Oli mesin pada mobil atau motor terbagi menjadi 2 jenis yakni oli sintetik dan oli mineral menurut bahan mentah (mateial) dan proses pembuatannya. Oli mineral pasti terbuat dari minyak mentah yang diproses sedemikian rupa dengan (sendimentasi, destilasi, filtrasi, penambahan aditif dan lain sebagainya).
Sementara oli sintetik bisa terbuat dari minyak bumi akan tetapi juga bisa terbuat dari senyawa non minyak (misal dari buah-buahan atau senyawa lain) yang diproses jauh lebih rumit dari oli mineral sehingga menghasilkan pelumas yang bisa untuk mesin.
Oli mineral pembuatannya rumit akan tetapi oli sintetis pembuatannya jauh lebih rumit, bisa dianalogikan oli sintetis adalah oli mineral yang diproses lebih lanjut dengan pemisahan kandungan berbahaya pada oli mineral misalnya sulfur, nitrogen dan senyawa lain yang berbahaya bagi logam akibat pembentukan asam dan reaksi oksidatif.
Kesimpulannya oli sintetis memang jauh lebih baik dari oli mineral secara kualitas, dan jauh lebih rumit pembuatannya dengan bahan bermacam-macam tidak terbatas pada minyak mentah saja. Nah lantas apa saja kelebihan oli sintetis dibanding oli mineral? banyak bro sekalian perbedaannya ya:
1. Oli sitetis memiliki range suhu yang besar, artinya dia bisa bekerja stabil pada suhu amat rendah dan suhu amat tinggi... ini yang tidak bisa dimiliki oleh oli mineral dengan range suhu stabil yang terbatas. Mobil-mobil di daerah iklim yang ekstrim seperti daerah bersalju akan lebih mudah menyalakan mesin jika memakai oli sintetis, karena dia akan tetap stabil di suhu rendah. Dimana oli mineral sudah sangat mengental
Pada suhu tinggi (misalnya saat dipakai bekerja ekstra keras) oli sintetis masih lebih stabil pada suhu tinggi (kekentala tidak berubah), hal ini berbeda dengan oli mineral yang relatif lebih riskan terhadap suhu tinggi (viskositas oli berubah dan rawan reaksi kimia) yang buruk bagi logam (menjadi asam, reaksi dengan oksigen, dll)
2. Oli sintetis dibuat dari oli mineral yang diproses lebih lanjut, dipisahkan zat-zat kimia berbahaya (sulfur, nitrogen, karbon reaktif, dll). menghilangkan unsur berbahaya ini bisa berakibat logammenjadi lebih awet karena tidak berreaksi. Selain itu tidak adanya logam berbahaya ini meminimalkan residu oli pada mesin (tumbukan lilin) pada mesin
3. Kekentalan yang sama tiap molekulnya membuat oli sintetis bisa masuk ke sela-sela rongga mesin dengan tanpa hambatan, berbeda dengan oli mineral ada yang lebih besar ada yang lebih kecil sehingga tidak leluasa masuk rongga-rongga mesin terutama untuk mesin mobil jaman sekarang yang antar komponen rongganya dibuat sangat kecil karena perkembangan pembuatan mesin yang sangat presisi.
4. Oli sintetik lebih tahan terhadap penguapan dan reaksi oksidasi.
Tidak mudah menguap, tidak mudah bereaksi dengan oksigen yang menyebabkan kekentalan oli menjadi naik dan mengubah senyawa kimia oli, dll)
5. Oli sintetis memiliki umur pakai yang relatif lama yakni sampai 2 sampai 3 kali umur oli mineral, jika oli mineral bisa dipakai sampai 4 ribu km maka oli sintetis bisa dipakai sampai 10 ribu km
6. Oli sintetis tidak menyebabkan sumbatan pada rongga mesin, hal ini karena tidak ada sendimentasi atau endapan lumpur/ lilin yang ditimbulkan, berbeda dengan oli mineral yang akan timbul endapan lilin/ limpur pada mesin lama kelamaan.
7. Jika dipakai lebih enak pada mobil: lebih stabil mesinnya, lebih ringan tarikannya
Satu kelemahan oli sintetis yakni harganya yang mahal, hal ini wajar karena proses pembuatannya yang rumit, selain itu manfaatnya yang banyak membuatnya tetap dipakai meskipun lebih mahal.
Mobil-mobil sport atau mobil mewah saat ini bisa dikatakan tidak ada yang memakai oli mineral, mereka semuanya memakai oli sintetis karena anjuran pabrikan.
Tips:
1. Dalam memakai oli sintetik maupun mineral, perhatikan kekentalan (viskositas) yang diminta mesin, jangan lebih kental atau lebih encer dari yang diminta mesin karena sangat terasa pada performanya... kalau admin lebih menyukai yang 10w-40 daripada 20w-50 yang untuk mobil suzuki katana, pernah admin memakai yang 20w-50 meskipun bisa akan tetapi lebih ringan dan stabil yang 10w-40. Untuk pecinta otomotif lebih baik periksa kembali buku manual atau tanyakan pada bengkel resmi memakai oli apa yang tepat
2. Dalam membeli oli sebaiknya beli di outlet resmi oli untuk menghindari oli palsu, karena oli palsu ini akan merusak mesin dengan seketika. Jika terpaksa membeli di bengkel umum carilah bengkel yang cukup terpercaya dengan reputasi bagus atau bengkel yang cukup besar, lebih baik membeli dari drum daripada yang kalengan karena jika dari drum biasanya didatangkan langsung oleh agennya, jika dari kaleng kemasan 4 literan kadang-kadang ada sales yang menjual entah asli entah palsu
No comments:
Post a Comment