Menjual mobil milik kita bisa dilakukan dengan berbagai cara: mulai menjual melalui jasa makelar, menjual sendiri dengan memajang di jalan, menulisi mobil dijual di kaca mobil, memasang di internet misalnya OLX atau forum jual beli lain atau menjual mobil melalui jasa showroom mobil bekas/ dealer mobkas yang kini menjamur di banyak kota.
Menjual sendiri memiliki konsekwensi harus repot misalnya harus bertemu calon pembeli, herus memajang mobil tiap hari dan lain-lain. Akan tetapi menjual sendiri juga memiliki kelebihan yakni harga mobil yang sesuai keinginan kita dan hasil penjualan seutuhnya milik kita tanpa ada bagi hasil/ pengurangan dari perantara.
Menjual mobil melalui perantara
Menjual mobil lewat jasa perantara/ orang lain memiliki keuntungan kita tidak perlu repot-repot melakukan deal-deal, kita hanya tahu terjual atau tidak sementara kita bisa beraktifitas seperti biasa tanpa mengganggu pekerjaan kita atau aktifitas kita yang lain. Sementara kekurangannya kita harus bagi hasil dengan perantara jual beli yang telah menjualkan mobil kita (tidak semua uang pembeli masuk ke kita, tapi juga ke perantara).
Sebenanya baik menjual sendiri atau lewat jasa orang lain semua baik tergantung kita enjoy yang mana, jika pekerjaan (aktifitas) kita sangat padat dan menuntut kehadiran kita maka menitipkan ke showroom/ orang lain menjadi pilihan yang bijak, sedangkan jika kita banyak waktu luang maka menjual sendiri bisa lebih baik (kita bisa memasangnya di internet, memberitahu teman-teman, menulis pada kaca mobil dijual, dan lain-lain).
Menjual Mobil melalui Dealer/ Showroom Mobil Bekas
Showroom atau Dealer mobil bekas saat ini sudah sangat banyak (menjamur di tiap kota), nah yang harus diketahui pecinta otomotif bahwa mobil yang ada pada showroom mobil bekas tidak semuanya milik showroom akan tetapi juga milik orang-orang yang menitipkan mobilnya disana untuk dijual. Kita bisa memanfaatkan Showroom mobil bekas dengan menitipkan mobil yang akan kita jual kesana, tentunya nanti dikenakan biaya/ sistem bagi hasil dengan kita, akan tetapi keuntungannya kita tidak perlu repot menjual dan tentunya lebih cepat terjual apa lagi jika showroomnya ramai (sering dikunjungi orang).
Pembagian Keuntungan dengan Showroom
Ada 2 macam pembagian hasil saat kita menitipkan untuk menjual mobil melalui showroom/ dealer mobkas; yang pertama adalah sistem bagi hasil dan yang kedua adalah sistem setoran.
* Sistem Bagi Hasil
Di sini pemilik showroom akan menaksir harga mobil kita, misalkan mobil kita ditaksir harganya sekitar 150 juta rupiah. Maka patokan harganya dalah sekitar 150 juta dan tidak boleh kurang (karena kita akan sangat rugi jika kurang dari itu), akan tetapi seandainya mobil terjual dengan harga yang lebih tinggi misal 170 juta rupiah maka keuntungan sebesar 20 juta tersebut akan dibagi 2 (pembagian bisa 50:50 atau 40:60 sesuai kesepakatan).
Nah kelemahan dari sistem bagi hasil ini, pihak showroom akan menilai rendah mobil kita agar memperoleh selisih harga jual yang cukup besar. Nah kita harus menego agar mobil kita ditaksir setinggi mungkin (paling tidak sesuai dengan harga pasar), jika memang dinilai terlalu rendah maka pecinta otomotif tidak perlu kuatir karena masih banyak showroom lain; coba berkunjung ke showroom lain dan tawarkan untuk memperoleh harga yang dirasa pas.
* Sistem setoran
Sistem setoran adalah kita yang mematok harga berapa, sedangkan nanti showroom akan mencari keuntungan sendiri dengan menaikkan harga jual mobil kita. Misal kita menentukan harga mobil 150 juta maka showroom bisa menjualnya 170 juta atau 160 juta terserah showroomnya.
Model ini memberikan keuntungan harga kita yang buat, tapi biasanya pihak showroom juga tidak mau jika harga yang dipatok terlalu tinggi (dia merasa tidak bisa mengambil keuntungan), solusinya buatlah harga yang wajar untuk mobil kita.
Mobil tak laku
Nah kasus ini juga sering terjadi yakni setelah beberapa lama mobil tidak segera laku misalnya sampau 3 atau 4 bulan mobil tidak laku, maka pecinta otomotif bisa menariknya kembali tanpa ada biaya apapun. Biasanya pihak showroom juga mengerti dan dia juga tidak ingin di showroomnya terlalu penuh mobil tapi sulit laku, intinya bisa diambil kembali.
Untuk kasus mobil tak laku ini sebenarnya tanpa biaya kita mengambilnya, akan tetapi menurut pihak showroom memberi sedikit uang antara 200 sampai 300 ribu akan lebih senang sebagai biaya merawat selama mobil berada di dalam showroom; karena mobil selalu dicuci rutin, dipanaskan mesinnya, dan dijaga siang malam (otomatis memerlukan biaya, sebaiknya kita sedikit membantu aja barang 300 ribu)
yang perlu diperhatikan
Nah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita melakukan titip jual di showroom:
1. Siapkan surat-surat kelengkapan mobil agar showroom mudah menerima mobil kita, karena biasanya showroom akan mengecek seluruh kelangkapan mobil kita dan memastikan mobil tersebut benar milik kita dan tidak bermasalah
2. Buat perjanjian yang tidak merugikan kita (win-win solution) atau sama-sama menguntungkan, karena mungkin suatu saat kita akan bekerjasama dengan showroom tersebut (jaga hubungan baik), dan jangan mau jika perjanjian dirasa merugikan kita (cari yang lain).
Buat perjanjian berapa biaya yang harus kita keluarkan jika mobil tidak laku, dan biaya penarikan mobil kita jika kita menginginkannya
3. Selalu minta tanda bukti resmi dari showroom jika kita menitipkan mobil kita (surat serah terima), ditandatangani pemilik showroom/ pengelola, dengan stempel atau kertas kop resmi dari showroom tersebut (ada hitam diatas putih). Hanya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
4. Pilih showroom yang sesuai (yang baik) antara lain:
- memiliki reputasi bagus, showroom tidak terkenal buruk atau jauh lebih baik jika showroom terkenal baik dalam titip jual mobil
- memiliki tempat yang strategis; showroom cukup besar dan berada di lokasi yang strategis sehingga mudah dilihat orang
- memilih showroom yang ramai; semakin banyak showroom dikunjungi orang tiap harinya maka kemungkinan mobil terjual lebih cepat, banyak showroom yang memiliki relasi/ memiliki program marketing khusus. Intinya pilih yang ramai pengunjung
No comments:
Post a Comment