Monday, November 12, 2018

Tips Cara Menaruh Helm setelah Dipakai

Memiliki helm kesayangan tentunya berbeda dengan helm-helm biasa, seperti helm touring atau helm trail ataupun helm bagus lain yang harganya mahal. 
Biasanya setelah perjalanan kita meletakkan helm begitu saja dengan posisi seadanya dan itu sering memicu jamur/ kerusakan pada helm, jika kita memperhatikan bagaimana menaruh helm yang benar maka akan memperpanjang umur pakai dan meminimalkan perawatannya.
Meletakkan helm bisa dibalik seperti ini agar suhu helm dingin dan mudah kering
Menurut Ratno dari komunitas Belajar Helm, saat selesai perjalanan jauh seperti touring atau perjalanan antar kota, alangkah baiknya kalau kita meletakkan/ menaruh helm dengan posisi terbalik; artinya lubang untuk masuknya kepala ada di atas. Hal ini bertujuan agar bagian dalam helm yang basah terkena keringat atau air hujan bisa cepat mengering (air cepat menguap), makin cepat air kering maka potensi timbulnya jamur juga makin kecil. Karena pada prinsipnya jika kita menjaga helm dalam kondisi kering, maka itu sama saja kita merawatnya.
Dalam meletakkan helm secara terbalik ini gunakanlah alas yang lembut agar permukaan helm tidak lecet, kalau ditaruh terbalik begitu saja di lantai maka sangat besar kemungkinan bagian permukaan atas helm akan terbaret oleh kerikil halus yang ada di lantai, oleh karena itu gunakan alas. Alas yang baik adalah berbahan kain yang empuk, pecinta tipsmobilbaru.blogspot.com bisa menggunakan keset sebagai alas untuk helm atau bahan lembut lain.
Usahakan angin-anginkan helm, saat menaruh helm usahakan ada sirkulasi udara yang bisa mempercepat hilangnya air. Tetapi jangan pernah keringkan helm dengan cara menjemur di sinar matahari langsung atau mengeringkannya dengan hairdryer karena akan merusak struktur bagian dalam helm, bisa merusak warna, tekstur dan tidak enak dipakai (cukup angin-anginkan saja)
Tujuan mengangin-anginkan selain menghilangkan air adalah menghilangkan hawa panas di dalam helm setelah dipakai, karena hawa panas dapat memicu aktifitas bakteri dan jamur yang menyebabkan kerusakan (bintik-bintik hitam) pada bagian dalam helm.
Nah jika dirasa helm yang baru saja dipakai tersebut sudah kering dan suhu di dalam helm sudah tidak panas lagi (sudah sesuai suhu ruangan), maka pecinta otomotif baru bisa membalik posisi helm dan diletakkan seperti biasa.
Helm sudah waktunya ganti
Kadang kita sedikit bingung, kapan helm sudah waktunya diganti? sebenarnya hal ini tergantung penggunaan dan perawatan, kadang ada helm yang masih relatif baru tetapi kondisinya sudah tidak layak pakai dan harus diganti, tetapi ada helm yang usianya sudah tahunan tetapi masih layak dipakai. Nah berikut ini adalah patokan atau prinsip helm yang sudah tak layak pakai dan harus waktunya ganti:
1. Helm sering jatuh dengan ketinggian lebih dari 1 meter
Biasanya helm yang terjatuh dari ketinggian 1 meter maka sudah ada bagian yang rusak terutama bagian terluar (plastiknya), meskipun kerusakan masih belum terlihat akan tetapi karena jatuh tersebut maka kekuatan helm sudah berkurang. Jika aktifitas jatuhnya helm tersebut makin sering maka kerusakan makin banyak dan struktur/ kekuatan helm juga makin berkurang.
2. Sudah tidak nyaman dipakai
Jika masih baru helm akan enak dipakai, tetapi jika sudah dipakai berulang-ulang sampai bertahun-tahun maka helm menjadi tidak enak dipakai lagi. Jika sudah terlalu longgar dipakai (sudah tidak enak lagi) maka itu adalah pertanda Helm sudah mengalami aus pada bagian dalamnya terutama pada busanya.
Pecinta otomotif bisa mengganti busa/ gabusnya saja di reparasi helm atau bisa menggantinya secara keseluruhan dengan membeli helm baru
3. Kaca helm pecah/ retak/ buram
Tips menaruh helm yang baik dan benar
Kaca helm ini kelihatannya sepele, tetapi jika kondisinya sudah tidak layak pakai maka akan mengganggu penglihatan kita, dan dampaknya bisa merepotkan kita di jalan...tak jarang pula menyebabkan kecelakaan, nah jika kaca helm sudah tidak bening dan baik lagi pecinta otomotif bisa membawanya ke penjual helm dan menggantinya atau bisa dibawa ke orang yang khusus jual kaca helm

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...