Sunday, April 2, 2017

Tips Membeli Mobil Bekas agar dapat yang Bagus

Membeli mobil bekas bukan perkara yang mudah, jika mobil baru kita tentukan pilihan lalu beli tidak jadi masalah...kalau mobil bekas kita tentukan pilihan lalu beli bisa jadi mobil yang kita beli mobil rusak dan ujung-ujungnya keluar biaya sangat banyak untuk membenahi.
Sebenarnya jika kita tahu mana saja yang perlu dilihat/ dicek membeli mobkas ini tidak susah-susah amat, memang kita tidak bisa sempurna mengetahui semua keadaan mobil akan tetapi ini sangat membantu memilih mobil yang masih bagus dan sudah jelek:
Rembesan Oli
Paling mudah mengecek oli rembes atau tidak jika mobil ditempatkan di garasi berlantai keramik/ cor (bukan tanah atau pasir). Kita bisa melihat dari kondisi lantai garasi tersebut jika ada bekas oli pada garasi tempat mobil tersebut maka kemungkinan besar itu adalah oli rembesan dari mesin mobil tersebut. Repotnya jika pemilik mobil memarkir mobil di tanah atau pasir kita akan kesulitan mengeceknya.... Cara mengeceknya yakni dengan melihat bagian mesinnya.
contoh rembesan oli
Buka Kap mesin dan amati apakah ada bagian yang lebih basah? mulai dari atas sampai bawah? jika ada hitam-hitam berjelaga itu artinya mesin mobil ada yang rusak/ bocor. Akan tetapi jika tidak terlihat rembesan jangan senang dulu? lihat bagian mesin dari bawah
Matikan mesin aktifkan handrem dan lihat kondisi mobil dari bawah, jika ada rembesan maka semua akan terlihat dari bawah.... mulai rembesan oli pada mesin, rembesan oli pada shockbreaker, gardan, transmisi maupun power steering mobil...
Melihat kondisi mobil dari kolong/ bawah mobil ini sangat penting dan jangan malu melakukannya, pokoknya lihat saja... bahkan orang awampun akan tahu jika ada yang bocor.
Mesin Mobil
Cara mengecek mesin mobil sangat mudah sebenarnya, ikutip prinsip-prnsip dibawah ini:
* Starter Mobil: Hidupkan mesin mobil, jika mobil mudah hidup (skali starter berarti dinamo starter dan aki masih bagus), jika sulit hidup sampai beberapa kali starter (3 kali atau lebih) ini menunjukkan ada yang tidak beres
* Asap Mobil: Jika mesin sudah hidup, injaklah pedal gas secara berulang-ulang, lalu tahan gas pada RPM tinggi di 5000 atau 6000 Rpm, amati pada bagian knalpot ! apakah ada asap yang keluar? jika tidak ada asap berarti mesin mobil masih dalam keadaan bagus. Jika di gas keluar asap (putih atau abu-abu disertai bau pembakaran mesin) ini mesinnya sudah rusak/ ngobos (jangan dibeli).
Mobil yang keluar asap saat di gas ini memiliki konsumsi BBM yang lebih boros dan tenaga yang jauh berkurang, misalnya jika normal konsumsi BBM mobil bisa mencapai 1:15 (1 liter untuk menempuh 15 km), akan tetapi jika ngobos (berasap) konsumsi BBMnya tingga 1:11.
Mobil berasap ini juga membuat mobil tidak cepat berakselerasi (kurang tenaga saat menyalip), jika di tanjakan mobil ini akan ngelitik dan tidak kuat menanjak.
* Suara tidak wajar : dengarkan suara mesin apakah halus ataukah kasar, mobil yang mesinnya bagus suaranya lebih halus... dengarkan pula suara mesin apakah ada suara lain yang tidak wajar? misalnya bunyi tik tik tik.. jika ada suara tidak wajar itu menandakan adanya kerusakan
Cat Mobil
Membeli mobil bekas biasanya orang menyepelekan kondisi cat dengan alasan bisa di cat lagi! padahal yang tidak diketahui pembeli pemula bahwa mengecat mobil dengan kualitas yang bagus itu mahal broo... 
bisa diatas 10 juta sampai 20 juta (tergantung jenis besaran mobil), itupun tidak bisa setara dengan yang cat originalnya, mobil repaint biasanya harganya lebih jatuh dibandingkan mobil dengan cat asli. Sehingga bisa dikatakan mobil dengan cat asli (ori) yang masih bagus menjadi pertimbangan yang sangat penting.
