Wednesday, February 6, 2019

Cara Membuat Mobil Matic Hemat BBM

Mobil transmisi matic semakin disukai oleh konsumen perkotaan sehingga keberadaannya juga semakin menjamur, selain lebih mudah mempelajarinya mobil matic juga lebih praktis dalam menjalankannya.
Kelebihan utama mobil matic dibanding mobil manual adalah tidak tidak capek saat mengendarainya di kemacetan, karena tidak perlu menggunakan kopling untuk memindah transmisi saat macet. Untuk macet yang tidak terlalu parah (kurang dari 15 detik berjalan kembali), pengemudi hanya cukup menginjak dan melepas pedal rem saja, sedangkan jika mobil berhenti lama diatas 20 detik memang lebih baik memindah ke transmisi N.
Mobil transmisi matic juga selain memiliki habitat di perkotaan ternyata juga lebih disukai oleh wanita, artinya wanita cenderung memilih mobil matic daripada mobil manual (mungkin karena tidak sulit mengendarainya). Tetapi mobil matic juga memiliki kelemahan yakni lebih boros dibanding mobil manual, hal ini karena pengemudi tidak memiliki kendali penuh terhadap Rpm mesin dan posisi gigi yang dikehendaki.
Berbeda dengan mobil manual yang bisa memindah gigi (menentukan posisi gigi) dan menjalankannya pada Rpm tertentu secara konstan, jika pada mobil matic kita memang bisa menentukan RPM mesin tetapi kita tidak bisa menentukan gigi berapa yang dipakai oleh sistem transmisi agar putaran mesin tidak mubazir.
Bagi orang yang cukup ahli memakai mobil manual yang ingin menghemat BBM bisa memanfaatkan kopling dan transmisi, saat mobil tidak membutuhkan tenaga dari mesin maka pedal kopling bisa diinjak sehingga putaran roda tidak terhambat rem mesin (transmisi), tetapi cara ini tidak disarankan untuk yang belum ahli dan tidak dalam kondisi darurat BBM.
Pada mobil matic sebenarnya mulai ada cara yang dikembangkan oleh pengguna (pemilik mobil) bagaimana agar mobil matic lebih hemat BBM atau tidak boros, yang prinsipnya adalah merubah cara/ gaya berkendara, berikut ini adalah trik agar mobil matic irit BBM:
1. Jaga kecepatan tetap konstan dalam berkendara
Menjaga kecepatan secara konstan misalnya di kecepatan 60 km/ jam atau 80 km/jam ini sangat efektif, karena saat kita tidak menjaga kecepatan mobil kita misalnya sering menginjak pedal gas secara spontan/ berakselerasi maka mobil membutuhkan energi yang jauh lebih besar untuk menciptakan momentum.
Dan jika kita sering mengerem maka itu sama saja menghilangkan momentum laju mobil dan membutuhkan tenaga yang besar lagi untuk menambah kecepatan seperti yang kita inginkan. Intinya usahakan jangan terlalu sering/ banyak berakselerasi dan berdeselerasi jika tidak benar-benar dibutuhkan. Usahakan kita menjaga momentum dengan menjaga kecepatan kita stabil pada kecepatan tertentu
Mengemudi mobil matic yang dipakai hanya kaki kanan saja, sedangkan kaki kiri tidak dipakai sehingga kaki kiri cukup diletakkan di area istirahat ataupun disamping kiri pedal rem. Kaki kanan dipakai bergantian untuk menginjak pedal gas dan menginjak pedal rem.
Jangan terlalu sering menginjak rem karena mengurangi laju mobil dan harus memberikan tenaga yang ekstra untuk menciptakan kecepatan kembali konstan, injak pedal rem jika dibutuhkan saja.
3. Jaga tekanan angin ban
Setiap kendaraan memiliki ukuran ban, jenis ban dan tekanan angin ban standar yang berbeda dengan mobil lain. Untuk melihat ban apa yang seharusnya dipakai, ukurannya berapa dan tekanan angin standarnya berapa, maka pecinta otomotif bisa melihat buku manual mobil atau di dashboard biasanya tertera ukuran dan tekanan ban mobil. Jika tidak punya buku manual dan tidak menemukan di dashboard maka bisa melihat artikel berikut: tekanan angin ideal ban mobil
Memompa ban dengan tekanan angin lebih tinggi dari standarnya memang bisa menghemat BBM, tetapi resikonya mobil menjadi tidak enak dikendarai dan cengkeraman ban ke aspal menjadi berkurang dan juga rawan meledak, sedangkan jika ban dipompa dibawah tekanan angin standarnya juga berisiko BBM boros - handling kurang sempurna serta ban rawan pecah.
Pompalah ban dengan tekanan angin standar agar aman, nyaman dan hemat BBM
4. Jaga emosi saat berkendara
Jika kita tidak menjaga emosi dalam berkendara maka kita sering tidak sadar sering melakukan akselerasi (gas spontan) dan sering mengerem mendadak, hal ini selain berbahaya juga menyebabkan mobil boros BBM
artikel pembantu: Cara berkendara saat hujan

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...