Tuesday, October 17, 2017

Penyebab Ban Mobil sering Pecah

Pecinta otomotif mungkin belum mengetahui jika ban kurang angin ternyata berbahaya, ban kurang angin ini dampak langsungnya adalah handling atau pengendalian yang sulit karena ban mudah berubah bentuk saat mengegas, mengerem atau kita berbelok. 
Kita merasa seolah-olah tergelincir dengan lenturnya ban tersebut.
Sebenarnya artikel kali ini mencoba menelaah kejadian viral di sosial media yang menyatakan ban mobil pecah akiibat menabrak botol air berisi air keras... Jika dilihat dari bagian yang pecah adalah pada dinding ban dan kerusakannya sangat parah (keseluruhan dinding ban).
Padahal menurut Zulpata Zaenal selaku Manager Penelitian dan Pengembangan Bridgeston Tire Indonesia mengatakan seharusnya yang rusak adalah tapak ban, dan tidak separah itu kerusakannya. Satu hal yang bisa menyebabkan kerusakan seperti ini adalah ban terlalu gembos dan dipakai terus-menerus sehingga menyebabkan kelelahan ban akhirnya berujung pecah.
Padahal jika kita lihat tapak sangatlah mulus (tidak ada sobekan), ungkap Zulpata Zaenal. Zaenal juga menambahkan bahwa Air keras untuk membawanya butuh wadah tahan reaksi kimia yakni botol berbahan kaca atau keramik. Sedangkan berita yang beredar terkena botol air mineral
Kurang Angin Ban Rawan Pecah
Tetapi ada akibat yang jauh lebih parah saat kita memompa ban kurang dari tekanan ideal yang disarankan pabrikan mobil, yakni ban pecah.
Jika ban dipompa terlalu keras juga rawan meledak (akibat benturan/ beban), akan tetapi ini berbeda dengan ban kurang angin yang pecah pada bagian dinding ban karena dinding ban kelelahan yang mengakibatkan hangusnya karet dan putusnya benang.
Struktur dinding ban adalah bagian paling rapuh atau paling lentur dari ban, dinding ban ini juga berfungsi sebagai sistem suspensi karena kelenturannya. Nah saat mobil dipakai terus menerus (terlalu lama) dalam kondisi angin ban kurang, maka dinding ban akan melakukan sistem suspensi terus menerus.
Karena bekerja dalam kondisi tidak ideal (kurang angin) dan menjadikannya lunak maka dinding ban akan terjadi kelelahan, nah kelelahan dinding ban ini menyebabkan karet hangus dan benang di dalam karet putus. Saat ini terjadi maka dinding ban akan pecah bisa secara keseluruhan dinding pecahnya karena mengalami kelelahan tadi.
Tekanan angin ban ideal dari pabrikan
Tekanan angin ban biasanya sudah jadi anjuran pabrikan mobil, biasanya tekanan ideal ban ada pada buku manual mobil misalnya depan berapa Psi atau belakang berapa Psi.
Nah tekanan ban ideal ini ternyata bisa mengoptimalkan performa mobil, kenyamanan berkendara dan keselamatan berkendara.
Jika terlalu empuk maka handling kurang, jika terlalu keras akibatnya juga tidak nyaman karena fungsu peredam benturan pada ban berkurang. Nah bagaimana agar seimbang (performa, kenyamanan, safety) maka gunakanlah tekanan angin ideal atau standar pabrikan.
Berapakah tekanan angin ideal ban? baca pada artikel selanjutnya di sini

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...