Mengeceknya bisa dilihat saja secara fisik, cat yang bagus adalah mengkilap dan cerah...
Hindari membeli mobil dengan kondisi cat :
- Cat kusam (berwarna kekuningan untuk mobil dengan cat ori putih)
- Cat buram/ banyak baret-baret halus,
- Cat pucat/ bulak akibat terpapar sinar matahari,
- Baret karena tergores benda-benda tajam/ logam
Tes Mobil saat Berjalan
Membeli mobil bekas wajib test drive, coba dan kendarakanlah mobil yang sedang dilihat tersebut dan amati hal ini:
1. Gunakan ke tanjakan: ini berguna untuk mengetahui performa mesin masih bagus atau tidak, biasnaya mobil yang masih bagus akan dengan mudah menanjak pada gigi 1-2. Jika mesin mobil sudah tidak bagus akan kesulitan menanjak dan terdengar suara ngelitik pada mesin.
2. Saat di turunan: saat mengerem rasakan kehalusan remnya, jika masih mulus di rem artinya rem masih dalam kondisi bagus... akan tetapi jika di rem ada gejala tidak seimbang dan terdengar suara pada rem artinya masalah pada rem (saya pernah test drive suara dug dug pada ban belakang saat di rem).
3. Belokan: kendarakanlah di belokan dan rasakan saat mobil bermanuver (membelok) apakah ada suara? biasanya mobil yang handlingnya bermasalah akan timbul suara saat dibelokkan dengan tajam. Suara ini bisa kretek-kretek dan bisa nguuk! atau bisa suara lain. Jika moil dibelokkan tidak terdengar suara dan stabil ini artinya handling (stir) mobil masih bagus.
4. Saat di jalan bergelombang/ lubang: rasakan kaki-kaki mobil saat di jalan bergelombang/ saat menghantam lubang apakah mobil masih seimbang atau tidak, mobil yang bagus masih seimbang dan tidak ada suara (saat mengenai lubang jalan yang tidak terlalu dalam).
Jika saat menghantam lubang mobil oleng ke salah satu sisi atau kehilangan keseimbangan ini artinya ada masalah pada kaki-kaki mobil, terlebih jika ada suara kasar/ keras terdengar (misal duag)...
5. Melewati polisi tidur, rasakan saat melibas posisi tidur shockbreakernya! apakah cukup baik meredam pantulan mobil atau tidak? apakah masih laus atau tidak?
Jika melewati polisi tidur shocknya keras (seperti terpental) maka ada masalah pada shockbreakernya, jika halus maka masih bagus... jika tidak seimbah sehabis terkena polisi tidur maka masalah pada kaki-kaki mobil.
6. Tes di kecepatan diatas 60 km/jam atau lebih: jika semua diatas dilakukan maka yang terakhir adalah tes jalan pada kecepatan tinggi apakah mobil masih seimbang atau tidak. Banyak kasus mobil goyang-goyang stirnya saat kecepatan diatas 60 km/jam, beberapa masalah pada kaki-kakinya baru terasa di kecepatan tinggi, keseimbangan mobil juga diuji pada kecepatan tinggi ini. Jika seimbang dan tidak ada masalah berati mobil masih layak jalan.
Lihat apakah mobil miring
Mobil dilihat dari jarak 20 meter akan terlihat mobil tersebut miring ke kanan atau ke kiri, jadi sesaat sebelum mendatangi mobil (dari jarak jauh) lihatlah dulu mobil tersebut miring atau tidak? jika miring ke salah satu sisi maka ada yang tidak beres pada kaki-kaki mobil.
Kadang-kadang pemilik mobil menempatkan mobil di garasi yang kita tidak bisa melihat dari jauh, caranya gampang yakni letakkan mobil di tempat yang cukup lapang dan datar. lalu lihat dari jarak 20 meter apakah miring atau tidak.
Kondisi Bodi Mobil
body ini adalah tempat dimana cat mobil menempel, keadaan body juga sangat berpengaruh terhadap harga mobil apabila pecinta otomotif mau menjualnya kembali, karena bisa saja mobil memiliki cat yang masih bagus dan cerah akan tetapi bodynya penyok-penyok (ini sama saja dengan cat yang rusak, bahkan lebih parah).
