Tuesday, December 1, 2015

Ini akibatnya, Mobil asal Diisi Bensin RON Tinggi

Perkembangan mesin mobil saat ini semakin efektif dalam memanfaatkan bahan bakar, hal ini diikuti dengan semakin meningkatnya kadar oktan bensin yang semakin tinggi misalnya kemunculan Pertalite dan Pertamax Racing, serta mulai dikuranginya produksi premium... 
Permasalahannya ternyata tidak semua mobil bisa meminum BBM dengan oktan tinggi tersebut, mobil lama misalnya yang dibuat tahun 90an sebelum pertamax ada atau mobil-mobil baru dengan rasio kompresi rendah juga tidak boleh sembarangan diisi bensin dengan tingkat oktan tinggi.
Nah ada keburukan jika sembarangan isi bensin oktan tinggi, yakni:
1. Turunnya performa/ tenaga mobil, hal ini bisa terjadi karena ketidaksesuaian timing ignition antara BBM dengan piston
2. Lebih boros dan emisi tinggi, ini adalah efek dari timing ignition yang tidak sesuai
Nah pada dasarnya setiap jenis BBM memiliki waktu terbakar masing-masing yang tidak sama antara premium dengan pertamax, ada mesin-mesin yang memang diciptakan untuk diisi premium RON 88 akan tetapi juga ada mesin-mesin yang diciptakan untuk memakai Pertamax Plus misalnya yang lebih tinggi RONnya
Nah pembahasan mengenai RON dan peruntukannya secara detail sudah kami bahas pada artikel sebelumnya tentang Rasio Kompresi Mesin dan BBM yang cocok digunakan.
Paling gampang menentukan BBM yang sesuai adalah dengan melihat buku manual mobil, apa spesifikasi BBM yang diminta apakah premium, pertalite, pertamax, pertamax plus atau pertamax racing. Cara kedua untuk menentukan BBM yang sesuai adalah dengan mengetahui rasio kompresi mesin, dimana sebenarnya rasio kompresi tertentu berdampak pada perbedaan spesifikasi BBM (lebih jelasnya lihat pada artikel sebelumnya tadi).
Nah dari sini kita bisa mengetahui bahwa tidak bisa sembarangan kita mengisi BBM beroktan tinggi mobil kita meskipun kita mempunya uang. Nah akan tetapi jika pecinta otomotif terlanjur mengisinya dengan oktan yang tidak sesuai (lebih tinggi) sebenarnya mudah sekali agar nilai oktan masih bisa diterima mesin, yakni campurkan dengan BBM yang diminta mesin. Percampuran 2 jenis BBM tersebut akan menurunkan kadar oktan yang tinggi tersebut menjadi lebih rendah dan dalam batas bisa diterima mesin.

1 comment:

  1. SAYA JUSTRU MERASAKAN PAKAI PERTAMAX LEBIH IRIT, MESIN STABIL

    ReplyDelete

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...