Wednesday, July 29, 2015

Cara Memakai Rem Mesin dengan Aman dan Tepat

tipsmobilbaru.blogspot.com - Menggunakan rem mesin saat perjalanan memiliki 2 manfaat yang pertama rem mesin bisa menggantikan peran rem mobil untuk mengurangi laju mobil, yang kedua menggunakan rem mesin bisa menghemat BBM dan menghemat sistem rem kita (kampas rem/ piringan cakram/ tromol, dll).
Rem yang kita gunakan terus menerus dapat menjadi panas karena gesekan (cakram dan kampas rem), saat sistem rem panas maka fungsi rem akan sangat berkurang (rem yang sebelumnya enak digunakan makin kehilangan fungsinya); jika ini terjadi istirahatkan mobil anda untuk mendinginkan sistem rem karena jika tidak maka kemungkinan rem blong menjadi sangat besar.
mobil yang direm terus menerus
Rem mobil (dan motor) tidak bisa digunakan secara terus menerus, artinya rem tidak bisa diinjak dalam waktu yang cukup lama tanpa diberikan waktu istirahat karena kampas rem yang mencengkeram cakram saat berjalan akan menimbulkan panas akibat gesekan kampas & disc. Suhu (panas) tersebut bisa menjadi cukup tinggi hingga merusak kampas rem mobil kita (kampas bisa memuai dan kehilangan bentuk idealnya), tidak hanya kampas yang rusak akan tetapi cakram juga bisa rusak akibat memuainya piringan cakram (cakram menjadi bergelombang).
Nah, jika mengerem secara terus menerus bisa merusak sistem lalu bagaimana agar kita bisa mengerem pada lintasan yang menurun tapi panjang (sampai beberapa km)? salah satunya adalah dengan memakai rem mesin (melambatkan mobil dengan bantuan mesin mobil).
Melewati jalan menurun panjang
hal ini pernah penulis alami saat pulang berwisata dari gunung bromo pulang lewat jalur selatan (ngadas-gubuk klakah- tumpang), nah pada jalur itu jalan menurun banget dengan panjang kurang lebih 30 km. Pada jalur menurun sepanjang itu tidak mungkin kita gunakan rem kaki terus menerus karena cakram bakal rusak (bisa memuai, bisa pula tergerus sehingga tidak rata lagi), solusi yang tepat adalah gunakan rem mesin untuk pengereman yang tidak terlalu curam, jika jalan dirasa sangat curam dan tidak memungkinkan hanya mengandalkan rem mesin maka kita bisa memakai rem kaki (injak pedal rem).
Menggunakan rem mesin juga bisa menghemat bahan bakar karena saat rem mesin dipakai gerak piston bukan dari pembakaran BBM tapi dari putaran roda akibat gaya gravitasi saat mobil melewati turunan, sehingga BBM yang disalurkan pada ruang bakar sangat sedikit.
Rem mesin dan sisitem transmisi
Untuk memakai rem mesin/ cara memakai rem mesin adalah dengan mengubah posisi transmisi/ gigi mobil ke posisi yang lebih rendah (misalnya dari gigi 3 ke gigi 1), selain memindahkan posisi transmisi kita juga menonaktifkan kopling dengan cara melepas pedal kopling tidak diinjak agar mengerem (kalau diinjak sama saja tidak mengerem).
Artinya disini rem mesin baik pada mobil manual ataupun mobil matic berhubungan erat dengan sistem transmisi, karena untuk mengaktifkan rem mesin harus mengubah transmisi (gigi) mobil. baca: Tips mengemudi mobil matic
Rem mesin mobil manual
Cara menggunakan rem mesin pada mobil manual adalah menurunkan posisi tuas transmisi ke yang lebih rendah secara bertahap. Misalnya posisi tuas transmisi berada pada gigi 4 maka turunkan ke gigi 3, jika gigi 3 masih dirasa kurang (mobil terlalu cepat melaju) maka turunkan lagi ke gigi 2, jika masih dirasa kurang mengerem maka turunkan ke gigi 1, jika gigi 1 masih kurang mengerem (artinya turunan cukup curam) maka gunakn rem untuk membantu rem mesin mobil.
Nah yang menjadi catatan adalah turunkan posisi transmisi secara bertahap misalnya dari 4 ke 3 kemudian ke 2 baru ke 1, jangan dari transmisi 4 ke transmisi 2 secara langsung karena bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Saat memindahkan gigi misal dari gigi 3 ke gigi 2 atau dari 4 ke 3 lihat rpm mesin, lakukan perpindahan gigi di rpm kisaran 3000.
Menggunakan rem mesin mobil matic
Pada prinsipnya hampir sama dengan mobil manual dengan memindahkan posisi transmisi ke posisi yang lebih rendah misalnya dari posisi D ke posisi 2, lalu ke posisi 1 lalu ke posisi L. Penurunan posisi transmisi ini juga harus secara bertahap (tidak boleh meloncat misalnya dari D ke 1 karena akan merusak mesin juga). 
Gunakan rpm rendah saat melakukan perpindahan transmisi agar tidak terasa terhentak, untuk menurunkan kecepatan mobil di 60 km/jam turunkan di posisi 3 dahulu, jika kecepatan sudah turun ke 40 km/jam turunkan lagi tuas transmisi ke posisi 2, jika sampai kecepatan 30 atau 20 bisa diturunkan lagi ke posisi transmisi 1.
  * catatan; rem mesin ini hanya efektif pada jalan menurun, jika dalan datar gunakan rem yang biasa digunakan saja

3 comments:

  1. jika menggunakan rem mesin di jl datar dan kecepatan tinggi, pada mobil gerak belakang bisa ngakibatken muntir... (kalok ndak biasa)

    ReplyDelete
  2. Menurut saya rem mesin tidak hanya berfungsi pada turunan, tapi juga pada jalan datar karena gaya kelembaman mobil (untuk terus melaju) juga berlaku pada medan datar. Yang sering saya lakukan adalah mengkombinasikan antara rem mesin dan rem biasa. Dari kecepatan tinggi diturunkan menggunakan rem biasa, ketika sudah memungkinkan turunkan transmisi ke gigi lebih rendah, dan seterusnya. Sumber: Pengalaman pribadi.

    ReplyDelete
  3. Yup,turunkan kecepatan pakai rem kaki,baru kemudian pake rem tangan. dan saya juga sering loncat gigi kok.dari 3 ke satu,gak masalah,selama pake rem kaki dulu untuk nurunin kecepatan,sampe di rasa hampir berhenti,baru di turunin ke satu

    ReplyDelete

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...