Mobil boros BBM (bahan bakar minyak) penyebabnya cukup banyak: mulai dari busi, karburator/ injektor, klep, saringan udara, kondisi ruang bakar, ban sampai cara mengemudi.
busi yang renggang misalnya dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga banyak BBM terbuang percuma, ban yang terlalu mencengkeram aspal juga menyebabkan mobil berat dan boros bahan bakar, dan lain sebagainya.
tipsmobilbaru.blogspot.com akan mengulas beberapa penyebab umum (yang paling sering terjadi).
Mobil boros penyebabnya bisa dibagi 2 yakni karena kesalahan/ kerusakan teknis mesin/ mobil, dan yang kedua karena kebiasaan mengemudi yang tidak benar (tidak hemat bahan bakar). Berikut ini adalah penyebab mobil boros dikarenakan kondisi mobil yang kurang beres diurutkan dari yang paling sering dialami pecinta otomotif:
Kondisi Busi
Kondisi busi ini yang sering terjadi biasanya kerapatan antara kepala busi dan sumbu busi terlalu renggang atau bahkan terlalu rapat, standar jarak antara sumbu busi (besi melengkung) dengan kepala busi (tonjolan di ujung depan busi yang memicu bunga api) adalah 0,8 mm sampai 1 mm jadi pastikan kerapatn busi sekitar 0,8 mm sampai 1 mm (jangan kurang dan jangan lebih).
Kedua adalah busi kotor, bersihkan busi dari kerak oli yang biasanya mengotori kepala busi, kalau bisa dibersihkan seluruh bagian busi dengan ampelas atau sikat besi.
Ketiga adalah busi sudah soak, bisa dilihat dari bentuk fisiknya misalnya: busi berwarna kekuningan, busi meleleh, busi pecah, dan lain sebagainya.
Gangguan pada busi atau sistem pengapian lainnya akan menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna (hanya sedikit yang terbakar dan menjadi tenaga), sedangkan sebagian tidak terbakar dan menguap bersama udara melalui knalpot (yang lebih berbahaya BBM yang tidak terbakar sempurna bisa meninggalkan kerak pada ruang bakar dan membuat tenaga mobil berkurang)
Karburator atau Injektor
Karburator atau injektor adalah komponen penting pada sistem saluran bahan bakar mobil, jika karburator mengalami kerusakan fungsi misalnya ada sumbatan pada pipa-pipa kecil akan mengganggu aliran BBM ke ruang bakar akibatnya jumlah/ debit aliran BBM tidak stabil atau tidak standart (kadang banyak kadang sedikit bahkan tersendat).
Cara mengetahui jika karburator kelebihan dalam menyalurkan BBM ke ruang bakar adalah dengan melihat kondisi knalpot, jika keluar asap hitam yang terasa pedih di mata berarti karburator perlu di kalibrasi (stel ulang karena boros)
Bersihkan karburator setiap melakukan service, lakukan kalibrasi setiap setahun sekali agar aliran BBM yang masuk ke ruang bakar terjamin dan stabil, setel ulang jarum dan klep agar standart. Pada mobil injeksi pembersihan injektor dilakukan setiap 100 ribu kilometer.
Klep Mesin
Posisi klep di mesin berubah, untuk mobil yang telah berumur 5 tahun atau mobil baru yang dirasa boros bisa mengecek posisi klep mesin apakah masih baik atau tidak. Klep yang terlalu rapat lebih boros bahan bakar karena saat pedal gas di injak maka klep akan terbuka lebar, sedangkan saat pedal gas tidak di injak bensin yang masuk ke ruang bakar sedikit sehingga tersendat-sendat hal ini memaksa pengemudi untuk menginjak pedal gas. Jika klep terlalu renggang atau longgar bisa menyebabkan bunyi berisik pada mobil.
Saringan Udara
Saringan udara atau filter juga berpengaruh terhadap konsumsi BBM, filter yang kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar (udara ini penting sebagai campuran bensin agar bisa dibakar). Jika flter tidak dibersihkan maka udara yang masuk tersendat-sendat atau sangat sedikit sehingga BBM tidak bisa tercampur dengan udara dengan optimal, akibatnya banyak BBM yang tidak terbakar dan menguap keluar melalui knalpot.
