Sunday, May 25, 2014

Tips Mengemudi Mobil Matic

Berkendara dengan mobil matic memiliki tingkat kenyamanan dan kemudahan yang baik, terutama untuk kaum perempuan tidak ingin ribet memikirkan gigi, karena transmisi akan berpindah secara otomatis sesuai kecepatan mobil melaju.
Mobil matic lama-kelamaan makin disenangi karena kepraktisannya meskipun mobil matic juga memiliki kekurangan pada konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan tenaga mobil yang kurang maksimal, mobil matic lebih cocok digunakan untuk jalan aspal perkotaan dan untuk jalan-jalan di desa/ pegunungan maka mobil manual yang lebih unggul.
Mengendarai mobil matic memerlukan tips tersendiri saat menemui jalan dengan karakteristik tertentu seperti tanjakan, turunan, jalan licin, jalan macet dan lain-lain. Berikut ini adalah Tips mengendarai mobil matic pada berbagai kondisi jalan:
* Jalan Normal
Di sini pengemudi dalam keadaan jalanan normal baik dari kecepatan mobil sedang, ramainya lalu lintas normal, kondisi jalan baik, penerangan jalan cukup. Pengemudi bisa menggunakan tuas transmisi pada posisi D dan nikmati perjalanan dengan santai
* Jalan macet
Mengendarai mobil matic saat macet sangat lebih mudah dibandingkan menggunakan mobil manual, jika menggunakan mobil manual pecinta otomotif harus menginjak rem lalu menginjak pedal kopling dan memindahkan gigi ke N, dengan mobil matic pecinta otomotif hanya cukup menahan rem saja (untuk berhenti antara 5-15 detik)
* Berhenti lama
Jika kondisi macet cukup parah, mobil berhenti lebih dari 15 detik (misalnya di lampu merah) maka sebaiknya pecinta otomotif memindahkan tuas transmisi ke posisi N saat berhenti serta menggunakan rem parkir (rem tangan). Hal ini untuk menghemat bahan bakar dan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan pengemudi tidak sengaja melepas pedal rem
* Jalan menanjak
Mengemudikan mobil matic di tanjakan pecinta otomotif bisa memperkirakan seberapa curam tanjakan tersebut, jika tanjakan perkotaan yang cenderung landai memakai mode D sudah cukup, jika tanjakan di pedesaan/ pegunungan yang biasanya lebih curam bisa memakai transmisi D2, jika tanjakan ekstrim seperti ke puncak pecinta otomotif bisa memindahkan tuas transmisi pada posisi L (tanjakan curam)
* Jalan menurun
mengemudi mobil matic pada jalan turunan sangat disarankan untuk mengubah tuas transmisi ke posisi yang ideal agar pengereman terbantu oleh rem mesin, rem mesin ini akan membantu kinerja rem mobil untuk agar tidak cepat panas selain untuk tetap menjaga sirkuliasi oli serta bahan bakar di mesin.
Pecinta otomotif bisa memakai mode D2 untuk turunan ringan di pedesaan, sedangkan untuk turunan curam yang panjang bisa memakai tus transmisi L
* Saat menyalip
Untuk menyalip pecinta otomotif harus jeli mengetahui tenaga mobil yang kira-kira dibutuhkan (perkirakan lebih dahulu karena ini bukan transmisi manual yang bisa dipindahkan giginya), jangan sampai ketika menyalip ditengah-tengah kehilangan percepatan mobil.
Untuk mendapatkan percepatan yang tinggi saat akan menyalip injak pedal gas dengan dalam agar transmisi berpindah pada gear rasio yang ringan sehingga mobil terdorong ke depan dan melewati mobil di depan (menyalip), setelah mobil berhasil menyalip didepan maka lepaskan pedal gas pelan-pelan agar mobil memperoleh kecepatan yang stabil cepat.
pengemudi mobil matic juga bisa memakai tuas transmisi Sport atau D2 untuk mendapatkan percepatan yang tinggi, kemudian memindahkan ke tuas D saat sudah aman di depan mobil yang disalip
* Saat di jalan bebas hambatan
Pecinta otomotif bisa menggunakan tuas transmisi pada posisi D dan mengemudi dengan stabil, jangan terlalu sering menginjak gas spontan agar posisi gigi tetap tinggi dan hemat bahan bakar. Jika memiliki tombol overdrive maka pengemudi bisa mengaktifkan tombol tersebut untuk mendapatkan posisi gigi tertinggi dan menghemat bahan bakar.
* Saat berhenti atau parkir
Injak pedal rem sampai berhenti lalu letakkan tuas transmisi pada posisi N (netral), lalu aktifkan rem parkir dan kemudian arahkan tuas transmisi ke posisi P (parkir) lalu matikan mesin.

4 comments:

  1. ketika di tanjakan tajam...dari D apa harus ngerem/ berhenti dulu atau tetap jalan untuk pindah ke L

    ReplyDelete
  2. harus pakek ngerem /berhenti sebentar atau tetsp smbil jlan untj memindah gig D ke L

    ReplyDelete

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...