Saat ini semakin banyak mobil yang menggunakan mesin diesel seperti Pajero, Triton, Fortuner, Ertiga, Hilux, Navara, D Max, dan lain sebagainya. Mesin diesel yang dipakai saat ini pun semakin canggih dengan common rail dan direct injection sehingga membutuhkan BBM berperforma tinggi agar sesuai dengan spesifikasi permintaan mesin yang semakin canggih.
Mesin diesel identik dengan torsi yang besar/ kemampuan membawa beban yang tangguh akan tetapi dalam hal tenaga/ akselerasi/ tarikan memang mesin diesel lebih lambat daripada mesin bensin akan tetapi juga tidak lambat-lambat amat sebenarnya.
Tetapi seiring dengan usia mobil (pemakaian) mesin diesel juga bisa mengalami penurunan performa, apa lagi untuk mobil-mobil yang sudah berusia lanjut diatas 10 tahun pasti mengalami penurunan performa baik itu torsi maupun tarikannya.
Jika mobil masih usia dibawah 10 tahun tetapi sudah mengalami penurunan tenaga/ kurang bertenaga, pecinta otomotif perlu memperhatikan 3 komponen berikut ini yang memang seharusnya sering diperiksa antara lain:
1. Filter udara kotor
Mobil bermesin membutuhkan banyak pasokan udara bersih untuk dikompresikan sehingga bisa membakar bahan bakar (solar), filter udara pada mesin diesel memiliki sensifitas lebih daripada filter udara mesin bensin... ukuran pori-pori filter udara diesel lebih kecil daripada pori-pori mesin bensin sehingga penumpukan kotoran lebih mudah terjadi pada filter udara mesin diesel.
Jika mesin diesel dirasakan tenaganya kurang, maka cek lah kondisi filter udara ini apakah masih bagus atau sudah kotor, jika kotor bisa diketok-ketokkan ke meja biar kotorannya rontok. Filter udara Standar untuk mesin diesel memiliki usia pakai 20 ribu km atau 1000 jam, sebaiknya memakai filter udara yang iriginal pabrikan karena jika memakai filter udara aftermarket lebih berbahaya karena kotoran rawan masuk ke dalam mesin dan membaret piston/ silinder/ jadi kerak.
Solusi: ganti filter udara
2. Bahan bakar yang dipakai buruk
Mobil diesel jaman sekarang kebanyakan sudah commonrail, mesin diesel dengan commonrail ini meminta spesifikasi bahan bakar yang baik rendah sulfur, pasokan bahan bakar diesel ini juga dikendalikan secara elektrik dan membutuhkan BBM berperforma tinggi, bahan bakar yang tidak sesuai permintaan mesin (kurang baik akan) menyebabkan tidak sesuainya jumlah bahan bakar dan percampuran udara pada ruang bakar sehingga pembakaran menjadi kurang sempurna.
Solusi: pakailah solar yang berkualitas lebih baik
3. Injektor Bahan Bakar Kotor
Jika bahan bakar yang dipakai jelek bisa berakibat pada buntunya (tersumbatnya) injektor atau saluran penyemprot bahan bakar, meskipun tidak buntu total akan tetapi jika tersumbat maka sistem elektrik pasokan bahan bakar tidak tepat dalam menyemprotkan BBM (kurang dari seharusnya) hal ini menyebabkan mesin kurang tenaga (karena percampuran antara BBM dan udara tidak tepat), akibat selanjutnya bisa brebet bahka mesin bisa mati.
Solusi: bersihkan injector bahan bakar yang kotor, biasanya dengan cara memberikan cairan pembersih yang dimasukkan pada tangki BBM, atau di bengkel resmi biasanya baypass ciran pembersih ini dimasukkan melalui filter bahan bakar. Biasanya berkisar antara 200 ribu sampai 400 ribu tergantung bengkelnya.
No comments:
Post a Comment