Ban Mobil
Ban yang terlalu banyak kembang seperti ban offroad akan sangat berat digunakan di medan aspal, akibatnya banyak tenaga yang dikeluarkan untuk menggerakkan mobil yang artinya lebih banyak BBM yang harus dibakar untuk menjalankan mobil. Sementara ban yang tidak mencengkeram tanah dengan kuat juga beresiko terhadap keselamatan penumpang, saran gunakan ban ECO agar hemat tapi aman (sekarang banyak ban sudah berlabel ECO, pilih dari produsen ternama yang terjamin mutunya)
Mesin kurang prima
mesin yang kurang prima dapat mempengaruhi konsumsi BBM misalnya oli belum diganti, waktunya service, dll
Sistem Kelistrikan
Beberapa sumber menyebutkan bahwa gangguan kelistrikan menyumbang 15% dari total faktor borosnya mobil terhadap konsumsi BBMnya, sebagai perbandingan bahwa ban hanya menyumbang 3% dari faktor yang membuat mobil boros.
Jangan terlalu banyak memakai komponen kelistrikan misalnya audio yang besar atau lampu halogen yang banyak karena akan memacu konsumsi listrik, jika listrik kurang maka pengemudi kebanyakan menginjak pedal gas untuk menambah listrik sehingga otomatis mobil menjadi boros BBM
Kebiasaan yang membuat mobil boros
nah beberapa kebiasaan mengemudi juga menyebabkan mobil lebih boros, apakah kebiasaan tersebut:
1. Memanaskan mesin berlama-lama, padahal memanaskan mesin untuk mobil-mobil baru cukup 1 menit, sedangkan mobil generasi 90an cukup 3-5 menit. Jika dipanaskan sampai 15 menit maka berapa BBM yang dikeluarkan?
2. Berkendara di RPM tinggi, jaga putaran mesin pada 2000 sampai 3000 rpm, berkendaralah dengan bijak dengan menggunakan RPM rendah terlebih dahulu, jika tidak memungkinkan atau dirasa tidak kuat boleh kita menaikkan rpm mesin agar bisa menanjak atau menyalip
3. Berkendara terlalu cepat, mengemudi yang hemat BBM adalah dengan kecepatan dibawah 90 km/jam di atas itu maka konsumsi bbm mobil akan meningkat cukup signifikan
4. Mengemudi Spontan, misalnya terlalu sering menginjak pedal gas secara spontan atau pedal rem secara spontan atau bermanuver dengan spontan dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi bbm mobil,
5. Beban berlebih, membawa beban berlebih pada mobil bisa memicu meningkatnya konsumsi bbm. jangan membawa barang yang didak diperlukan, turunkan dari mobil segera setelah perlunya selesai dan jangan dibawa jika tidak diperlukan... misalnya pecinta otomotif tidak perlu membawa kasur kemana-mana selama seminggu padahal piknik sudah selesai seminggu yang lalu.
busi yang renggang misalnya dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna sehingga banyak BBM terbuang percuma, ban yang terlalu mencengkeram aspal juga menyebabkan mobil berat dan boros bahan bakar, dan lain sebagainya.
tipsmobilbaru.blogspot.com akan mengulas beberapa penyebab umum (yang paling sering terjadi).
Mobil boros penyebabnya bisa dibagi 2 yakni karena kesalahan/ kerusakan teknis mesin/ mobil, dan yang kedua karena kebiasaan mengemudi yang tidak benar (tidak hemat bahan bakar). Berikut ini adalah penyebab mobil boros dikarenakan kondisi mobil yang kurang beres diurutkan dari yang paling sering dialami pecinta otomotif:
Kondisi Busi
Kondisi busi ini yang sering terjadi biasanya kerapatan antara kepala busi dan sumbu busi terlalu renggang atau bahkan terlalu rapat, standar jarak antara sumbu busi (besi melengkung) dengan kepala busi (tonjolan di ujung depan busi yang memicu bunga api) adalah 0,8 mm sampai 1 mm jadi pastikan kerapatn busi sekitar 0,8 mm sampai 1 mm (jangan kurang dan jangan lebih).
Kedua adalah busi kotor, bersihkan busi dari kerak oli yang biasanya mengotori kepala busi, kalau bisa dibersihkan seluruh bagian busi dengan ampelas atau sikat besi.
Ketiga adalah busi sudah soak, bisa dilihat dari bentuk fisiknya misalnya: busi berwarna kekuningan, busi meleleh, busi pecah, dan lain sebagainya.
Gangguan pada busi atau sistem pengapian lainnya akan menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna (hanya sedikit yang terbakar dan menjadi tenaga), sedangkan sebagian tidak terbakar dan menguap bersama udara melalui knalpot (yang lebih berbahaya BBM yang tidak terbakar sempurna bisa meninggalkan kerak pada ruang bakar dan membuat tenaga mobil berkurang)
Karburator atau Injektor
Karburator atau injektor adalah komponen penting pada sistem saluran bahan bakar mobil, jika karburator mengalami kerusakan fungsi misalnya ada sumbatan pada pipa-pipa kecil akan mengganggu aliran BBM ke ruang bakar akibatnya jumlah/ debit aliran BBM tidak stabil atau tidak standart (kadang banyak kadang sedikit bahkan tersendat).
