Pada event GIIAS 2016 mobil pedesaan kembali menjadi perbincangan yang cukup menarik, ide ini berawal dari banyaknya masyarakat yang ada di pedesaan yang butuh alat transportasi unutk mengangkut hasil bumi ataupun alat transportasi manusia.
Mobil pedesaan dirancang cukup kompak sehingga mudah melewati jalanan kecil serta biaya produksi juga murah, bahan bakar dirancang irit untuk menyesuaikan kemampuan masyarakat oedesaan. Selain itu pada bagian belakang terdapat bak terbuka untuk mengangkut barang (buah-buahan atau hasil panen lain seperti kelapa, cengkeh, kopi, sayur, dll).
Untuk harganya mobil pedesaan ini bakal lebih murah dari mobil LCGC karena selain ongkos produksi yang dibuat semurah mungkin, mobil pedesaan juga merupakan anjuran pemerintah yang tentunya bakal memiliki keistimewaan dalam hal pajak.
Sampai saat ini masih belum ada produsen otomotif tanah air yang secara resmi memproduksi mobil pedesaan ini, masih sebatas komunikasi dengan meteri terkait dan industri pendukung mobil nasional walaupun isu tentang adanya mobil pedesaan sudah mencuat sejak tahun 2013 lalu.
Berbagai produsen mencoba menawarkan konsepnya seperti mobil F concept atau CNC Concept dan lain-lain, akan tetapi perlu regulasi pemerintah terlebih dahulu agar produsen bisa memproduksi mobil yang di khususkan untuk angkutan pedesaan ini.
Menurut Perpres 2010 mobil pedesaan hendaknya memiliki kapasitas mesi dibawah 1000 cc, hal ini bisa 800 cc atau bahkan 600 cc. sedangkan banyak produsen sebenarnya sudah memiliki mobil konsep dengan mesin 660 cc dengan jumlah silinder 3 buah. Artinya secara teknis mobil pedesaan bisa dengan cepat diwujudkan akan tetapi memang butuh keseriusan pemerintah untuk memberikan payung hukum mengenai besaran pajak yang dikenakan agar produsen tidak ragu memproduksi.
Beberapa pihak yang tertarik untuk membuat mobil pedesaan antara lain: Toyota, Daihatsu, Datsun dan beberapa produsen asal China dan India, sementara harga ideal untuk mobil pedesaan adalah 50 jutaan.
Semoga mobil jenis ini cepat keluar ya sob...kasihan orang desa kalau mengangkut hasil tani masih dengan motor
No comments:
Post a Comment