Cara melihat body mobil bagus atau tidak cukup mudah, caranya sama dengan melihat kondisi cat yakni dengan cara dilihat saja bentuk mobilnya, apakah ada yang penyok? apakah lengkungan dan sudut-sudut mobil masih seperti seharusnya?
Banyak sekali mobil dengan cat serah tapi bodynya jelek, biasanya karena penyimpanan mobil yang tidak terlindungi (sering kejatuhan barang lain, sering terbentuh dengan benda lain misalnya motor atau sepeda).
Jika terlihat banyak penyok (atau tidak sembang) antara sisi-sisi mobil maka body mobil tersebut dalam kategori buruk dan sebaiknya jangan dibeli karena untuk memperbaikinya butuh biaya mahal untuk ketok magic dan kemungkinan besar mengganti cat sehingga biayanya dobel... Carilah mobil yang masih mulus, jangan ada penyok-penyok (meskipun penyok sedikit).
Mobil Bebas dempul
Nah jika kita mengatahui mobil sudah bukan cat orinya maka yang perlu kita lakukan adalah memastikan dempulannya tidak terlalu banyak. Mobil dengan cat ori biasanya tanpa dempul sehingga bila diketuk dengan tangan terasa cat gembreng (kaleng) dan berbunyi nyaring. Akan tetapi jika mobil sudah beberapa kali di cat dan dulunya ada banyak penyok maka platnya akan terasa lebih tebal karena di dempul tadi.
Jika bopdy kaleng harganya masih lumayan, akan tetapi jika diketok-ketok dengan jari (seperti mengetuk pintu) tidak terdengar suara nyaring maka mobil ini sudah banyak dempulan.
Dempul selain membuat body kurang presisi juga membuat mobil tidak seimbang karena dempul itu lumayan berat lho kalau banyak, sehingga menjadi beban mobil dan saat melaju cepat akan terasa tidak seimbangnya.
Ketok-ketoklah body mobil, pastikan suaranya nyaring dan bebas dempul
Kondisi Penjual
Selain melihat mobilnya kita dalam membeli mobil juga harus melihat penjualnya. Semakin kaya dan dari ekonomi mapan si penjual maka biasanya dia akan merawat mobil dengan rutin ke bengkel resmi mobil.
Akan tetapi jika si penjual terlihat gak jelas, apa lagi dia hanya dipasrahi menjual mobil orang wah ini biasanya mobil tidak pernah dirawat dimana potensi kerusakan cukup besar.
Misalnya pemilik mobil dari kalangan menengah ke atas, rumahnya besar dan bagus, pekerjaan jelas dan itu mobil atas namanya: Nah penjual yang seperti ini yang dicari, mobil terawat dan jika ada masalah langsung dibawa ke bengkel resminya,,,kalau gak percaya coba deh cek ke bengkelnya (telepon saja bengkel resminya dan sebutkan nomor mobilnya nanti terlihat histori servicenya).
Oh iya carilah mobil dari tangan pertama atau maksimal tangan kedua, karena biasanya tangan pertama menyayangi dan merawat mobilnya dengan baik.
Membeli di Showroom memiliki kelebihan legalitasnya lebih aman karena biasanya showroom sudah mengecek legalitas mobil tersebut, akan tetapi masalahnya biasanya mobil di showroom mobil bekas kondisinya tidak bagus (karena mobil titipan orang). Beda dengan yang dipakai harian dan dirawat setiap ada masalah/ kerusakan.
ceceran oli di garasi bisa menunjukkan kerusakan, cek dari bawah mobil apa yang rembes
Surat-surat dan kelengkapan dokumen
Yang ini pasti semua udah pada tahu ya! lihat dokumen STNK dan BPKBnya terutama BPKB lihat faktur mobil, mobil ini dulu dijual kepada siapa di mana? karena sekarang kebanyakan mobil di daerah asalnya dibeli dari jakarta.
Mobil bekas di dari jakarta biasanya kondisinya kurang bagus, lebih baik membeli mobil yang diterbitkan di kota masing-masing.
Oh iya sebelum membeli geseklah mobil ke Samsat untuk mengetahui Nomor rangka dan Nomor mesinnya, menyocokkan dengan STNK dan BPKB sekaligus memastikan mobil tersebut aman atau tidak.. biasanya setelah digesek di samsat maka petugas samsat akan menyatakan mobil tersebut aman atau pernah kasus pencurian atau menunggak pajak, dsb.

sumber: tips membeli mobil bekas tipsmobilbaru.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...