Cara mengetahui jika karburator kelebihan dalam menyalurkan BBM ke ruang bakar adalah dengan melihat kondisi knalpot, jika keluar asap hitam yang terasa pedih di mata berarti karburator perlu di kalibrasi (stel ulang karena boros)
Bersihkan karburator setiap melakukan service, lakukan kalibrasi setiap setahun sekali agar aliran BBM yang masuk ke ruang bakar terjamin dan stabil, setel ulang jarum dan klep agar standart. Pada mobil injeksi pembersihan injektor dilakukan setiap 100 ribu kilometer.
Klep Mesin
Posisi klep di mesin berubah, untuk mobil yang telah berumur 5 tahun atau mobil baru yang dirasa boros bisa mengecek posisi klep mesin apakah masih baik atau tidak. Klep yang terlalu rapat lebih boros bahan bakar karena saat pedal gas di injak maka klep akan terbuka lebar, sedangkan saat pedal gas tidak di injak bensin yang masuk ke ruang bakar sedikit sehingga tersendat-sendat hal ini memaksa pengemudi untuk menginjak pedal gas. Jika klep terlalu renggang atau longgar bisa menyebabkan bunyi berisik pada mobil.
Saringan Udara
Saringan udara atau filter juga berpengaruh terhadap konsumsi BBM, filter yang kotor dapat menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar (udara ini penting sebagai campuran bensin agar bisa dibakar). Jika flter tidak dibersihkan maka udara yang masuk tersendat-sendat atau sangat sedikit sehingga BBM tidak bisa tercampur dengan udara dengan optimal, akibatnya banyak BBM yang tidak terbakar dan menguap keluar melalui knalpot.
Ban Mobil
Ban yang terlalu banyak kembang seperti ban offroad akan sangat berat digunakan di medan aspal, akibatnya banyak tenaga yang dikeluarkan untuk menggerakkan mobil yang artinya lebih banyak BBM yang harus dibakar untuk menjalankan mobil. Sementara ban yang tidak mencengkeram tanah dengan kuat juga beresiko terhadap keselamatan penumpang, saran gunakan ban ECO agar hemat tapi aman (sekarang banyak ban sudah berlabel ECO, pilih dari produsen ternama yang terjamin mutunya)
Mesin kurang prima
mesin yang kurang prima dapat mempengaruhi konsumsi BBM misalnya oli belum diganti, waktunya service, dll
Sistem Kelistrikan
Beberapa sumber menyebutkan bahwa gangguan kelistrikan menyumbang 15% dari total faktor borosnya mobil terhadap konsumsi BBMnya, sebagai perbandingan bahwa ban hanya menyumbang 3% dari faktor yang membuat mobil boros.
Jangan terlalu banyak memakai komponen kelistrikan misalnya audio yang besar atau lampu halogen yang banyak karena akan memacu konsumsi listrik, jika listrik kurang maka pengemudi kebanyakan menginjak pedal gas untuk menambah listrik sehingga otomatis mobil menjadi boros BBM
nah beberapa kebiasaan mengemudi juga menyebabkan mobil lebih boros, apakah kebiasaan tersebut:
1. Memanaskan mesin berlama-lama, padahal memanaskan mesin untuk mobil-mobil baru cukup 1 menit, sedangkan mobil generasi 90an cukup 3-5 menit. Jika dipanaskan sampai 15 menit maka berapa BBM yang dikeluarkan?
2. Berkendara di RPM tinggi, jaga putaran mesin pada 2000 sampai 3000 rpm, berkendaralah dengan bijak dengan menggunakan RPM rendah terlebih dahulu, jika tidak memungkinkan atau dirasa tidak kuat boleh kita menaikkan rpm mesin agar bisa menanjak atau menyalip
3. Berkendara terlalu cepat, mengemudi yang hemat BBM adalah dengan kecepatan dibawah 90 km/jam di atas itu maka konsumsi bbm mobil akan meningkat cukup signifikan
4. Mengemudi Spontan, misalnya terlalu sering menginjak pedal gas secara spontan atau pedal rem secara spontan atau bermanuver dengan spontan dapat menyebabkan meningkatnya konsumsi bbm mobil,
5. Beban berlebih, membawa beban berlebih pada mobil bisa memicu meningkatnya konsumsi bbm. jangan membawa barang yang didak diperlukan, turunkan dari mobil segera setelah perlunya selesai dan jangan dibawa jika tidak diperlukan... misalnya pecinta otomotif tidak perlu membawa kasur kemana-mana selama seminggu padahal piknik sudah selesai seminggu yang lalu.
No comments:
Post a Comment