Pada berbagai daerah masih sangat sering pemilik mobil menggunakan alat penghemat bahan bakar, tujuannya jelas untuk mengurangi konsumsi BBM mobil atau membuat mobil lebih irit.
Akan tetapi ternyata pemilik mobil tidak mengetahui dampak buruk dari pemakaian alat penghemat bahan bakar ini, sedangkan apakah benar alat tersebut bisa menghemat BBM mobil? ternyata pemakaipun tidak mengetahui dengan pasti.... nah ini yang menjadi masalah, memakai bahan/ alat sembarangan
Apakah Alat Penghemat BBM Benar-benar bisa Menghemat?
Ini yang menjadi pertanyaan, apakah benar alat atau cairan campuran BBM tersebut bisa menghemat bahan bakar!
Di negara maju seperti Amerika serikat bahkan telah berpuluh tahun lalu banyak beredar alat penghemat bahan bakar ini mulai dari bahan magnet, logam, keramik sampai campuran minyak....
setelah 3 bulan |
akan tetapi setelah diuji secara akademis dan oleh lembaga yang berwenang mengijinkan barang dijual ke pasaran bahwa ternyata tidak ada satupun dari sekian banyak alat penghemat BBM tersebut yang bisa menghemat BBM, tercatat hanya satu produk yang sedikit menghemat BBM meskipun sebenarnya alat ini masuk pada modifikasi karena lebih ke memodifikasi banyaknya udara yang masuk pada karburator mobil (lebih ke modifikasi pada karburator).
Jika di negara maju saja tidak ada alat penghemat BBM yang bisa menghemat, apa lagi di Indonesia yang secara teknologi sangat jauh tertinggal...
Kalau admin tipsmobilbaru.blogspot.com melihat penjualan penghemat BBM di Indonesia ternyata mereka tidak memiliki SNI atau standar karena kebanyakan produksi alat tersebut dilakukan oleh perorangan/ industri rumahan dengan ilmu yang asal tebak saja (asumsi ngawur), misalnya dengan magnet bisa mengaktifkan zat pada bahan bakar? padahal itu tidak sama sekali alias magnet tidak bisa membuat BBM berubah secara oktan/ kemampuannya, bahkan dengan logika ngawur admin tipsmobilbaru saja masih kalah, yakni cobalah memakai logam penghangat agar bensin lebih mudah terbakar (ingat ini asumsi ngawur, tapi lebih masuk akal)
Ada juga yang mencampurkan tinner pada bensin dengan anggapan oktan tinner lebih tinggi sehingga bisa meningkatkan oktan Bensin, bahkan mencampurkan zat-zat penghemat tanpa tahu komposisinya apa (yang dibeli di bengkel-bengkel di pinggir jalan, padahal bengkel tersebut juga tidak memakainya karena hanya dititipkan oleh penjualnya saja)... beberapa kasus penggunaan cairan penghemat bahan bakar justru merusak mesin,,,timbul kerak pada ruang bakar boleh dikatakan ruang bakar hancur....
Pengalaman ini dialami oleh banyak orang akan tetapi hanya sedikit yang menceritakannya, pada awalnya dia (kebetulan motor) memakai cairan penghemat bahan bakar rutin tiap hari karena dirasakan tarikan motor lebih baik (meskipun ini menurut kami hanya sugesti saja), lantas setelah 3 bulan motornya benar-benar rusak tidak bisa hidup, lalu setelah ruang bakar dibuka kerak sangat tebal...rupanya cairan tersebut selama 3 bulan menjadi kerak yang sangat tebal di ruang bakar
Cairan penghemat bahan bakar dibuat dari zat yang sangat tidak teruji secara akademis, bisa dari thinner, dari minyak kayu putih, alkohol, dan lain sebagainya. Padahal ruang bakar mobil harus murni,, jika bensin harus murni bensin, jika mesin minta pertamax harus pertamax, bahkan jika mesin meminta pertamax tapi diisi bensin maka akan timbul kerak, nah apa lagi dengan campuran zat yang tidak jelas
Di Indonesia alat ini dijual bebas
Rendahnya perlindungan konsumen dan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap barang di pasar membuat maraknya produk-produk tanpa lisensi/ standar mutu yang jelas beredar di pasaran... Jika di negara maju sebelum boleh dijual (masuk pasar suatu negara) semua produk harus diuji oleh pemerintah/ lembaga uji (seperti SNI kalau di Indonesia)...tanpa memiliki sertifikasi ini barang tidak bisa dijual di Amerika/ negara eropa dan andaikata ditemui di pasar maka orang tersebut bisa dipidana...
