Thursday, November 9, 2017

Awas! Semir Ban ternyata Berbahaya

Semir ban mobil banyak dipakai pada tempat cuci mobil untuk membuat tampilan ban lebih kinclong (hitam bersih), kita sendiri juga pernah membeli semir ban mobil lalu memakainya setelah mencuci mobil dirumah dengan tujuan agar lebih bersih, lebih hitam dan lebih kinclong.
Namun tahukah pecinta otomotif bahwa tidak semua semir ban aman dipakai karena kandungan kimianya, apa lagi semir ban mobil yang tidak jelas merknya seperti yang banyak dipakai di tempat pencucian mobil. Mereka membeli semir ban bukan dari merk terkenal, melainkan merk curah atau tanpa merk asalkan harganya murah.
Bahan semir ban mobil
Di pasaran saat ini terdapat 2 jenis semir ban ditinjau dari bahan dasarnya, yakni semir ban berbahan dasar air yang mana memiliki keunggulan ramah lingkingan dan tidak merusak ban, tetapi kelemahan semir ban berbahan air ini mudah hilang warnanya (misalnya kena hujan/ kena air). Yang kedua adalah semir ban mobil berbahan dasar silicon, ini lebih berresiko merusak ban (jika terlalu sering). Tetapi keunggulan dari semir ban berbahan silicon ini lebih tahan lama meskipun terkena hujan/ air warnanya tetapi bagus (hitam dan bersih).
Bahaya semir ban mobil
Semir ban yang memiliki kandungan zat kimia akan bereaksi pada karet (ban mobil), nah bahayanya akan terlihat nyata saat pemakaian lebih sering yang mana makin sering dipakai maka akan menyebabkan kerusakan makin besar dan usia pakai ban menurun. Berikut adalah beberapa keburukan terlalu sering menyemir ban mobil dengan merk yang tidak memiliki reputasi bagus:
1. Warna asli ban menjadi kusam
Nah hal ini sebenarnya mirip dengan kalau kita menyemir sepatu kita, jika tiap hari atau 2 hari sekali disemir maka warna asli permukaan sepatu akan menjadi kusam, sama dengan ban mobil warna hitamnya akan memudar dan menjadi kusam
2. Elastisitas ban berkurang
Kekenyalan karet ban atau elastisitas ban akan menurun akibat semakin seringnya ban disemir, Nah kerugian jika karet ban menjadi lebih keras/ kaku adalah ban mudah pecah dan tidak nyaman dikendarai.
3. Ban pecah-pecah
Hal ini juga bisa terjadi akibat terlalu sering menyemir ban, karet akan mengalami pengerasan sampai pecah-pecah... resikonya ban rawan meletus
4. Usia pakai berkurang
Meskipun umur ban masih setengah usia pakai, misalnya masih 2,5 tahun tetapi karena tiap 3 hari sekali disemir maka kondisi ban akan lebih cepat tidak ideal (kalau manusia penuaan dini), pada tapak ban masih bagus, tapi pada dindingnya sudah tidak layak pakai maka tetap saja harus diganti
Saran tipsmobilbaru.blogspot.com, menyemir ban mobil
Sebenarnya menyemir ban mobil tidaklah dilarang, tetapi jika terlalu sering maka akan merusak karet ban itu sendiri. Pemilihan merek juga sangat berpengaruh terhadap kualitas semir ban mobil anda dan hasilnya nanti, yang terakhir pertimbangkan memakai semir yang berbahan dasar dari air:
Berikut adalah tips dari www.tipsmobilbaru.blogspot.com mengenai bagaimana cara menyemir ban yang aman
1. Semir ban mobil disaat yang benar-benar penting saja.
Jika tidak perlu/ tidak terlalu penting, maka akan lebih baik jika ban tidak disemir... Sebenarnya saat mencuci mobil, ban disikat dengan shampo mobil saja sebenarnya akan terlihat bersih.
2. Pilihlah semir dari merk yang jelas berkualitas
Merk-merk seperti 3M adalah merk terbaik di Indonesia, hindari membeli semir ban yang tidak bermerek karena tergiur harga yang murah. maki besar sebuah merk maka dia akan menjaga nama baiknya dan produknya harus benar-benar aman dipakai.
3. Pilihlah semir ban berbahan dasar air
Semir ban berbahan dasar air ini ramah terhadap lingkungan dan lebih aman pada ban kita,,,meskipun tidak bisa lama menjaga warna semirnya tetapi cukup lumayan untuk 1-3 hari.

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...