Monday, July 11, 2016

Tips menghindari Begal saat Perjalanan

Pembegalan akhir-akhir ini mulai marak, bahayanya para begal kini mulai berani membegal mobil (tak hanya motor) terutama yang sedang melintasi daerah sepi seperti jalur di pedesaan atau bahkan di jalur macet (jabotabek) hal ini kerap terjadi. 
Sebenarnya kejahatan bisa diminimalisir dengan memilih rute perjalanan dan waktu perjalanan yang tepat, memilih rute dengan resiko paling kecil dan menghindari waktu-waktu rawan (malam hari) merupakan cara termudah menghindari kejahatan di perjalanan.
"Ada 4 hal yang perlu diperhatikan terkait dengan cara menghindari begal" menurut Bintarto, pakar safety driving:
* Awareness atau peduli
Kita harus lebih peduli pada kondisi jalan, jangan terlihat mencolok dengan memakai pakaian atau perhiasan yang mencolok saat berkendara, tutup jendela mobil (buka seperlunya), pakai kaca film untuk menghindari pandangan langsung pada kabin mobil.
* Alertness atau waspada
Tingkatkan kewaspadaan saat mengemudi malam hari karena tindakan kejahatan banyak terjadi malam hari, saat melewati tempat-tempat yang rawan dan sepi jangan pedulikan jika ada suara-suara orang yang berusaha menghentikan mobil (suara siulan, panggilan atau orang yang sok kenal).
Pilihlah waktu yang tepat saat melewati jalur yang berbahaya, usahakan jangan terlalu malam lebih dari jam 21.00, pertimbangkan akan melewati suatu daerah maksimum jam 9 malam sudah harus keluar dari daerah rawan (sampai ke tempat tujuan).
Selepas subuh adalah waktu yang aman dikebanyakan tempat karena biasanya orang-orang sudah banyak yang keluar untuk sholat subuh ataupun berbelanja
* Anticipation
Mengantisipasi tindak kejahatan dengan menentukan rute paling aman yang dilalui. Jika potensi kejahatan ada di perempatan jalan, di pinggiran hutan atau bahkan di jalan tol...maka tentukan rute dengan potensi kejahatan paling minimal. Menurut Bintarto disini diperlukan Journey Management dalam menentukan rute yang dilalui.
* Attitude
Prilaku yang baik dalam berkendara sangat menentukan hasil akhir keselamatan kita, jangan sok jago berkendara di daerah rawan saat malam hari, lebih baik memutar arah lewat jalan besar yang lebih aman.
Bertanya ke penduduk Desa
Jika tidak kenal medan apakah rawan atau tidak, misalnya sudah terlanjur terjebak di desa daerah pedalaman maka pecinta otomotif bisa lebih dahulu bertanya pada orang-orang sekitar (penjual bensin/ penjual rokok/ orang yang ditemui) apakah jika lewat daerah sana berbahaya? apakah ada jalan alternatif?
Hal ini pernah dilakukan admin www.tipsmobilbaru.blogspot.com dengan bertanya ke 3 orang berbeda saat terjebak malam dan kabut di gunung bromo dan harus pulang kemalang, ada 2 jalur yang pertama jalur pintas lewat bukit tumpuk (tempatnya para begal kata orang bromo) dan satu jalur lain memutar lewat pasuruan jalur yang biasa dipakai.
karena waktu sudah Isya pukul 19.00 lebih sedangkan jika lewat jalur pintas maka akan melewati daerah rawan (bukuit tumpuk) sekitar jam 20.00 maka admin memilih menghindari rute tersebut, rute tersebut pada siang hari saja banyak mobil tidak kuat naik dan akhirnya terpeleset...tempatnya di ketinggian gunung-tengah hutan-jalan ekstrim dan kalau malam hari banyak begal. 
Admin memilih memutar lewat jalur jauh dengan selisih waktu perjalanan sekitar 2-3 jam, benar juga... meskipun harus tetap waspada karena malam hari tapi tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan (selamat sampai tujuan)

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...