Low MPV 7 penumpang kini semakin banyak di Indonesia, jika dulu hanya Avanza dan Xenia yang merajai pasaran LMPV 7 seater selama 10 tahun sejak kemunculannya pertama kali sekitar tahun 2003 an yang saat itu memakai penggerak roda belakang, namun pada tahun 2012 Suzuki mulai mengeluarkan Low MPV 7 penumpang yang memakai penggerak roda depan yakni Suzuki Ertiga.
Saat itu konsumen mobil di Indonesia terheran-heran dengan langkah Suzuki mengeluarkan mobil MPV kelas bawah tetapi memakai penggerak roda depan, padahal MPV sebelumnya lekat dengan penggerak belakang yang tangguh di jalan-jalan jelek dan tanjakan, karena memang kontur jalan di Indonesia masih terbilang buruk saat itu...hanya mobil sedan dan city car yang dipakai di perkotaan saja yang memakai penggerak roda depan, sedangkan Low MPV dipakai multi fungsi.
Tak berapa lama setelah kemunculan Suzuki Ertiga, munculah Honda Mobilio Low MPV 7 seater dari Honda yang juga memakai penggerak roda depan. Tetapi kemunculan Ertiga dan Mobilio tak juga bisa menggeser dominasi Avanza sebagai mobil sejuta umat, paling-paling pasar Ertiga dan Mobilio tidak sampai separohnya Avanza yang dapat diartikan bahwa Low MPV penggerak belakang masih sangat diminati, seakan-akan konsumen tak mau pindah ke MPV kelas bawah berpenggerak depan.
Hal ini wajar karena penggerak roda belakang memiliki keunggulan pada jalanan jelek (rusak) dan jalan tanjakan (perbukitan dan pedesaan), sedangkan mobil penggerak roda depan seperti Ertiga dan Mobilio lebih enak dipakai di jalanan aspal halus perkotaan. Dan konsumen Low MPV masih menginginkan mobil yang mampu memuat banyak penumpang dan bisa diajak ke jalanan rusak.
Dominasi Low MPV penggerak depan
Tetapi sekitar setahun lalu mitsubishi mulai mengenalkan MPV kelas bawahnya yakni Mitsubishi Xpander yang menggunakan penggerak depan, dan uniknya jika Ertiga dan Mobilio kesulitan menggeser dominasi Avanza maka berbeda dengan Mitsubishi Xpander karena di tahun pertamanya keluar dia sudah menempel ketat Avanza, dan sekarang penjualan Xpander sudah mengalahkan Avanza.
Ada beberapa penyebab mengapa Xpander lebih disukai, antara lain:
1. Desainnya lebih futuristik dan gagah
2. Harga yang murah untuk mesin yang sama
3. Ukuran mobil lebih besar (lebih bisa memuat banyak barang, dan penumpang juga lebih lega).
Sedangkan faktor penggerak roda depan sebenarnya tidak bisa dikatakan menjadi penyebab menangnya Xpander dari Avanza, tetapi paling tidak ada beberapa keunggulan penggerak roda depan yang lebih stabil dan responsif di jalanan aspal.
Alasan Avanza masih pakai penggerak belakang
Sampai saat ini Toyota Avanza masih memakai penggerak roda belakang ditengah serbuan Low MPV berpenggerak roda depan, lalu apa alasan Toyota mempertahankan Avanza memakai penggerak belakang?
Menurut Executive General Manager Toyota Astra Motor (APM Toyota di Indonesia) Fransiscus Soerjopranoto, bahwa pihaknya menilai jika sistem penggerak pada mobil erat kaitannya degan infrastruktur jalan di suatu negara, seperti di Indonesia kami menilai masih banyak jalanan yang bukan aspal mulus (jalan tanah dan bahkan berbatu makadam) sehingga masyarakat masih membutuhkan mobil yang handal di jalanan seperti ini.
Sebenarnya Toyota juga sudah menyiapkan MPV perkotaan yang memakai penggerak depan yakni Toyota Sienta, tetapi dia berkilah bahwa kedua jenis penggerak (depan dan belakang) sebenarnya sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, termasuk penggerak roda depan yang tidak memerlukan gardan dan join sehingga cost produksi bisa lebih murah.
Saat ini Toyota juga sedang mengkaji bagaimana nantinya Avanza (kedepannya), masih dilakukan riset lebih mendalam soal mesin, fitur pengereman, sistem penggerak dan lain-lain mengingat Avanza termasuk mobil yang sedikit mengalami perubahan (hanya perubahan minor saja).
Bahkan sampai-sampai dikatakan jika banyak loyalis Avanza yang sudah mulai berpindah ke mobil Toyota Rush karena Toyota Avanza tidak kunjung melakukan perubahan yang berarti dan lebih baik.. entah itu dari segi mesin, penggerak, desain dan harga.
Rencana kedepan
Pihak Toyota Astra Motor sedang mengkaji kemungkinan perubahan Avanza tetapi bagaimana ubahannya masih dalam proses studi, karena tidak mudah membuat produk yang bisa diterima masyarakat dan perlu kajian yang cukup lama serta mendalam.
Kami sarankan untuk membeli Toyota Rush dulu jika loyalis Avanza menunggu Avanza terbaru (tidak sabar), kami yakin andaikata Avanza keluar model baru maka harga jual Rush second tidak akan terpengaruh.
Intinya secara tidak langsung Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa akan ada Avanza baru, tetapi kapan waktunya kemungkinan masih lama (1-2 tahun lagi), sedangkan wacana Avanza baru sebenarnya sudah mencuat beberapa bulan lalu ketika penjualan Avanza pertama kali dikalahkan Xpander dan loyalisnya juga sudah gelisah.
Baca pula:
No comments:
Post a Comment