Saturday, December 1, 2018

Tentang Oli Mobil Diesel dan Kapan Mengganti

Mobil mesin diesel saat ini semakin disukai, banyak mobil-mobil SUV kelas menengah seperti Pajero Sport, Fortuner yang menggunakan mesin diesel karena besarnya tenaga dan torsi yang dikeluarkan oleh mesin diesel.
Mobil truk dan double cabin seperti Colt, Fuso, Nissan Navara, Ford Ranger, Toyota Hilux, Mitsubishi Triton, dll juga sudah sejak lama mengandalkan mesin diesel untuk melibas track-track yang ekstrim dan perjalanan panjang berhari-hari.
Namun dibalik ketangguhan mesin diesel, perawatan mobil diesel ternyata juga sedikit lebih boros dibanding mobil bermesin diesel. Misalnya untuk mengganti oli mobil, pada mobil bensin penggantian oli bisa dilakukan setiap 10 ribu kilometer, tetapi untuk mobil diesel penggantian oli mesin dilakukan setiap 5000 km.
Kapan ganti oli pada mobil diesel
Pendeknya durasi penggantian oli pada mobil diesel ini disebabkan oleh karakter sistem pembakaran BBM yang tidak menggunakan busi, melainkan menggunakan tekanan tinggi pada mesin (kompresi), makin tinggi kompresi maka makin baik pula pembakaran solar dalam ruang bakar.
Nah tingginya tekanan pada ruang bakar ini kerap menyebabkan kebocoran pada bagian mesin (rembes oli), jika ada rembesan oli pada bagian mesin akan menyebabkan kotoran mudah masuk ke dalam mesin (melalui rembesan tersebut) dan menurunkan kualitas oli, yang mengharuskan kita mengganti oli mesin lebih sering (setiap 5000 km)
Apa oli dipakai mobil diesel
Bagi kita yang tidak pernah memiliki mobil diesel (terbiasa dengan mobil bensin) tentunya bertanya-tanya apakah oli untuk mobil diesel sama dengan yang dipakai mobil bermesin bensin?
Tentu saja jawabnya tidak sama, oli mesin diesel berbeda dengan mesin bensin, tetapi untuk membedakannya sangat mudah yakni dengan melihat kode pada kemasan oli. Oli untuk mesin diesel memiliki kode C sedangkan untuk mesin bensin kodenya S (dibelakang kode API), misalnya untuk mesin diesel kodenya API CH sedangkan untuk mesin bensin kodenya API SH. Untuk memahami kode pada kemasan oli bisa membaca artikel: memahami kualitas oli dan peruntukannya dengan melihat kode pada kemasan oli
Akan tetapi biasanya pada kemasan oli untuk mesin diesel akan tertulis besar (oli diesel), tulisan oli diesel atau diesel oil tersebut cukup besar dan terlihat jelas untuk membedakan oli tersebut dengan oli bensin, jadi pecinta tipsmobilbaru.blogspot.com tidak perlu khawatir kesulitan/ keliru untuk membeli oli mesin diesel.
Yang tak kalah penting dari kode oli diesel, bahwa oli mesin diesel juga memiliki spesifikasi berapa kekentalannya, suhu optimalnya, dll. Mirip seperti oli pada mesin bensin yang menggunakan SAE dan viskositas oli. Berikut pedomannya menurut edward satrio selaku vice president Shell Indonesia:
* Untuk mesin diesel dengan teknologi commonrail: oli yang dipakai memiliki kode SAE 5W-40
* SAE 10W-40: dipakai untuk Kijang Innova Diesel, Toyota Fortuner Diesel
* 15W-40: digunakan untuk mobil diesel dengan usia diatas 5 tahun atau jarak tempuh diatas 70 ribu km
Tetapi untuk memastikan tentang spesifikasi oli yang dipakai untuk mobil diesel kita, kita bisa coba bertanya ke dealer resmi mobil atau kita melihat buku manual mobil kita, atau kita juga bisa bertanya pada orang yang memiliki mobil yang sama dengan kita.
Kesimpulan
* Bahwa oli mesin mobil diesel berbeda dengan oli mobil mesin bensin, cara membedakannya cukup mudah hanya lihat di kemasan
* Interval penggantian oli pada mobil diesel adalah tiap 5000 km atau lebih pendek misalnya 4000 km atau 4500 km
* Baca buku panduan mobil atau tanyakan pada bengkel resmi atau tanyakan pada rekan yang memiliki mobil yang sama, mengenai spesifikasi oli yang dipakai.

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...