Friday, August 7, 2015

Tips Melewati Jalan Berdebu untuk Mobil

Makin banyaknya erupsi gunung dan kemarau yang panjang tentunya menyisakan debu yang banyak di jalanan, jika hujan debu bukan menjadi masalah... tapi jalanan rusak dan licin yang menjadi masalah silahkan baca di tips melintasi jalan berair dan tips melintasi jalan rusak
Nah untuk jalan berdebu khususnya debu tebal memang sebaiknya kita menghindarinya jika memungkinkan, akan tetapi jika sangat terpaksa kita harus berkendara keluar rumah maka tips/ cara melintasi jalan berdebu dibawah akan sangat berguna bagi pecinta otomotif:
1. Mencari informasi terkait jalan yang tidak wajar: Jika jalan berdebu tebal sudah mulai dirasakan maka ada baiknya pecinta otomotif tidak menerka-nerka apa yang terjadi di depan, tanyakan pada penduduk sekitar apa penyebab debu dan sebesar apa? sehingga pecinta otomotif tahu benar resiko melewatinya.
2. Kurangi tekanan udara ban: Untuk jalan yang ekstrim seperti berdebu atau berair/lumpur keduanya memiliki kesamaan yakni jalan menjadi lebih licin. Debu bisa menjadi penghalang cengkeraman ban ke aspal dan sayangnya ban tidak dirancang secara khusus untuk dapat membuang debu (karena corak ban sebenarnya hanya untuk membuang air yang terperangkap ditengah ban dan aspal).
Tekanan udara yang tinggi misalnya diatas 32 Ps akan menyebabkan permukaan ban keras dan menyempitkan area yang bersentuhan dengan aspal/ debu tersebut, nah dengan mengurangi tekanan udara (angin) pada ban bisa memperluas area ban yang bersentuhan dengan aspal/ debu dan juga meningkatkan daya cengram ban terhadap aspal.
Cara yang cukup efektif melintasi jalan licin (berdebu/ berair/ berlumpur) adalah mengurangi tekanan udara ban akan tetapi jangan terlalu rendah sehingga malah mengganggu keseimbangan berkendara, gunakan tekanan minimum yang dianjurkan mobil, biasanya sekitar 28 Psi (tekanan minimum)
3. Membawa filter (saringan udara) serta BBM cadangan: melintasi jalan berdebu apa lagi debu tebal akan mengakibatkan saringan udara (filter) menjadi sangat cepat kotor. Udara yang bersih sangat diperlukan mobil guna melakukan pembakaran pada mesin, bisa dibayangkan jika udara kotor masuk ke dalam silinder bercampur BBM kemudian dibakar, maka bisa merusak mesin (dampak minimum ruang bakar berkerak dan jika dibiarkan bisa merusak ruang bakar dan piston).
Nah untuk menjaga agar udara bersih yang masuk ke mesin dalam keadaan bersih dari debu maka dibuatlah filter/ saringan udara yang menghalangi debu/ kotoran lain masuk ke mesin bersama udara, saringan ini biasanya terbuat dari lembaran spon, kertas berpori atau kain. Bawa filter udara cadangan agar ditengah perjalanan pecinta otomotif bisa mengganti filter udara jika terlihat kotor (cek ditengah perjalanan apakah debu yang menempel sudah banyak dengan cara melihatnya/ memegangnya).
Jika kotor segera ganti
Bahan bakar cadangan juga diperlukan karena di jalan berdebu yang ekstrim SPBU juga sering berhenti beroperasi seperti pada letusan gunung merapu/ gunung kelud beberapa hari lalu yang menyebabkan debu tebal, bawa BBM cadangan sebelum melintas di daerah berdebu tebal
4. Cek air wiper: debu yang menempel pada kaca mobil sebenarnya bisa menggores kaca mobil jika wiper dinyalakan, nah penggunaan air (wiper) ini bisa mengurangi dampak goresan tersebut. Cek apakah air wiper masih banyak (penuh) atau tidak, jika berkurang maka isi terlebih dahulu mengingat kita akan sering menggunakan air wiper ini di jalan yang berdebu
5. Nyalakan lampu: Semakin tebal debu maka semakin pendek jarak pandang kita, jika pecinta otomotif melintas di jalan yang berdebu tebal salah satu penanda yang bisa kita aktifkan adalah lampu. Lampu ini bisa berfungsi macam-macam:
 - sebagai penanda jika mobil kita sedang lewat, terutama untuk pejalan kaki dan pemakai sepeda motor
 - memperpanjang jarak pandang, lampu yang berwarna kuning sagat efektif dalam menembus debu atau kabut. Semakin jauh/ besar jarak pandang kita maka makin selamatlah kita. Pengalaman penulis melewati jalan berdebu/ berkabut dengan jarak pandang 1 meter sangat sulit jika tidak menghafal jalan.
6. Tutup kaca mobil: jelasnya pintu dan kaca harus tertutup rapat, begitu juga dengan ruang mesin jangan sampai kap tidak tertutup dengan baik. Debu bisa mengganggu kesehatan apa lagi debu fulkanik yang mengandung zat asam sangat tinggi bahkan lebih bisa membuat mobil cepat berkarat. inilah mengapa saat merapi meletus selang beberapa hari candi borobudur segera dibersihkan karena bisa merubah warna candi jika terlalu lama dibiarkan.
Jika semua pintu mobil sudah tertutup dan kaca juga tertutup, cek lagi apakah ada lubang yang memungkinkan udara masuk? jika ada sedikit lubang maka bisa ditutup dengan bahan seadanya asalkan tertutup, bisa kertas/ kain/ plastik/ yang lain.
7. Gunakan rem mesin: rem mesin ini sangat efektif saat jalan berdebu, karena biasanya saat debu banyak maka akan masuk ke dalam cakram/ tromol mobil (debu masuk ke sistem rem), nah yang ini bisa mengurangi daya cengkram kampas rem.
Bantu pengereman dengan rem mesin

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...