Untuk kasus penghemat bahan bakar/ alat modifikasi otomotif sebelumnya mereka harus mendaftarkan produknya dulu ke lembaga uji dengan membayar biaya sebesar 270 ribu dollar atau setara 3,67 milyar (angka yang cukup besar) akan tetapi jika lulus uji/ aman dan dibolehkan masuk pasaran maka keuntungannya juga besar.... Nah di Indonesia tidak ada yang menguji langsung bisa beredar,,,
Jenis yang Beredar di Indonesia
Jenis Alat Penghemat BBM yang beredar di Indonesia dan Hasil uji alat sejenis dengan teknologi yang lebih canggih di Amerika serikat
1. Magnet yang ditempatkan pada saluran bahan bakar= hasil uji tidak ada satupun yang bisa menghemat bahan bakar
2. Logam yang ditempatkan pada saluran bahan bakar= tidak ada satupun yang bisa menghemat BBM setelah di uji
3. Keramik yang ditempatkan pada saluran bahan bakar= juga tidak ada satupun yang bisa menghemat BBM mobil/ motor
4. Perangkat elektronik untuk merubah sifat BBM= tidak ada yang berhasil dipertanggungjawabkan
5. Cairan yang dicampur di tangki BBM= hasil uji tidak ada satupun cairan penghemat BBM yang bisa menghemat pemakaian BBM pada mobil
Dilansir oleh Astra bahwa pemasangan alat penghemat bbm yang diletakkan di saluran bahan bakar mobil beresiko bocornya BBM, pada saat memasang tentunya akan memutus slang BBM dan memasangnya kembali padahal prosedur penyambungan membutuhkan sambungan khusus agr slang tidak mudah robek/ lepas yang beresiko bocornya BBM. Slang yang sudah tidak utuh lagi ini juga lebih mudah robek dbanding ketika slang masih utuh
Semantara untuk Zat aditif (tambahan) yang dicampurkan pada tangki BBM menurut Astra World beresiko adanya kandungan logam pada cairan tersebut yang bisa menjadi kerak di ruang bakar (residu)
Sedangkan di Luar Negeri alat penghemat BBM sudah sangat bervariasi antara lain:
1. cairan yang ditempatkan pada oli yang katanya untuk memperbaiki kerja mesin
2. alat modifikasi yang ditempatkan pada karburator untuk memperbanyak udara yang masuk ke karburator
4. alat untukmemanaskan atau mendinginkan bahan bakar
5. alat yang mengurangi daya menuju aksesoris
6. alat modifikasi mengemudi secara efisien
7. alat seperti di indonesia pada poin 1-5, dan lain-lain
Dari hasil lembaga uji tenyata hanya alat nomor 6 yang terbukti bisa menghemat BBM moil, yakni alat untuk mengingatkan pengemudi agar mengemudi lebih efisien,,,jika terlalu tinggi RPM maka alat tersebut akan mengingatkan pengemudi,,, kalau jaman sekarang alat tersebut adalah Eco Assist yang sudah banyak ditanamkan pada mobil-mobi baru di Indonesia,,,
Intinya bahkan alat yang canggih sekalipun tidak signifikan menurunkan konsumsi BBM mobil, apa lagi alat yang dibuat dengan asumsi sendiri,,, wah gawat nih :-D
Sy baru saja mau coba alat/zat aditif penghemat bbm ini. Tp membaca artikel ini, sy jd berpikir lg. Namun yg menjadi pertanyaan sy, artikel tdk disertai sumber yg jelas. Krn sy menemukan peghemat bbm yg sdh diuji di ITB dan lulus uji lab lainnya.
ReplyDeleteMau hemat bbm sangat gampang... isi penuh bbm motor/mobil anda. Setiap hari mau berangkat kerja atau antar anak sekolah atau atau ke pasar atau ke mall pake gojek. Dijamin bbm di motor/mobil anda tidak berkurang.... hemat bbm khan ???
DeleteGendeng koe
Deleteklo boleh tau metode pengujian terhadap alat penghemat bbm tersebut seperti apa ya gan ? krn di artikel ini tidak disebutkan metodenya
ReplyDelete