Mungkin kita sering mendengar mobil dengan teknologi VVT-i atau i-VTEC atau CVTC terutama untuk mobil-mobil baru diatas tahun 2000an, ketiga istilah tersebut sebenarnya dapat dikatakan sama yakni teknologi efisiensi bahan bakar melalui pengoptimalan kinerja mesin, pengoptimalan mesin ini dilakukan dengan mengatur waktu bukaan katup pada mesin, pengaturan waktu bukaan katup ini memanfaatkan tekanan oli pada mesin mobil.
Fleksibilitas waktu bukaan katup ini membuat tenaga mesin lebih merata sehingga akselerasi mobil lebih bagus daripada mesin mobil tanpa teknologi VVT-i milik Toyota atau i-VTEC milik Honda dan CVTC dari Nissan, pada kecepatan yang konstan (akselerasi 0) teknologi ini dapat menghemat bahan bakar sehingga beberapa kalangan mengatakan teknologi ini dapat menghemat bahan bakar (tidak salah juga), tepatmya teknologi ini adalah teknologi untuk mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin dengan pengaturan waktu bukaan katup yang memanfaatkan sinyal dari tekanan oli mesin.
Perawatan mesin berteknologi VVT-i, i-VTEC maupun CVTC ini perlu diperhatikan khususnya bagi penggemar mobil berteknologi hemat ini agar tidak kehilangan performa mesin yang diharapkan dengan konsumsi BBM yang irit. Paling tidak ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam perawatan mobil mesin baru ini, antara lain: pelumas, filter udara dan ukuran ban.
Pelumas atau Oli
Mesin mobil baru memiliki karakteristik yang berbeda dengan mesin mobil lama baik dari sisi material, teknologi, tingkat presisi (baca karakter mesin mobil baru disini) sehingga pelumas yang digunakan juga berbeda dengan mobil-mobil lama keluaran tahun 90an, pada mobil-mobil baru apa lagi yang menggunakan teknologi pengaturan waktu bukaan katup ini menuntut oli yang sesuai tingkat kekentalannya (baca tentang oli mesin disini) yang mana mobil baru menuntut oli yang lebih encer dengan kode oli yang direkomendasikan mesin. Mobil Nissan baru lebih banyak menggunakan oli mesin dengan kode kekentalan SAE 10W-30 sedangkan suzuki memakai oli SAE 10W-40, kesesuaian oli ini sangat erat hubungannya dengan ke 3 dan terkait dengan spesifikasi/ kemampuan pompa oli untuk memperoleh pelumasan mesin yang optimal, selain itu sistem pengaturan waktu bukaan katup VVT-i CVTC dan i-VITEC karena teknologi ini mengukur tekanan oli dalam mesin sebagai patokan.
Penggunaan Oli yang tidak sesuai standart mobil akan memberatkan kerja pompa oli sehingga mesin tidak bisa bekerja secara optimal dan perhitungan waktu bukaan katup menjadi tidak akurat dan efisiensi bahan bakar pun tidak tercapai, pemilik mobil dengan teknologi ini wajib untuk menggunakan oli sesuai standart yang diminta mesin.
Selain oli standart pemilik mobil juga harus memperhatikan mengganti oli tepat pada waktunya, oli akan kehilangan kekentalannya seiring dengan penggunaannya selain itu oli yang lama tidak diganti dalam keadaan kotor akan menimbulkan kerak dalam mesin dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada sistem pelumasan. Serganggunya sistem pelumasan juga berpengaruh terhadap akurasi pengaturan sistem buka katup otomatis ini.
Filter Udara
Filter udara harus dalam keadaan bersih (harus dibersihkan tiap beberapa bulan sekali), hal ini diperlukan guna menjaga mesin dari kotoran yang masuk melalui filter yang tidak mampu menyaring kotoran lagi, jika filter kotor kemungkinan debu akan masuk pada ruang bakar dan menimbulkan kerak yang menghambat performa mesin, debu juga dimungkinkan akan masuk ke sistem pelumasan lewat dinding silinder yang berakibat mengganggu sistem pelumasan seperti kasus diatas yakni menyumbat saluran pelumas mesin yang berakibat pada kinerja pengaturan waktu bukaan katup tidak dapat berfungsi dengan seharusnya.
Ukuran Ban
Sistem pengaturan bukaan katup juga mempertimbangkan kecepatan mobil dalam mengatur waktu buka tutup katup selain melihat tekanan pada oli mesin, komputer sederhana dari sistem ini mengetahui kecepatan mobil dengan melihat speedometer pada mobil, penggunaan ban yang berbeda dari ban orisinil misalnya lebih besar atau lebih kecil akan mempengaruhi akurasi speedometer, penggunaan ban yang tidak tepat akan mempengaruhi kinerja waktu bukaan katup sehingga performa teknologi ini akan berkurang, mungkin pemilik mobil dengan teknologi ini setelah penggantian ban merasa kinerja mesin menjadi berkurang.
No comments:
Post a Comment