Monday, November 6, 2017

Bolehkah Mengganti Oli tiap 10 Ribu Km

Teknologi pembuatan oli yang semakin maju membuat jarak tempuh atau pemakaian oli menjadi lebih panjang, jika jaman dulu era tahun 90 an oli bisa dipakai hingga 5 ribu km, tetapi jaman sekarang oli bisa dipakai hingga jarak tempuh 10 ribu km apalagi yang sintetis.
Tak hanya pabrikan oli, pabrikan mobil pun sekarang sudah memakai patokan 10 ribu km dalam pergantian oli mesinnya dalam kondisi nomal.
Nah lantas kenyataannya apakah boleh atau idealkah kita mengganti oli mobil kita setiap 10 ribu km?
Jika kita melihat buku manual mobil, ambil contoh adalah milik Honda Brio Satya, disana memang tertera untuk penggantian oli mesin dilakukan tiap 10 ribu km (dalam kondisi normal) sedangkan dalam kondisi tidak normal atau kondisi berat kita disarankan mengganti oli mobil kita setiap 5 ribu km.
Buku manual brio satya
Untuk mengetahui kapan sebaiknya kita mengganti oli, kita harus tahu dalam kondisi apakah mesin mobil kita? dalam kondisi Nomal atau kondisi Berat? berikut adalah parameter/ kondisi mobil dikatakan berat:
1. Dipakai pada suhu diatas 35 derajat Celsius
Di Indonesia banyak kota-kota besar yang suhunya mencapai 35 deajat Celsius sepeti Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Medan, dll. Meskipun suhu tersebut terjadi hanya di bulan-bulan tetentu saja, nah pecinta otomotif yang tinggal di kota-kota panas ini sebaiknya mempertimbangkan untuk mengganti oli lebih cepat dari 10 ibu km2. Sering terjebak macet/ mesin sering dalam kondisi stationer (idle), sering dalam kondisi stop and go
Nah ini adalah permasalahan klasik terutama di kota-kota besar yang sering macet sepeti Jakata, Yogyakarta, Malang, Bandung, Surabaya, Medan, dll.
Jika kita sering terjebak macet dimana mesin mobil terus hidup padahal jarak tempuh mobil (di speedometer tidak bertambah), maka ini patokan jarak tempuh 10 ribu km ganti oli ini tidak berlaku, disarankan untuk mengganti oli tiap 5 ribu km.
3. Sering membawa beban berat
Di buku manual disebutkan jika di rak atap membawa beban, bisa diartikan sering membawa beban berat maka penggantian oli juga harus lebih cepat dari standarnya
4. Sering dipakai di medan ekstrim seperti naik turun gunung
Nah bukan berarti daerah macet saja yang harus sering ganti oli, tetapi daerah pedesaan yang memiliki kondisi geografis pegunungan seperti Cisarua, Bogor, dll ternyata juga masuk dalam kondisi mobil tidak normal.
Hal ini banyak dialami mobil-mobil pick up pengangkut sayur di pedesaan yang sudah membawa beban berat, masih harus menempuh jalan tanjakan perbukitan, jalannya makadam dan berdebu pula... Nah kondisi seperti ini harus lebih sering ganti oli mesin
5. Dipakai di jalan berlumpur atau berdebu
Nah ternyata jika mobil banyak dipakai di jalanan yang berdebu atau bahkan berlumpur harus sering ganti oli, alasannya karena debu atau lumpur bisa masuk ke dalam mesin mobil. Nah inilah salah satu fungsi oli mesin yakni untuk melarutkan debu/ kotoran yang masuk oli mesin.
Apa lagi mesinnya ada rembes oli: wah debu akan sering masuk lewat lubang rembesan tersebut.
6. Jarak tempuh per pemakaian pendek
Misalnya anda memakai mobil hanya untuk jarak tempuh 8 km atau kurang per pemakaian, nah ini dikategorikan kondisi berat. Disarankan sebelum mencapai jarak tempih 10 ribu km harus sudah diganti olinya, bahkan pabrikan menyarankan di angka 5000 km sudah diganti. Mengapa bisa seperti ini? karena ini mirip dengan kondisi macet, mesin bekerja lebih dari yang tertera di Speedometer.
Analisa admin tipsmobilbaru.blogspot.com
buku manual honda brio satya
Di Indonesia ternyata bukanlah tempat yang ideal untuk mobil, karena populasi kendaraan yang banyak sehingga memaksa kita berkendara secara tidak ideal seperti terjebak macet, kondisi geografis pegunungan juga membuat mesin mobil bekerja keras meskipun jarak tempuhnya sedikit.
Berbeda dengan kondisi di Eropa yang jalanan cenderung datar, tidak ada macet, jalanan bersih sehingga kondisi mesin dipacu dalam kondisi Normal.
Saran admin, jika anda tinggal di tempat yang dikategorikan 6 kondisi diatas sebaiknya mempertimbangkan untuk mengganti oli di jarak tempuh 5 ribu km atau 7 ribu km, penggantian oli di 10 ribu km disarankan jika tinggal di daerah tidak macet dan jalanan datar serta tidak banyak membawa beban.

1 comment:

  1. kalo sering rute luar kota kayaknya sih aman2 saja

    tapi saya lebih mengacu ke buku petunjuk saja
    soalnya daerah saya berdebu dan interval pergantian jadi lebih singkat

    ReplyDelete

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...