Thursday, August 31, 2017

Oli sudah Berwarna Hitam tidak selalu Jelek

Oli mesin mobil memiliki warna yang bermacam-macam saat dia masih baru, ada yang berwarna kuning, merah, sampai biru. Nah lantas apakah warna oli sebelum dimasukkan mesin menandakan grade atau kualitasnya? ternyata tidak selalu. 
Menurut Dian Andyasuri sebagai Direktur PT. Shell Indonesia jika warna pada oli yang masih baru bermacam-macam hanya untuk menandai varian oli saja dan bukan menjadi patokan kualitas oli.
Oli berwarna kuning tidak berarti lebih bagus dari yang berwarna biru, begitu pula sebaliknya (bukan penanda kualitas maupun viskositas ataupun zat aditifnya).
Nah lantas bagaimana dengan oli setelah dipakai yang berwarna hitam, apakah jika berwarna hitam artinya oli sudah buruk/ tidak layak pakai?
Direktur Shell Indonesia, Dian A mengatakan bahwa tidak selalu oli yang berwarna hitam itu jelek ! jika oli awalnya berwarna kuning keemasan misalnya lalu dimasukkan ke dalam mesin dan dipakai satu hari saja maka oli akan menjadi hitam. Hal ini wajar! karena oli bercampur dengan residu yang ada dalam mesin, padahal oli masih sangat bagus dan layak pakai.
Oli masih baik atau sudah buruk
Indikator baik buruknya oli adalah kilometer atau jarak tempuh mobil, oli keluaran shell bisa bertahan hingga 10 ribu kilometer dengan kondisi jalan yang sedang, artinya tidak terlalu macet dan tidak terlalu ekstrim (jalan berdebu, tanjakan, dll).
Meskipun oli mobil bisa bertahan sampai 10 ribu kilometer, akan tetapi rata-rata pemilik mobil mengganti olinya dikisaran angka 5000-7000 km. Ini sebenarnya makin baik, makin sering diganti oli maka mobil makin baik akan tetapi resikonya juga budget yang lebih banyak untuk pergantian oli.
Solusinya adalah mengganti oli tidak terlalu cepat, seimbangkan antara budget anda dan performa mobil asalkan tidak melebihi 10 ribu km (misal maksimum 8000 km) dan minimum 4000 km (kami rasa itu yang bagus), jangan masih 2000 km diganti itu namanya pemborosan. baca: ganti oli tiap berapa km
Oli yang cocok dengan mobil
Bagaimana spesifikasi oli yang cocok dengan mesin mobil? paling mudah adalah menanyakan pada bengkel resmi di kota terdekat, olinya memakai apa dan spesifikasinya bagaimana? bisa melalui telepon juga.
Jika kesulitan menemukan bengkel resmi, pecinta tipsmobilbaru.blogspot.com bisa mencari buku manual mobil dan biasanya di buku manual tertera spesifikasi oli yang dipakai.
Yang perlu diketahui bahwa oli memiliki kekentalan dan standart tertentu pula yang disimbolkan dengan SAE, JASO, API, dan lain-lain. Standart oli biasanya tertera pada kemasannya termasuk peruntukannya untuk mesin bensin, diesel, dll nah untuk lebih ringkasnya mengenai standart oli ini bisa dilihat di artikel sebelumnya: SAE dan kualitas oli
Biasanya makin baru mobil maka olinya makin encer, makin lama usia mobil maka olinya makin kental...jangan terbalik karena bisa fatal akibatnya :-) tapi biasanya bengkel oli sudah paham karakter oli dan tahun keluaran mobil.
Oli apa saja yang dibutuhkan mobil?
Pada sebuah mobil sebenarnya ada bermacam-macam oli antara lain:
1. oli mesin,
2. oli transmisi
3. oli gardan
4. oli transfercase
Oli mesin adalah seperti yang diulas diatas, diganti tiap 10 ribu km (maksimum)
Oli transmisi digunakan untuk melumasi transmisi agar transmisi tidak rusak, penggantiannya dilakukan tiap 20 ribu km
Oli gardan digunakan untuk melumasi gardan dengan jarak tempuh 20 ribu km sudah seharusnya melakukan pergantian
Oli transfercase, oli ini khusus untuk mobil berpenggerak 4x4 digunakan utnuk melumasi transfercase (istilah transmisi tambahan), jika mobil pembaca bukan 4x4 saya rasa tidak perlu memikirkan oli transfercase ini.

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...