Wednesday, March 22, 2017

Kelebihan dan Kekurangan memakai Oli Encer

Saat menciptakan sebuah mesin mobil produsen otomotif juga sudah memperhitungkan oli seperti apa yang digunakan (dalam hal ini kekentalan olinya) dimana mobil-mobil tahun 80 an sampai tahun 2000 an olinya lebih kental, berbeda dengan mobil-mobil keluaran 2000 an sampai sekarang yang lebih encer.
Tingkat kekentalam oli ini biasanya disimbolkan dengan angka dan huruf misalnya 10w-40 atau 20w-50, dimana 10w-40 lebih encer dibandingkan 20w-50. 
Mengapa berbeda? hal ini karena kemajuan teknologi pembuatan mesin, jaman dulu pembuatan mesin tidak sebagus dan sepresisi sekarang dimana celah antar komponen mobil keluaran 2000 an kebawah terbilang masih besar, sedangkan jaman sekarang mesin hampir semuanya diukur secara presisi dengan komputer sehingga menghasilkan part yanglebih baik dan celah-celah antar komponen pun menjadi lebih kecil.
Lalu bagaimana dampaknya jika kita mengisi oli mesin kita dengan oli yang tidak sesuai dengan permintaan mesin? yang jelas menjadi lebih tidak enak dipakai...
Mengganti dengan oli yang lebih Encer dari yang diminta mesin
Sebenarnya mengganti oli yang lebih encer ini masih dibolehkan sepanjang tidak terlalu berbeda tingkat kekentalannya dan sebelum mengganti oli sebaiknya pecinta otomotif berkonsultasi dengan bengkel resmi APM Mobil.
Apa dampaknya mengganti oli dengan oli yang lebih encer:
1. Mesin akan lebih ringan dalam berputar, hal ini wajar ibaratnya kita mengaduk air akan lebih ringan daripada mengaduk minyak goreng... karena air lebih encer daripada minyak goreng, begitu pula dengan mesin mobil akan lebih ringan jika diisi oli yang lebih encer, tarikan mobil menjadi lebih ringan
2. Namun oli encer juga membawa dampak negatif jika terlalu encer tidak sesuai dengan peruntukannya; oli yang encer tidak memiliki kemampuan untuk mengisi celah-celah mesin yang berkerapatan besar... mobil jaman dulu memiliki celah antar komponen yang lebih lebar jika olinya encer maka dia tidak mampu melumasi dengan sempurna celah kerenggangan mesin
3. Oli encer lebih mudah menguap sehingga pecinta otomotif harus lebih sering memeriksa kuantitas oli mesin, idealnya selama penggantian ke penggantian oli berikutnya berkurangnya oli tidak lebih dari seperempat liter atau lebih ideal jika selalu dikontrol lewat dipstick (alat ukur kuantitas oli mesin)
4. Nah oli yang lebih encer biasanya juga lebih mahal
5. Oli yang terlalu encer (tidak sesuai dengan permintaan mesin) justru menimbulkan suara kasar (kemracak) pada mobil
Bagaimana jika mengganti oli yang lebih kental dari seharusnya?
Tentunya jawabnya adalah sebaliknya dari ke 4 poin di atas, dampaknya yakni
1. Mesin lebih berat atau tarikan mobil lebih berat
2. Oli yang kental tidak mampu melumasi celah-celah rapat dari mesin modern sehingga pelumasan tidak berjalan sempurna
3. Oli kental lebih murah
Cek volume oli dengan melihat dipstick
Pengalaman Admin tipsmobilbaru.blogspot.com
Mobil saya adalah Suzuki katana yang kekentalan olinya memakai 20w-50, kebanyakan teknisi menaganakni mobil Suzuki katana harus diisi dengan oli 20w-50.
Setelah saya berkonsultasi dengan bengkel resmi Suzuki ternyata oli mesin untuk Suzuki katana adalah bisa memakai 20w-50 atau 10w-40, dan saya bertanya lagi mana yang lebih baik? menurut teknisi tersebut sebainya memakai 10w-40 saja karena akan lebih enteng, kebetulan di bengkel hanya tersedia yang 10w-40 dan tidak ada yang 20w-50.
Oke mas pake oli itu aja kalau memang tidak apa-apa,,, setelah itu teknisi bengkel mengganti oli dengan oli yang lebih encer yakni 10w-40, apa dampaknya??
ternyata benar apa yang dikatakan pihak bengkel resmi bahwa mobil jauh lebih enak memakai oli 10w-40, mesin lebih halus dan tarikannya jauh lebih enteng dari sebelumnya... wah jadi senang dan puas dengan pelayanan bengkel saya :-)
Intinya mengganti oli yang lebih encer bisa dilakukan akan tetapi harus dengan saran dari bengkel resmi (APM mobil), mengapa? karena mereka yang mengerti dengan spesifikasi mobil yang dikeluarkan perusahaannya dan biasanya para teknisi di dealer resmi sudah mengantongi sertifikat nasional dalam hal perbaikan mobil produk APM tersebut.
Gimana bro mau nyoba atau masih takut? sebaiknya tanya dulu ya sekalian service di bengkel resmi sekali-kali :-)

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...