Era mobil listrik saat ini makin dekat, hal ini terlihat dari banyaknya APM baik motor maupun mobil yang sudah membangun kendaraan listriknya. Tak hanya pabrikan besar seperti Toyota, Honda, Nissan dan Suzuki akan tetapi industri otomotif berbasis listrik dari dalam negeri juga mulai tumbuh, seperti keluarnya skutik gesit yang sepenuhnya dibuat pabrikan asal tanah air dan juga banyak produsen mobil listrik dalam negeri mulai mengeluarkan produknya.
Senyapnya mobil listrik
Mobil listrik memang memiliki karakter tanpa suara (senyap), hak ini wajar karena dia tidak memakai mesin dengan pembakaran/ ledakan. Dia hanya memakai magnet dan kumparan (dinamo) yang dialiri listrik untuk menggerakkan roda, nah dinamo ini tentunya tak bersuara. Bahkan pada mobil listrik juga tidak memerlukan knalpot dan lubang udara.
Masalah yang timbul adalah karena terlalu senyap justru berbahaya untuk pengendara lain, aneh saja tidak ada suara apa-apa tetapi tiba-tiba melintas sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Nah ini siatif pemerintah yakni membuat aturan pada mobil listrik agar memiliki suara, menurut Sigit Irfansyah selaku durektur Sarana Perhubungan darat Kemenhub, kemungkinan pemerintah akan mengatur adanya suara pada mobil listrik dengan besaran minimum suara adalah 50 db.
Untuk bagaimana bentuk suaranya, kami masih belum bisa menentukan, akan tetapi kemungkinan suaranya seperti mobil bensin jaman sekarang (tidak diatas itu), tutup Irfansyah.
Infrastruktur mobil listrik di Indonesia
Pemerintah sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menyambut era mobil listrik yakni:
1. Pembuatan SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) untuk mobil listrik, nantinya seperti SPBU
2. Membuat mini SPLU di tempat-tempat umum, seperti yang kemarin dibuat di Plaza Indonesia yang bentuknya hanya berupa kotak pada dinding tempat parkir
Mobil listrik mudah dibuat
Cepatnya pertumbuhan mobil listrik ini karena pembuatannya jauh lebih mudah daripada mesin bertenaga minyak, jika pada mesin berbahan bakar minyak membutuhkan mesin yang rumit seperti piston, busi, pendingin, dan lain-lain. Tetapi yang dibutuhkan motor/ mobil listrik hanya dinamo sebagai motornya dan Baterai sebagai sumber energinya, bahkan pabrikan lokal bisa membuat mobil listrik yang berbeda dengan mesin mobil bensin harus mengimpor dari luar negeri. Yang jadi permasalahan mobil listrik sampai saat ini adalah pada teknologi baterai yang belum ditemukannya material baru untuk membuat baterai yang super power, bahkan baterai mobil listrik sampai saat ini masih memakai bahan li ion seperti baterai ponsel atau baterai laptop.
Masalah pada Baterai Mobil/ motor listrik
Bagian paling sulit pada kendaraan listrik adalah bagaimana membuat baterai yang memiliki kekuatan simpan besar, mampu dipakai lebih lama dan juga cepat dalam pengisiannya.
Saat ini bahan baterai masih li ion sama seperti baterai laptop/ HP, sehingga akan timbul berbagai masalah antara lain:
1. Baterai bisa ngedrop, seperti pada HP atau laptop yang mana penggunaan baterai optimal sekitar 2 tahun saja atau 700 kali pengisian ulang. Setelah itu baterai akan mengalami penurunan performa dan ngedrop... Nah kalau sudah ngedrop maka perlu ganti baterai bukan?
2. Pengisian listrik butuh waktu lama
Seperti hanlnya HP atau laptop yang sekali charge butuh waktu berjam-jam, bahkan utnuk motor/ mobil listrik sekarang rata-rata jika diisi dirumah butuh waktu minimal 8 jam dan bisa lebih sampai 12 jam. Ini tentunya menjadi masalah tersendiri karena kadang-kadang kita membutuhkan mobil dengan cepat, berbeda dengan mobil bensin/ diesel yang untuk mengisinya butuh 1-2 menit untuk mengisi BBM hingga full.
Solusi: memiliki dua baterai, yang satu dipakai dan yang satunya di charge
3. Harga baterai yang sangat mahal
Jika sudah ngedrop maka membeli baterai baru akan sangat mahal, bisa puluhan juta atau separoh harga mobilnya... bayangkan saja baterai laptop yang kecil saja harganya sudah mahal apalagi baterai besar untuk mobil.
Masalah-masalah diatas harusnya bisa diselesaikan jika ditemukan material baru penghasil listrik selain li ion yang dirasa sudah usang, misalnya nuklir kecil atau bagaimana? sayangnya masih belum ditemukan material baru tersebut.
No comments:
Post a Comment