Thursday, February 8, 2018

Tips Lewat di Turunan dan Tanjakan untuk Mobil Matic

Mobil matic makin banyak digunakan karena kepraktisannya dan kemudahannya dalam mengemudi, bahkan di kota-kota besar seperti Dejabotabek mobil manual kurang diminati karena mayoritas konsumen memilih mobil matic karena saat macet tidak perlu mengganti-ganti posisi tuas transmisi, bisa dikatakan orang kota lebih tidak mudah lelah saat mengemudi mobil matic dibandingkan mobil manual.
Akan tetapi ternyata banyak pecinta otomotif yang belum mengetahui cara yang tepat saat melewati tanjakan atau turunan panjang atau curam, misalnya saat liburan ke puncak atau ke pegunungan seperti bromo. 
Memang untuk di jalan tanjakan mobil manual lebih perkasa dibanding mobil matic karena bisa menentukan gigi mobil dengan pasti (1-2-3-4), akan tetapi bukan berarti mobil matic tidak bisa melewati tanjakan/ turunan ya, pecinta otomotif hanya butuh tahu caranya.
Berikut adalah tips saat melewati tanjakan atau turunan curam:
1. Gunakan transmisi paling rendah atau gigi L1
Pada tuas transmisi mobil matic terdapat posisi R N D dan L (low), posisi L ini biasanya juga disimbolkan dengan D1.
Nah saat menghadapi tanjakan curam atau akan melewati turunan curam (sebelum melewatinya) maka pindahkan dahulu tuas transmisi ke L atau D1, tuas transmisi ini digunakan untuk memperoleh torsi yang paling besar pada mobil saat menanjak, posisi L ini juga dipakai untuk menghambat laju mobil yang paling kuat pada saat menurun. Posisi L ini seperti pada mobil manual di posisi gigi 1
Jika turunan atau tanjakan tidak terlalu curam (landai tapi panjang) maka tidak perlu memakai L, cukup di D saja sudah cukup.
2. Pakai tombol o/d atau Over Drive
Tombol ini letaknya pada samping tuas transmisi (di tuas transmisinya itu), dengan menekan tombol od ini maka mobil akan memiliki torsi yang lebih besar. Untuk menanjak dan menurun curam pecinta otomotif selain bisa memanfaatkan tuas transmisi di L juga bisa dengan menambah mengaktifkan fitur od ini.
Gunakan rem mesin sebelum rem kaki
Penggunaan posisi transmisi untuk mengurangi laju kendaraan di jalan turunan ini lazim dikatakan rem mesin, sedangkan rem yang sebenarnya banyak orang mengistilahkan rem kaki. Dalam menghadapi turunan maka yang dipakai terlebih dahulu adalah rem mesin, namun jika dirasa mobil kurang sempurna melewatu turunan (laju terlalu cepat) baru kita gunakan rem kaki. Penggunaan rem kaki terlalu banyak bisa berakibat rem panas dan blong (terutama saat turunan panjang), sebaiknya gunakan jika diperlukan.

No comments:

Post a Comment

Perbedaan D-Tracker dan KLX 150: Ban, Velg, Rem, Gir, Suspensi

Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker sebenarnya adalah motor kembar baik mesin, sasis, rangka, body, desain yang mana keduanya dibangun dari plat...