Tata Motor baru saja mengeluarkan Pick Up terbarunya yakni Tata Super Ace HT yang merupakan pembaruan dari versi sebelumnya yakni Tata Super Ace, Mobil yang memakai mesin Diesel berkapasitas 1400 cc ini secara teknis memiliki tenaga maksimal 70 tenaga kuda @ 4500 Rpm dan Torsi maksimal 135 Nm @ 2500 Rpm.
Perbedaan dengan versi sebelumnya (sebelum HT) adalah pada rasio final gear dan rasio gigi 1 dan 2, pada versi HT rasio final gearnya diperbesar sehingga lebih tangguh melewati jalan tanjakan.
Nah untuk melihat bagaimana ketangguhan Pikup Tata Super Ace HT di jalanan dan juga untuk mengetahui berapa konsumsi bahan bakar truk 1400 cc ini, PT. Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) melakukan uji tes konsumsi BBM dengan membawa muatan 1 Ton. Tes konsumsi BBM ini dilakukan di Bintaro dengan start Bintaro lalu lewat Jalan Tol ke BSD lalu balik lagi ke Bintaro dengan jarak tempuh 40 Km.Interior tata super ace HT
Sebelum menguji performa mesin tentunya kita akan melihat bagaimana interior mobil ini, tidak banyak fitur... mobil truk ini memang lebih difokuskan untuk fungsinya membawa barang dan untuk kenyamanan terbilang standar. Pada dashboar juga hanya terlihat Speedometer dan kisi-kisi AC yang sebenarnya tidak berfungsi (AC untuk optional)
Pada Tata Super Ace HT, power window dan AC adalah sebagai fitur optional pada mobil ini, artinya standarnya tidak memiliki AC dan power window tetapi dengan biaya tambahan pecinta otomotif dapat membenamkan kedua fitur ini saat membelinya, untungnya sistem kemudinya sudah memakai power steering sehingga lebih ringan memutar stir daripada tanpa power steering :-)
Uji jalan dengan beban 1 Ton
Tata Super Ace HT memang memiliki daya muat hingga 1 Ton, cukup tangguh memang karena rata-rata mobil pick up dengan harga yang sama seperti T120 SS atau Suzuki Carry Pickup hanya memiliki daya muat sekitar 800 Kg.
Dengan membawa beban 1 Ton mobil pickup ini akan dikendarai di jalan aspal sejauh 40 km dengan rute kombinasi berkotaan dan melewati jalan Tol. Cara Mengemudi mobil juga seefisien mungkin (karena bertujuan untuk promosi juga sih sebenarnya) agar konsumsi BBM ditemukan yang paling irit.
Cara mengemudi yang efisien (hemat bahan bakar) ini adalah:
1. Selalu menjaga momentum agar mobil tidak berhenti (tidak kehilangan momentum)
2. Jika di tanjakan, dari bawah sudah menambah injakan gas dengan halus untuk meningkatkan kecepatan (momentum menanjak)
3. Saat jalan menurun adalah kesempatan untuk menghemat BBM dengan tidak menginjak gas terlalu dalam, hanya menjaga laju mobil tetapi tetap dengan memasukkan gigi transmisi agar keselamatan berkendara terjaga
4. Halus dan menghitung momentum dalam menambah gigi atau kecepatan, misalnya untuk menjalankan dengan memakai gigi 1 ketika kecepatan sudah bisa ke gigi 2 dan momentum sudah didapat maka segera dinaikkan ke gigi2 (tidak berlama-lama di gigi 1 agar tidak boros BBM)
5. Saat di jalan Tol kecepatan diusahakan stabil di 60 Km/ jam
Hasil uji BBM Tata Super ACE HT
Dari perjalanan yang sudah ditempuh sejauh 40 km, BBM yang dihabiskan adalah 2,9 liter. Artinya konsumsi BBM 2,9 : 40 atau 1 : 14 atau 1 liter BBM untuk jarak tempuh 14 km. Cukup irit bukan? meskipun tidak terlalu irit-irit amat.
Jika cara mengemudi irit ini menghasilkan 1:14 maka kemungkinan untuk cara mengemudi normal sekitar 1:12, konsumsi BBM ini juga harus memperhitungkan muatan juga karena membawa beban 1 Ton.
Harga mobil Tata Super Ace HT
Harga pickup Tata Super Ace HT DLS atau varian yang paling murah adalah 125,6 Juta Rupiah on the road DKI Jakarta
Untuk varian termahalnya yang sudah dibenami AC dan Power window adalah 138,9 juta rupiah. Lalu bagaimana dengan harga mobil pickup rival? berikut komparasinya
* Mitsubishi T120 SS OTR DKI Jakarta, Harga: 108,5 Juta Rupiah
* Suzuki Carry Pick Up OTR DKI, Harga: 120 Juta Rupiah
* Mitsubishi L-300 Diesel OTR DKI Jabotabek, Harga: Rp. 173 Juta
Nah bagaimana, tertarik dengan mobil ini atau ingin membaca ulasan mobil yang lain? berikut komparasinya
Spesifikasi | mobil | motor | mesin | interior | eksterior | fitur | tenaga | Hp | akselerasi | kelebihan | kekurangan | Harga | konsumsi | BBM | cara | tips | merawat | mengatasi | rem | mogok | Toyota | Honda | Suzuki | Mitsubishi | Daihatsu | Nissan | Isuzu | wuling | Panther | Jimny | Kijang | pajero | fortuner | HR-V | Rush | Terios | Taruna | Avanza | xenia | Ayla | agya | Xpander | Calya | Sigra | Ertiga | Carry | Espass | Escudo | APV | Brio | L300 | irit | offroad | Innova | pickup |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi
Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...
-
Mazda 323 Interplay adalah mobil jenis sedan yang keluar tahun 90an secara resmi tahun 1989 sampai 1997, mobil ini banyak dijumpai di Indon...
-
Daihatsu Classy dan Daihatsu Winner merupakan varian dari Daihatsu Charade , perbedaan antara classy dan winner adalah pada tipe mobil y...
-
Isuzu D-Max mesin turbo diesel semakin dicari para penikmat off road indonesia, semakin ramainya mobil double cabin yang dikeluarkan ma...
No comments:
Post a Comment