Tuesday, June 19, 2018

Salah Kurangi Tekanan Angin, Ban Mobil Ini Justru Meletus!

Melakukan perjalanan apa lagi perjalanan jauh, driver sebenarnya harus mengetahui prinsip-prinsip mobil misalnya bagaimana kondisi oli, air radiator, persediaan bahan bakar sampai juga tentang merubah tekanan angin ban mobil saat perjalanan.
Jangan sampai hanya karena hal sepele (ketidaktahuan kita) justru menyebabkan hal yang fatal seperti yang dialami Yanto (46 tahun), yang mengalami pecah ban/ ban mobil meletus di bagian kanan belakang saat melakukan perjalanan mudik di Jalan Tol Batang - Semarang, Jawa Tengah.
Menurut penuturan Yanto, ban mobilnya meletus justru setelah mengurangi tekanan angin pada ban yang meletus tadi, awalnya yanto berkendara seperti biasa dan merasakan ban terlalu keras hingga dia merasa tidak nyaman mengandarainya... maka dia (Yanto) berinisiatif mengurangi tekanan ban mobil agar lebih empuk dan lebih nyaman dikendarai.
"Ban yang meletus ini tadinya anginnya saya kurangi, eh baru beberapa kilometer malah meletus", ucap pria yang mau mudik menuju pacitan ini.
Yanto pun segera mencopot ban yang meletus tadi dan menggantinya dengan ban serep yang ia bawa, nah salah satu hal positif disini adalah fungsi ban serep dimana dia akan sangat penting jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ban bocor atau ban meledak seperti ini...maka pecinta otomotif wajib membawa ban serep kemanapun, kalau tidak bisa memasang nanti bisa minta tolong orang lain yang penting membawa ban serep.
Tetapi hal negatif dari kasus ini adalah mengurangi tekanan ban justru bisa menyebabkan ban mobil meletus, hal ini memang bisa terjadi karena ban mobil yang kurang angin menyebabkan dinding ban akan bekerja ekstra keras dan menjadi panas karena terlalu sering bersuspensi yang akhirnya meletus... istilahnya dinding ban kelelahan. Memang untuk keselamatan berkendara sebisa mungkin pemilik mobil memberi tekanan angin yang ideal untuk ban (tidak terlalu keras dan tidak terlalu empuk) karena keduanya sama-sama meningkatkan resiko ban bocor/ meledak/ sobek/ ban aus belum lagi potensi ban lembek maupun boros BBM atau ban keras tidak pakem dan kenyamanan berkurang.
Menurut Deni Arief selaku Head of Departement Bridgestone Indonesia mengukur tekanan ban mobil ideal biasanya dilakukan dengan alat ukur yang ada di pompa (berapa psi), atau jika kita tidak memiliki alat ukur bisa memanfaatkan telapak tangan kita. Ukuran ban yang menyentuh jalan idealnya adalah seukuran telapak tangan kita, ucapnya.

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...