Indonesia kini selain menjadi importir mobil dari luar negeri, ternyata juga menjadi Eksportir mobil ke banyak negara.
Jika kita melihat Toyota Indonesia maka kita tahu bahwa Toyota Indonesia sudah banyak mengekspor mobil seperti Kijang Innova, Avanza, Toyota Rush, Fortuner, Daihatsu Grandmax yang jumlahnya juga lumayan besar.
Honda Indonesia juga melakukan ekspor meskipun dalam bentuk non CBU alias mengekspor dalam bentuk terurai atau mengekspor komponen-komponen mobil untuk dirakit di negara tujuan.
Ekspor Mobil Suzuki
Nah lantas bagaimana dengan Suzuki?
Sebenarnya Suzuki Indonesia (Suzuki Indomobil Motor) juga melakukan ekspor yang lumayan besar, ada ekspor dalam bentuk CBU atau dalam bentuk mobil utuh dan ada ekspor dalam bentuk CKD atau terurai. Menurut data yang dipublikasikan Suzuki Indonesia, jika ekspor mobil Suzuki mulai Januari sampai Juli 2017 mencapai 33.638 unit mobil (CKD dan CBU) dengan nilai 5,5 Triliun Rupiah.
Untuk ekspor dalam bentuk utuh atau CBU hanya 2 jenis mobil yakni Ertiga dan APV, paling banyak adalah Suzuki APV dengan 9.258 unit mobil, sedangkan Suzuki Ertiga diekspor sebanyak 5.828 mobil.
Sementara ekspor mobil Suzuki dalam bentuk CKD (terurai) ini ada 3 jenis mobil yang kami urutkan mulai dari yang terlaris:
- Suzuki Karimun Wagon R, ternyata menjadi primadona di luar negeri dengan jumlah ekspor sebanyak 13.200 unit mobil
- Suzuki Ertiga sebanyak 3.114 unit
- Suzuki Carry Pick Up yang telah diekspor sebanyak 2.208 mobil
Artinya secara total ada 4 mobil Suzuki yang di ekspor ke luar negeri antara lain: Suzuki Karimun Wagon R, Suzuki APV, Suzuki Ertiga, Suzuki Carry Pick Up.
Ada tambahan ekspor CKD yakni Suzuki Celerio dan Suzuki Ciaz meskipun jumlahnya tak sebanyak 4 mobil andalan ekspor suzuki di atas.
Naik 100 % dibanding tahun 2016
Ekspor mobil Suzuki tahun 2017 periode Januari sampai Juli rupanya meningkat drastis yakni 103% dari periode yang sama tahun lalu (2016), artinya penjualannya naik 2 kali lipat.
Suzuki Indonesia juga mengatakan bahwa porsi ekspor Suzuki cukup besar yakni menyumbang 27% dari total penjualan perusahaan (Suzuki Indonesia), dan kedepan potensi ekspor yang besar ini akan semakin ditingkatkan.
Sebagai informasi bahwa saat ini tujuan ekspor Suzuki Indonesia adalah ke 52 negara, wah banyak juga ya :-)
Dari Importir ke Eksportir
Jika 20 tahun lalu kita selalu mengimpor mobil, maka sekarang kita mulai bisa mengekspor mobil dan dalam beberapa tahun kedepan jumlah ekspor mobil kita akan lebih banyak dari jumlah impor mobil kita... Hal ini sangat wajar karena kita sudah memasuki era globalisasi dimana halangan ekonomi semakin dikikis, kita memiliki keunggulan pada teaga kerja yang murah sehingga produsen otomotif ramai-ramai memindahkan pabriknya ke negara berkembang seperti Indonesia, China, Brazil, Vieatnam, dll.
Bahkan di Australia kini sudah tidak ada lagi pabrik mobil, yang terakhir adalah Toyota yang tahun ini sudah menyatakan akan menutup pabriknya di Australia, mereka lebih memilih memindahkan fasilitas produksinya ke negara dengan upah yang murah. Bayangkan di Australia upah buruh diatas 20 Juta Rupiah (20-40 juta rupiah), sedangkan di Indonesia hanya 3 juta sampai 5 juta saja. Dan fenomena ini terjadi di banyak negara serta tidak hanya pada pabrik mobil, pabrik handphone seperti Nokia dan Apple pun pindah ke negara berkembang.
No comments:
Post a Comment