Monday, June 23, 2014

Mengisi Ban Dengan Nitrogen dan Angin (Oksigen) Jangan Dicampur !!

Kelebihan mengisi ban mobil dengan nitrogen adalah mampu meningkatkan performa ban mobil, seperti tekanan ban tidak mudah berkurang, nitrogen lebih stabil terhadap perubahan suhu dan nitrogen murni tidak tercampur dengan air sehingga memiliki bobot yang lebih ringan serta terhindar dari gesekan dengan air dalam ban.

Tempat pengisian nitrogen ini sekarang sangat mudah dijumpai mulai dari bengkel-bengkel mobil resmi, tempat penggantian ban, sampai SPBU-SPBU. Akan tetapi pecinta otomotif masih banyak yang beranggapan bahwa mencampur angin antara oksigin (angin biasa) dengan nitrogen memberikan dampak yang lumayan baik ketimbang angin oksigen sepenuhnya, sehingga banyak pemilik mobil hanya menambahkan nitrogen saja padahal ban sebelumnya berisi oksigen (angin biasa).
Pengisian nitrogen yang benar adalah dengan menguras oksigen yang ada pada ban mobil, pengurasan dilakukan 2-3 kali agar oksigen pada ban mobil benar-benar bersih, kemudian baru mengisinya dengan nitrogen baca tips tekanan angin ban pada artikel terdahulu
Mencampur antara nitrogen dan angin berdampak sangat buruk terhadap ban mobil dan bahkan lebih buruk dibandingkan dengan angin biasa (oksigin). Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa resiko ban meledak akibat tidak stabilnya tekanan ban akibat panas (perubahan suhu diperjalanan) lebih tinggi daripada ban yang memakai oksigen (angin biasa). Berikut adalah tes pencampuran angin
Pengujian Mencampur Nitrogen dan Oksigen
1. Mobil xenia salah satu bannya di isi dengan oksigen murni dengan tekanan 33 Psi
2. Salah satu ban lainnya diisi campuran nitrogen 16 Psi ditambah lagi oksigen sampai tekanan udara dalam ban sama dengan ban yang diisi oksigen yakni sama-sama 33 Psi
3. Mobil xenia dijalankan pada siang hari (panas) dengan jarak tempuh 30 Km dengan rute di dalam kota.
4. Tekanan ban diukur, hasilnya untuk ban yang di isi oksigen murni menjadi 33,5 Psi sedangkan ban yang diisi dengan nitrogen memiliki tekanan udara 36 Psi.
Ternyata ban yang diisi campuran ke 2 gas tersebut menyebabkan tekanan mobil menjadi sangat tidak stabil, mudah sekali memuai. 
Keadaan seperti ini akan sangat berbahaya karena pada dasarnya ban memiliki tekanan maksimum yang diperbolehkan (lihat pada ban), jika tekanan angin terlalu tinggi ditambah beban mobil yang kurang dikontrol dan dipacu pada kecepatan tinggi resiko ban meledak menjadi sangat tinggi.
Jangan Dicampur
Dari hasil tes di atas maka saat pecinta otomotif hendak mengisi ban dengan nitrogen yang sebelunya berisi angin biasa maka perlu dikuras terlebih dahulu, pengurasan bisa dilakukan 2 sampai 3 kali agar oksigen pada ban benar-benar bersih baca disini. Setelah bersih baru di isi dengan nitrogen murni dengan tekanan yang sesuai.

4 comments:

  1. 78% dari udara di atmosfir bumi adalah nitrogen. Artinya jika kita memompa udara ke dalam ban mobil maka sebagian besar adalah Nitrogen.
    Bagaimana bisa dibilang bahwa tidak boleh dicampur dengan oksigen?
    Hal lainnya adalah kenaikan tekanan udara ban sampai 2 kali lipat dari batas max-nya tidak menyebabkan bannya meletus.
    Jadi info di atas sangat menyesatkan.

    ReplyDelete
  2. Mau tanya bos, klo mobil karimun sy ganti ban dng ukurn 165/70/15. Brapa tekanan angin yg idealnya. Mohon pencerahan nya bos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dirasakan aja mas bro,,,, asalkan handlingnya masih enak gak sulit dan tarikan masih enteng... trus kalau dinaiki masih cukup empuk ya make tekanan segitu aja.
      coba di 30 an Psi ma bro

      Delete

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...