Mengemudi di tanjakan memang sedikit merepotkan bagi pemula bahkan bagi yang sudah lama menyetir pun kadang bingung terutama jika terkena macet di tanjakan seperti jalan ke puncak waktu week end, atau jalan pegunungan lain.
Ada beberapa prinsip yang wajib diketahui saat kita berusaha melintasi tanjakan, sekaligus prinsip ini adalah cara melewati tanjakan, yakni:
1. Pastikan tingkat kemiringan tanjakan
Hal yang pertama kita perhatikan saat menanjak adalah mengetahui kemiringan medan, di jalanan aspal biasanya mobil-mobil dengan usia dibawah 10 tahun masih bisa menanjak dengan baik, lihatlah apakah tanjakan tersebut ekstrim atau tidak.
Jika tanjakan ekstrim maka lebih baik gunakan gigi rendah seperti gigi 3 sampai 1 (biasanya memakai gigi 2 atau gigi 1), jika tanjakan landai kita bisa memakai gigi 3 sampai gigi 4. Kenapa gigi 4 bisa dipakai untuk menanjak? iya bisa saja karena tanjakannya landai dan kita juga memperhatikan speed mobil saat akan menanjak, yang akan dibahas pada poin ke 2.
Tanjakan paling ekstrim biasanya memiliki kemiringan sampai dari 25 sampai 35 derajat maka pakai gigi 1, jika kemiringan 15 sampai 25 derajat kita pakai gigi 2, jika kemiringan tanjakan 5 sampai 15 derajat kita bisa pakai gigi 3.
2. Gunakan speed/ kecepatan yang ideal
Semakin cepat kendaraan menanjak maka semakin efisien tenaga yang kita pakai menanjak, nah berapa kecepatan saat menanjak? ini tergantung dari seberapa panjang tanjakan dan seberapa tingkat kemiringan jalan, jenis jalan (aspal/ makadam), dan juga tergantung luas jalan dan kondisi jalan (ramai/ sepi/ macet).
Bisa saja kita menanjak memakai gigi 4 jika jalan tanjakan cukup lebar dan sepi, sedangkan kita memiliki momentum (kecepatan diatas 50 km/ jam) dan kita masih belum kehilangan tenaga (istilahnya kita memiliki momentum). Dan kita sudah memastikan di atas tidak ada tikungan dan hal-hal tak terduga lain, akan tetapi kebanyakan orang menanjak memakai gigi 3 sampai 1.
Nah usahakan kita memiliki momentum untuk menanjak, pakai speed yang optimal sebelum menanjak agar nantinya mobil tidak kehilangan torsi di tengah tanjakan, tetapi ingat jangan terlalu cepat untuk mengurangi resiko kecelakaan.
3. Pakai gigi, perhitungkan kecepatan mobil, RPM mesin dan torsi mobil yang ideal
Gunakan gigi 3 dengan speed diatas 40 Km/jam, jika dirasa mobil sudah tidak memiliki tenaga (kita gas tapi tidak menambah kecepatan atau malah turun tenaganya) maka turunkan gigi ke 2 dan injak pedal gas, jika gigi 2 masih tidak memiliki torsi dan kecepatan mobil turun kebawah 20 km/jam, terpaksa turunkan ke gigi 1.
Berikut ini kecepatan, gigi dan Rpm ideal untuk menanjak berdasarkan pengalaman admin tipsmobilbaru.blogspot.com:
* Kecepatan 30-40 km/jam, memakai gigi 3 dengan RPM diatas 3000 sampai 5000
* Kecepatan 20-30 km/jam, gunakan gigi 2 dengan RPM diatas 3000 sampai 5000
* Kecepatan 0-20 km/jam, pakailah gigi 1 dengan Rpm 3000-5000
RPM yang tepat untuk menanjak adalah diatas 3000 Rpm, karena makin tinggi RPM mesin yang kita gunakan maka torsi (kemampuan mesin untuk membawa beban) akan semakin besar, tetapi ingat jangan melebihi 6000 Rpm (apalagi menyentuh garis merah di indikator RPM), karena jika putaran mesin terlalu tinggi bisa merusak mesin.
Sedangkan kecepatan yang baik untuk menanjak adalah di 30 sampai 50 untuk jalan yang bagus dan tanjakan sedang, sementara untuk tanjakan ekstrim dan jalanan berbahaya gunakan kecepatan rendah antara 10 sampai 30 km/jam.
