Merawat aki basah pada mobil sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan semua orang, bahkan karena mudahnya perawatan justru pemilik mobil menyepelekan dan membiarkan tanpa perawatan.
Padahal peranan aki saat ini vital tak hanya untuk menstarter mobil saja, akan tetapi aki saat ini banyak fungsinya misalnya menyirkulasikan oli transmisi sebelum di starter, menjalankan power window, spion elektrik, wiper, starter mobil , dan lain sebagainya.
Mengingat urgensinya peran aki ini ada baiknya kita sesekali merawat kondisi aki kita.
Merawat aki mobil pada dasarnya ada 3 hal dasar yang dilakukan yakni: menjaga air aki, membersihkan kutub aki, menjaga tegangan/ stroom aki. Sedangkan secara detail adalah:
yang dimaksud dengan menjaga air aki adalah jangan sampai aki kehabisan air, atau bisa dikata usahakan agar volume air aki tetap berada diantara level terendah dan lever tertinggi (ada garis pembatasnya). Jangan sampai di salah satu cell air terlalu penuh (kelewat tinggi) dan juga kelewat rendah (di bawah garis low).
Saat kebetulan membuka kap mesin cobalah tengok apakah ada salah satu cell yang kekurangan air? jika ada maka bukalah tutup untuk memasukkan air dan isilah dengan air (air biasa/ aqua juga bisa)
2. Menjaga kebersihan kutub aki (terminal aki)
Kutub-kutub aki ada dua yakni negatif dan positif, nah kadang-kadang ada kotoran semacam serbuk putih pada kutub-kutub aki, kotoran ini bisa menyebabkan aliran listrik dari aki tidak tersalur sempurna ke kabel aki sehingga mengganggu sistem kelistrikan secara keseluruhan.
Selain itu jika ada kerak juga langsung bisa dibersihkan sekalian, nah cara membersihkannya dengan sikat besi yang bisa dibeli di toko bangunan...cukup murah harganya
3. Menjaga arus atau tegangan aki
Tegangan aki yang baik (normal) berkisar di angka 12-13 volt, bisa diukur dengan voltmeter. Jika ternyata tegangan sudah turun misalnya 11 volt maka coba di strumkan, jika ternyata masih kembali ke 11 volt maka aki memang sudah minta adik (ganti)
4. Tempat duduk aki presisi
Sebisa mungkin dalam meletakkan aki benar-benar presisi pada tempatnya sehingga saat mobil berjalan aki tidak goyang-goyang yang menyebabkan kaitan pada terminal (kutub aki) menjadi renggang atau lepas (pastikan aki pada tempatnya, dan pastikan penguncinya kuat), selain itu pastikan pula kabel aki benar-benar menempel pada kutub aki dengan cukup kuat
5. Hindari modifikasi berlebih
Hindari modifikasi komponen tanpa memperhitungkan kelistrikan mobil, misalnya mengganti lampu dengan halogen atau mengganti speaker dengan yang berdaya tinggi sementara sistem kelitrikan tidak dirubah (hal ini secara signifikan akan membuat aki mudah habis dan soak).
Jika ingin mengganti atau menambah komponen kelistrikan yang lebih sebaiknya berkonsultasi dengan bengkel terlebih dahulu agar sistem kelistrikan menuju komponen tersebut disesuaikan misalnya dengan pengaturan sekering tertentu atau yang lain (yang jelas tidak boleh sembarangan). Karena admin pernah mengalami hanya dalam 1 minggu aki habis karena mengganti bohlam dengan halogen, dan rusak sudah akinya.
No comments:
Post a Comment