model ini menggunakan gas nitrogen pada pangkal shocbreaker, sistemnya mirip dengan hidrolis akan tetapi perbedannyanya Shockbreaker tipe gas ini bisa disetting kelembutan suspensinya (empuk atau kerasnya)... wah lebih sipp ini
* Tipe ganda yakni memakai kombinasi gas dan hidrolis, tipe ganda ini masih jarang dipakai akan tetapi dari pengalaman banyak teknisi tipe ganda ini memberikanbaik pada kedua sisi mobil.
Daya tahan shockbreaker
Shockbreaker akan rusak seiring dengan pemakaian, terlebih jika dia anyak dipakai di jalanan yang tidak rata (berbatu, berlubang, bergelombang, dll). Pada jalanan aspal di Indonesia kebanyakan shockbreaker akan mengalami kerusakan saat menempuh jarah 65 ribu km akan tetapi sebagian kasus kerusakan shockbreaker sudah terjadi di angka 30 ribu km.
Kerusakan bisa terjadi karena batang shock baret, seal shock getas, usia shock yang terlalu berumur sehingga sudah harus diganti. Kita bisa mengetahui kerusakan shockbreaker ini dengan cara:
1. Mengemudikan di kecepatan tinggi apakah melayang (ringan ke salah satu sisi/ tidak seimbang)
2. Merasakan saat mobil melewati jalan berbatu atau berlubang, biasanya shockbreaker yang rusak akan keras dan terpental saat menghantam jalanan tidak rata..juga mengeluarkan bunyi yang kasar.
3. menggoyangkan mobil dengan tangan dalam kondisi berhenti, apakah masih seimbang dan halus goyangannya
4. melihat dari bagian kolong mobil apakah shockbreaker meneteskan oli (merembes atau tidak).
Cara merawat agar shockbreaker awet
- Saat mengemudi usahakan untuk menghindari jalan berlubang, apabila harus melewati jalanan berlubang turunkan kecepatan sampai batas aman (biasanya dibawah 20 km/jam tergantung lubangnya)
- Jangan memberi beban yang berlebih pada mobil, kurangi barang-barang yang tidak terpakai di dalam mobil... saat memberikan muatan perhatikan beban maksimum mobil (jangan melebihi)
- Sering membersihkan kotoran yang menempel pada shock misalnya: debu, kerikil halus, butiran pasir, lumpur yang mengeras, dll. Ada kalanya butiran pasir mesuk menyelinap pada bagian shock yang bergerak dan merobek seal/ piston shock (mempercepat ausnya shock).
- Periksalah secara periodik karet penutup yang mencegah kotoran masuk ke dalam shock, jika robek segera ganti.
No comments:
Post a Comment