Yang paling baik sebenarnya kita sudah mengetahui setinggi apa tanjakan dan memakai gigi berapa? usahakan jangan memindah gigi saat di tengah tanjakan karena beresiko gigi gagal masuk dan akhirnya mobil malah mundur (karena kasus ini beberapa kali terjadi), lebih baik tentukan gigi yang tepat dan speed yang tepat sebelum menanjak dan ciptakan momentum. Tapi jika terpaksa, misalnya didepan ada macet atau ada kecelakaan maka kita terpaksa mengurangi speed mobil dan mengubah gigi ke lebih rendah.
4. Gunakan rem tangan saat berhenti di tanjakan atau terkena macet
Nah saat terkena macet di tanjakan ini membutuhkan skill yang memadai, salah satunya adalah menggunakan rem tangan.
Jika kita memakai rem kaki terus sementara kita terjebak macet maka ini cukup beresiko karena kaki kita kemungkinan akan lelah mengerem dan bisa menimbulkan mobil mundur saat injakan pedal rem kita makin lemah.
Solusinya adalah dengan mengaktifkan rem tangan saat macet di tanjakan, jika kita berhenti lebih dari 30 detik maka lebih baik aktifkan hand rem (rem tangan) lalu netralkan gigi dan lepaskan pelan-pelan injakan pada pedal rem.
Saat ingin menjalankan mobil, injak pedal kopling lalu masukkan persneling ke gigi 1 lalu perlahan-lahan lepaskan injakan pedal kopling sambil menekan (menginjak) pedal gas pelan-pelan (jangan terlalu keras karena mobil bisa meloncat). Saat mobil mulai bertenaga lepaskan rem tengan pelan-pelan.
Hal ini memang sepintas terlihat sulit, akan tetapi kalau kita sudah terbiasa memakai rem tangan maka gak akan terasa sulit lagi, nah bagi pemula bisa latihan dulu di jalanan sepi (misalnya perumahan yang sepi tetapi memiliki tanjakan) dengan skenario mobil terkena macet.
5. Beri jarak dengan kendaraan lain saat menanjak
Hati-hatilah dengan kendaraan didepan anda saat menanjak, oleh karena itu kita harus memberi jarak yang cukup seandainya ada apa-apa dengan kendaraan di depan dan kita memiliki waktu/ jarak yang cukup untuk bereaksi.
Beri jarak yang ideal (tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh), apalagi jika didepan anda adalah kendaraan besar seperti truk bermuatan atau bus, yang mana mereka kadang-kadang tidak kuat menanjak dan mundur menabrak kendaraan di belakangnya. Intinya makin besar kendaraan didepan kita saat menanjak maka jarak yang diberikan juga makin besar.
6. Pastikan kendaraan kuat menaiki tanjakan
Jadi pastikan dulu mobil yang kita punya cukup kuat untuk menanjak dengan kemiringan jalan tersebut, jika kita sudah terbiasa mengendarai mobil kita maka kita bisa mengira-ngira apakah mobil kita kuat untuk melewati tanjakan itu atau tidak. Kalau tidak kuat lebih baik kita tidak memaksakan karena ujung-ujungnya bisa celaka, seperti admin tipsmobilbaru.blogspot.com yang memakai mobil Suzuki katana tidak memaksakan untuk menanjak di Pacet, karena kemungkinan bisa menanjak adalah 50 banding 50, mending saya urungkan...kecuali mobil-mobil baru yang torsinya jauh lebih besar baru berani menanjak.
simak juga artikel lain:
- Lebih baik mana? belajar mengemudi mobil matic dulu atau mobil manual dulu?
- Cara menyalip mobil yang benar
Spesifikasi | mobil | motor | mesin | interior | eksterior | fitur | tenaga | Hp | akselerasi | kelebihan | kekurangan | Harga | konsumsi | BBM | cara | tips | merawat | mengatasi | rem | mogok | Toyota | Honda | Suzuki | Mitsubishi | Daihatsu | Nissan | Isuzu | wuling | Panther | Jimny | Kijang | pajero | fortuner | HR-V | Rush | Terios | Taruna | Avanza | xenia | Ayla | agya | Xpander | Calya | Sigra | Ertiga | Carry | Espass | Escudo | APV | Brio | L300 | irit | offroad | Innova | pickup |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi
Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...
-
Mazda 323 Interplay adalah mobil jenis sedan yang keluar tahun 90an secara resmi tahun 1989 sampai 1997, mobil ini banyak dijumpai di Indon...
-
Daihatsu Classy dan Daihatsu Winner merupakan varian dari Daihatsu Charade , perbedaan antara classy dan winner adalah pada tipe mobil y...
-
Isuzu D-Max mesin turbo diesel semakin dicari para penikmat off road indonesia, semakin ramainya mobil double cabin yang dikeluarkan ma...
No comments:
Post a Comment